Happy Reading 💫
.
.
."Nggak mungkin Mi Na dibalik semua ini. Itu terlalu mustahil !"
.
.
."Kenapa aku ngerasa kesel begini sih, kan terserah dia mau deket sama siapa aja? Kenapa aku ngerasa nggak suka? "
.
.
.Chapter 7
.
✨✨✨
.Malam ini JiHoon dan Yoo Ra tengah berada di sebuah mobil yang cukup mewah. Mobil tersebut adalah milik JiHoon. Mereka berangkat menuju rumah orang tua JiHoon. Suasana dalam mobil terbilang hening. JiHoon mengendarai mobil dengan cukup serius sedangkan Yoo Ra hanya diam sembari memandang luar kaca mobil. Yoo Ra sebenarnya sedang menetralkan detak jantungnya. Secara, ini adalah hari perdana ia dan JiHoon berada di satu mobil dan itu adalah mobil milik JiHoon.
"Ehem! Jika aku melakukan sesuatu padamu nanti anggap semuanya hanya akting dan sandiwara! " ucap JiHoon membuyarkan keheningan. Mendengar itu Yoo Ra pun menoleh dan melihat JiHoon dengan kening berkerut.
"Maksudmu? "
"Dengar ya, aku nggak mungkin kan nunjukin ke mereka kalau aku nggak suka sama kamu. Jadi aku harus berusaha meyakinkan mereka kalau kita ini baik-baik aja. Jadi kalau nanti aku ngelakuin hal apapun sama kamu nggak usah terlalu baper. "
"Sebenarnya, kenapa kamu menerima perjodohan ini kalau memang kamu nggak suka? Sudah lama aku mau menanyakan ini padamu. "
"Bukan urusanmu.! "
"Kenapa bukan urusanku, aku terlinat didalamnya. Kalau aku tau kau tidak menyukaiku kamu fikir aku mau nikah sama kamu. " ucap Yoo Ra.
"Kau tidak perlu tau.! "
Sakit, sakit, lagi lagi sakit yang dirasa oleh Yoo Ra. Yoo Ra sangat bingung mengapa JiHoon mau menikah dengannya tapi dia tidak menyukainya. Dan bodohnya Yoo Ra sudah terlanjur mencintai sosok disampingnya itu. Sungguh ia sangat berharap suatu saat JiHoon akan melihatnya. Setidaknya mungkin ia masih punya sedikit harapan bukan?
.
✨✨✨
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reinkarnasi (Park jiHoon)
Fanfiction"Mengapa kau selalu muncul dimimpiku? Siapa kau sebenarnya? " ~Park JiHoon. "Apa ini pertanda buruk. Perasaanku tidak enak. " Kang Yoo Ra Pria tampan bernama Park JiHoon terpaksa menerima perjodohan yang tidak ia inginkan. Sampai kapanpun ia tidak a...