"Mengapa kau selalu muncul dimimpiku? Siapa kau sebenarnya? " ~Park JiHoon.
"Apa ini pertanda buruk. Perasaanku tidak enak. " Kang Yoo Ra
Pria tampan bernama Park JiHoon terpaksa menerima perjodohan yang tidak ia inginkan. Sampai kapanpun ia tidak a...
"Jangan harap kau bisa mendapatkan lebih dari sebuah status. "
"Mengapa perasaan ku tidak enak? "
Chapter 2
Acara pernikahan telah selesai. Saat ini Yoo Ra dan JiHoon berada di rumah orang tua JiHoon. Masih bersama keluarga besar Park dan keluarga besar Kang. Yoo Ra banyak melamun setelah acara pernikahan selesai. JiHoon selalu cuek terhadap Yoo Ra. Bahkan saat membersihkan diri JiHoon lebih memilih keluar kamar hingga Yoo Ra selesai. Yoo Ra tidak mengerti mengapa JiHoon menerima perjodohan ini jika ia tidak suka?
Saat ini mereka sedang makan malam bersama. Keluarga Kang sudah pulang lebih dulu dan menyisakan orang tua JiHoon beserta JiHoon dan Yoo Ra tentunya.
"Kalian nanti tidur bersama yah, besok Yoo Ra tinggal diapartemen JiHoon yah nak. " ucap Yoo Na.
"N-ne Eomma. " jawab Yoo Ra gugup. Sementara JiHoon hanya diam tanpa menjawab.
Makan malam berlangsung tenang, hanya ada perbincangan kecil antara Yoo Ra dan orang tua JiHoon.
Mereka pun mulai beristirahat, begitupun Yoo Ra dan JiHoon. Yoo Ra terlihat ragu untuk masuk ke kamar JiHoon. Dengan mengumpulkan keberanian, Yoo Ra akhirnya mengetuk pintu kamar JiHoon.
Tok Tok Tok
"Ji-JiHoon-ssi? Bolehkah aku masuk? " tanya Yoo Ra ragu.
"Hm, masuk saja! " jawab singkat JiHoon.
Yoo Ra pun perlahan masuk dan mendapati JiHoon tengah duduk bersandar di kasur sembari membaca beberapa dokumen. Yoo Ra bingung harus apa? Ia hanya berdiri diam. JiHoon yang melihat itupun heran.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kenapa diam saja? Kalau mau tidur, tidur disana. " ucap JiHoon sembari menunjuk sofa yang ada dikamarnya. "T-tapi JiHoon-ssi, kenapa? " tanya Yoo Ra sedikit terkejut.
"Bukannya aku sudah bilang, aku tidak akan memberikan apapun padamu selain status. Aku tidak sudi satu kasur denganmu. Masih syukur kau ku beri tidur disana. " ucap JiHoon dengan tatapan datarnya.
Yoo Ra hanya bisa diam, Yoo Ra tidak bisa mengatakan apapun. Yoo Ra adalah orang yang tidak pandai mengekspresikan apa yang ia rasa. Sekalipun ia ingin membantah, entah mengapa semua kalimatnya tertahan ditenggorokannya.
Yoo Ra pun menghela nafasnya, ia perlahan mengambil bantal disamping JiHoon dan mengambil selimut kecil yang diberikan JiHoon. Ia membaringkan badannya di sofa yang tadi ditunjuk oleh JiHoon. Berusaha menutup mata dan berharap hari ini hanyalah mimpi.