Part 22|Please Help Me

16K 1.7K 341
                                    

SURPRISE!!🎉🎊🎊

Sudah siap ramein setelah dua bulan ngilang? Jangan lupa vote dan koment   dong😉

Happy reading and sorry for typo!

_____________________________________

Netra Riyuna menatap lurus kedepan. Memandang pelataran gedung kampus yang tersorot matahari sore. Terlihat beberapa mahasiswa berlalu lalang. Tidak banyak, bisa dihitung. Mungkin sudah mendekati libur semester. Sehingga beberapa mahasiswa dan dosen sudah menyelesaikan mata kuliahnya terlebih dahulu. Terkhusus kelas Riyuna, baru hari ini mereka bisa menyelesaikan UAS terakhir dan besok Riyuna tidak perlu datang ke kampus untuk sementara waktu. Bukan suatu masalah. Karena Ia menantikan libur untuk beberapa alasan.

Riyuna mengangkat diri sejenak lalu kembali duduk untuk menetralisir rasa keram yang mendera. Sudah hampir satu jam ia menunggu Ghea menyelesaikan UASnya. Novi? Anak itu pamit pulang lebih awal karena tidak enak badan dan berjanji akan menyusul ujian yang tertinggal. Dan Ia beruntung menyelesaikan UAS lebih awal. Sehingga waktunya untuk memikirkan sesuatu lebih banyak.

Ah, iya. Ia memikirkan banyak hal. Satu yang paling mendominasi adalah kira-kira sudah berapa lama sejak ia memutuskan untuk menghapus perasaannya terhadap Rio? Dua bulan mungkin? Riyuna menghitung kemudian membenarkan dalam hati. Tapi, ia kesal mengapa rasa cinta itu ... sukar beranjak. Padahal segala usaha sudah dikerahkan, termaksud menghindari pertemuan dan mengeraskan hati.

Baiklah, ia anggap ini hanya tentang waktu. Lagipula tidak ada gunanya berharap lagi. Laki-laki itu sudah resmi tunangan dengan Kinan satu bulan yang lalu. Ia benar-benar melakukannya. Hah, entah apa yang harus Riyuna katakan sekarang.

"yuk, pulang,"

seseorang menepuk pundaknya membuat ia tersentak. Ia melengkungkan bibir lalu menoleh pelan.

Ghea.

"udah?" tanya Riyuna sambil bangkit dari duduknya. Ia memakai tas yang ia letakkan di bahu bangku lalu terburu-buru menyamakan langkah.

Untungnya Ghea tidak curiga dan hanya mengangguk saja. Jika saja ia tahu bahwa Riyuna tengah berlarut dengan pemikiran sia-sia, pasti ia misuh-misuh panjang lebar sekarang.

"pak Rio nggak lama lagi mau nikah sama ular, yah?"

"mungkin," jawab Riyuna seadanya.

"kok mungkin?"

Riyuna mendecak. "gimana, sih,  maksud kamu?"

Ghea malah terkekeh. Ia mengelus kepala janda itu. "mantap. Berarti kamu udah sadar kalau cinta sama pak Rio itu mubadzir, nggak ada feel apalagi feedbackkan."

Percaya tidak percaya Ghea dan Novi sudah mengatakan itu berulang kali sejak dua bulan terakhir. Sampai-sampai ia hafal diluar kepala. Entah siapa yang pertama membuat slogan itu.

"itu mulu dibilang."

"ini demi kebaikan kamu. Lagian kenapa sih kamu nggak ngikutin saran kita?"

"tapi nggak harus usir Kak Rio dari rumahnya juga," ucap Riyuna gemas.

Saran tidak masuk akal dan hanya menambah daftar moment memalukan saja.

My Ex Husband is Next Door Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang