Kejadian 1.

3.4K 101 1
                                    

Saat anak kecil itu menunjukan ruang gedung tua yang sudah lama tak dihuni itu langkah richard, cellyn serta syam berhenti seketika,mereka memandangi seluruh tempat yang seperti tak di huni itu.

"Paman bibi ini tempatnya ayo masuk" Lirih anak itu yang tak sabar ingin mengajaknya masuk.

"Richard mengapa tiba-tiba perasaan ku menjadi tidak enak" bisik cellyn kepada richard.

"Tenanglah kau buang fikiran tentang buruk mu itu" Sahut bisik richard.

Mereka menginjak tanah gedung tua itu,namun ada rasa tak enak juga kepada syam.

"Nak kau yakin ini? " Tanya syam.

"Difh sepertinya kita salah tempat "Sambung cellyn yang setengah badannya ditutupi oleh badan besar richard.

"Tidak paman bibi" Imbuhnya dengan santai.

"Richard aku benar -benar takut sekali " bisik cellyn lagi,sambil memegangi lengan kanan richard dengan erat.

"Jangan takut ada aku,tenang lah" Sahut richard sambil mengelus atas kepala cellyn dengan lembut.

"Ya tuhan jantungku" batin cellyn..

****

30 menit berlalu alea tengah sadar dalam mimpinya itu.

"Seee aahhhh pusing sekali" desisnya.

"Dimana aku dan" alea melihat seluruh tempat itu.

"Alea kau sudah sadar syukurlah" ucap paolu sambil serontak memeluk tubuh mungil alea.

"Paolu, lepaskan" Ujar alea sambil mendorong sedikit tubuhnya dan tubuh paolu.

"Ma-maafkan aku alea,aku tadi terlalu senang makannya aku memeluk mu" imbuh paolu.

"Aku sudah memaafkanmu "

"Nona makan lah bubur ini" ucap handres yang menghampiri alea, sambil membawa mangkuk putih berisi bubur.

"Biar aku saja yang menyulangi dirimu" Ujar paolu sambil mengambil alih mangkuk putih berisi bubur itu.

"Astaga tidak sopan sekali"Batin handres.

"Baiklah jika nona alea merasakan sakit atau memerlukan sesuatu panggilah aku atau suster jasmie " tutur handres.

"Baik dokter terima kasih" Imbuh alea sambil tersenyum.

"Sama-sama saya permisi" handres melangkah kan kaki-nya menuju pintu kamar itu.

"Mengapa aku sepertinya mengenal lelaki tadi" batin handres sambil mendaratkan punggungnya ke kursi kerjanya itu.

"Apakah dia... "

Tokk tokk tokk(Suara ketukan pintu dari arah ruang kerjanya itu)

"Masuk"

"Maaf dokter ini ada pasien yang ingin minta ditangani oleh anda dan tanda tangan lah disini" Tutur jasmie sambil menunggu handres menandatangani nya.

Handres masih terbayang oleh hayalannya yang tak lain adalah paolu.

"Dokterrrr" panggil jasmie

"Ha, maaf-maafkan aku kemarikan biar ku tangani" ucap handres dengan terkejut.

"Are you oke doctor ? " tanya jasmie.

"Ok, im fine"

"Sepertinya anda kurang istirahat dokter,makannya anda kurang konsen"

"Tidak, kemarikan kertas itu"

Jasmie menyodorkan kertas putih berisi tinta hitam itu.

"Terima kasih dokter" Ucap jasmie lalu meninggalkan ruangan pribadi handres.

Terpaksa menikahi tuan mudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang