Hari sudah menunjukan pukul 12:45.panas terik sinar matahari menyengat siapapun itu yang berada diluar rumah.
Siang ini alea ingin pergi ke restaurant yang sederhana untuk mengisi perutnya yang seharian bekerja,karena tadi pagi alea tidak sempat sarapan hanya mengganjal perutnya dengan roti saja. tetapi langkahnya terhenti oleh seseorang."Aww,, " alea serontak menjauh dan mendesis kesakitan akibat tabrakan seseorang itu lumayan kuat.
"Apa kau tidak mempunyai mata nona? " ucap seseorang itu.
"Anggun sekali" batinnya
"Tuan maaf, seharusnya anda yang lebih berhati-hati" ujar alea sambil melangkahkan kakinya.namun dihadang oleh seseorang itu.
"Hei, nona maafkan aku tadi aku hanya terbawa emosi.oh ya perkenalkan nama ku-" belum sempat paolu mengenalkan diri alea langsung meninggalkannya begitu saja.
"Ehh, nona..nona" Paolu pun mengejar alea sampai ke restaurant terbilang sederhana.
Brukk..
Paolu menabrak badan alea, karena alea tiba-tiba berhenti tanpa memberi aba-aba "Maaf-"
"Tuan tolong jangan mengikuti ku" seru alea yang diambang tengah emosi.
"Nona, aku tidak tahu harus kemana lagi,,jadi kumohon nona biarkan aku ikut dengan dirimu sehari ini saja" Paolu memohon sambil berlutut dihadapan alea, alea merasa malu dan kesal atas sikap paolu yang dilihat banyak orang.
"Tuan-tuan bangunlah, ak-aku akan membantu mu" sahut alea sambil mendirikan badan paolu agar segera berdiri.
"Terima kasih nonaa" ujar paolu sambil sedikit girang.hampir saja mau memeluk tubuh mungil alea.
"Tu-tuan.. Apa yang mau kau lakukan? ".
"Maaf, "
"Dasar tidak tahu diri" batin alea sambil menuju restaurant itu.
****
RESTAURANT TWIN PEEKS.
"Nona, apakah kau mempunyai saudara atau-" ucap paolu sambil mengunyah banyak makanan.
"Berhentilah berbicara disaat makanan mu belum habis" ketus alea sambil mengunyah makanan kedalam mulutnya.
"Maaf."
Hening mulai meliputi diantara alea dan paolu. Disaat alea sedang menghitung barang-barang kue miliknya alea sedikit tersadar jika paolu sedang memperhatikannya.
"Cantik dan anggun sekali" batin dan sedikit berhayal paolu.
"Ehemmm" alea sedikit berdehem. Namun tak kunjung paolu sadar dalam hayalannya.
"Ehhemm" alea mulai kembali berdehem.
"Nona, apa kau butuh minum? "tanya Paolu sambil menuangkan minum grenntea hangat.
"Tidak"
"Oh ya nona, apa itu kue buatan mu? "Tanya paolu sambil sedikit penasaran.
"Iya"
"Boleh aku,, mencicipinya? " ucap paolu sambil sedikit memasang wajah lesu
"Baiklah,jangan memasang wajah melasmu! " alea segera membukakan kantong plastik berwarna putih dan mengambil kue itu.
"Ummm" paolu mencium aroma kue itu,hingga ia tak sabar ingin segera memakannya.
"Ini, tinggal kue ini yang aku punya.yang lainnya sudah habis ku jual" ujar alea sambil memberi kotak kue itu.
Paolu segera melahap kue itu tanpa henti,mulutnya terus mengunyah hingga 2 potong yang tersisa "Apa nama kue ini nona? "
"Red velvet"
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaksa menikahi tuan muda
RomanceApakah kalian semua pernah berfikir bahwa hidup kalian sewaktu tumbuh dewasa itu menyenangkan? Ya aku bahkan pernah berfikir seperti itu namun tuhan tidak berpihak kebahagiaan itu datang kepadaku.keluarga tuan thomas ingin menghancurkan ku tetapi un...