My Ex Husband is Next Door

Part 21|Sick Promice

Di part ini aku saranin dengerin lagu lyodra mengapa kita#terlanjurmencinta. Ada banyak versi, sih. Tergantung selera.

Votenya sebelum baca! Vote, nggak? Nggak juga nggak papa, sih😚 Eh, vote dong.

Di part ini aku pastikan ada banyak hujatan wkwk.

Happy reading and sorry for typo!
_____________________________________

Sebentar.

Hanya sebentar mereka saling beradu pandang. Seolah itu adalah sebuah kesalahan yang wajib dipersudah oleh mereka berdua. Tentu Riyuna memilih untuk biasa saja. Meski kendati ia gagal karena dia adalah Rio.

Pertandingan yang dinanti-nantikan pun dimulai. Mengundang sorak-sorakan pengunjung gor yang kali ini begitu ramai karena para idola kampus sedang berkumpul di titik yang sama. Bukan hanya dosen, melainkan mahasiswa yang menjadi rival pertandingan tim Rio kali ini.

Riyuna menyandarkan kepala di bahu Novi. Ia merasa tidak bersemangat. Apalagi mendengar disekililing mulai bergosip tentang dirinya--menyangkut pautkan kehadiran Riyuna karena mengetahui Rio sedang ada pertandingan futsal di gor kampus.

"pertandingan macam apa sih ini? Kok ada pak Rio nya?" protes Novi tidak terima.

"ganteng sih ganteng. Tapi ini, loh, pakboy," tambah Ghea. "nyesel aku puji-puji."

"nggak boleh ngomong kasar." Riyuna memperingati dengan nada pelan.

Novi dan Ghea kompak melihat Riyuna yang masih bersandar di bahu Novi. Kemudian saling pandang--mengejek dengan muka lempeng.

"yaelah, Ri, laki-laki macam pak Rio itu memang pakboy."

Riyuna membuka mulut, hendak membela.

"mau apa? Ngebela? Sini kutabok palamu." Bukan hanya sekadar kata, Novi benar-benar akan memukul kepala Riyuna jika saja ia tidak sigap menghindar.

"gayanya pak Rio kek mau main basket daripada ngiring bola ke gawang." kritik Ghea melihat gaya berpakaian Rio.

Sepertinya, sejak kejadian dimana ia mendapati fakta bahwa mantan suami dan mantan sahabat Riyuna berkomplot membentuk hubungan, Ghea dan Novi menjadi dendam kesumat pada keduanya terutama dosen fakultas Ekonomi dan Bisnis itu. Beberapa hari berkoar dan mengatakan pada Riyuna agar ia membuang perasaannya jauh-jauh. Riyuna mengerti dengan kerespectkan mereka dan lagi-lagi ia harus bersyukur masih mendapati orang yang begitu peduli padanya. Riyuna pun mengiyakan, meski dalam hati ia ragu bisa melakukan.

"iya, kan, Ghe? Mau dibilang berbeda gitu, mah," timpal Novi. "Eh, kok ada pak Adam sama pak Sodiman? Pertandingan antarapa sih ini?" Ia menyerngit heran pada Pak Sodiman dan Adam--memakai baju yang sama dengan Rio--yang ternyata sedari tadi ikut berlarian kesana kesini mengoper bola.

Ghea mengendikkan bahu. "kayanya cuma latihan biasa aja sama mahasiswa."

Beberapa menit, Ghea dan Novi mulai menikmati pertandingan seperti yang lain. Sesekali bertaruh siapa yang akan menang kemudian bersorak kegirangan seperti ingin menghancurkan tempat itu saja.

Riyuna? Jangan tanya. Karena sekali lagi atensinya mudah direbut untuk seseorang yang sedang menggiring bola dengan lihai kegawang hingga mencetak gol pertama dimenit kelima.