Chapter 14

59 13 3
                                    

~Happy Reading💫

.

.

.

"Tak akan ada asap jika tak ada api."

.

.

.

"Itu adalah masa lalu yang ingin kami lupakan."

.

.

.

Chapter 13


✨✨✨

.

Gelap berganti terang, terang berganti gelap, begitulah rutinitas wajib sebagai pertanda pergantian waktu. Waktu yang terus berjalan tanpa pernah mengalami masa mundur atau terhenti. Dalam pergantian waktu adakah perubahan yang terjadi di setiap diri masing-masing insan? Tentu saja ada, bahkan nafas pun berhembus silih berganti dengan volume yang berubah. Itu juga yang dirasakan sosok wanita yang tak single lagi. Wanita yang kini tengah menghabiskan waktu dengan sarapan bersama sang suami yang dicintai?

Yoo Ra merasa bingung dengan apa yang terjadi pada JiHoon akhir-akhir ini. Entah perasaan saja atau kah memang itu terjadi padanya. Tidak, mungkin pada suaminya Park Ji Hoon. Yoo Ra selalu merasa bahwa Ji Hoon mengalami perubahan yang cukup aneh menurut Yoo Ra dan mungkin itu sedikit menakutkan mungkin? Entah mengapa Yoo Ra selalu merasa bahwa selama JiHoon sakit hingga saat ini Ji Hoon selalu melakukan hal-hal yang janggal menurut Yoo Ra. Sudah terhitung tiga hari JiHoon beristirahat dan kesehatannya pun mulai membaik. Yah membaik fisik, tapi apakah mentalnya juga?_pikir Yoo Ra.

Yoo Ra selalu merasa Ji Hoon memperhatikannya setiap ia melakukan sesuatu walau itu hal kecil. Tapi saat ia berbalik JiHoon dengan cepat pula memalingkan wajah. JiHoon juga selalu memuji masakan Yoo Ra yang mana tak pernah sekalipun selama ini JiHoon lakukan. Bahkan saat tidur pun Yoo Ra tak pernah diizinkan lagi tidur di sofa. JiHoon bahkan selalu memeluk Yoo Ra saat ia mulai terlelap. 

Aneh? Mungkin banyak orang menganggap hal ini wajar sebagai pasutri. Tapi, tidak untuk seorang Yoo Ra. Ini hal yang tak wajar, JiHoon yang ia kenal adalah JiHoon yang membencinya. Bahkan melihatnya saja ia enggan apalagi tidur dan memeluknya erat setiap malam? Yang mana membuat detakan pada sisi tubuhnya menjadi cepat dan membuat sekujur tubuhnya gemetar karena perasaan yang timbul akibat dekapan tersebut. Bukan Yoo Ra tidak senang, malah Yoo Ra sangat bahagia melihat perubahan JiHoon saat ini. Tapi ia sangat membatasi perasaannya agar tak terbawa harapan kembali. Ia takut JiHoon akan menjatuhkannya lagi, ia takut JiHoon hanya membuatnya sebagai pelampiasan semata lalu membuangnya begitu saja. Ia takut akan banyak hal, tapi bohong jika ia tak bahagia.

Seperti saat ini, mereka berdua tengah menikmati sarapan yang dibuat oleh Yoo Ra. JiHoon selalu memuji masakan Yoo Ra sedangkan Yoo Ra hanya menatap JiHoon dengan penuh kebingungan.

"Yoo Ra-ya." 

"Hm?"

"Apa kau besok bekerja?"

Reinkarnasi (Park jiHoon) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang