"Mengapa kau selalu muncul dimimpiku? Siapa kau sebenarnya? " ~Park JiHoon.
"Apa ini pertanda buruk. Perasaanku tidak enak. " Kang Yoo Ra
Pria tampan bernama Park JiHoon terpaksa menerima perjodohan yang tidak ia inginkan. Sampai kapanpun ia tidak a...
"Aku akan menepati janjiku padamu Park JiHoon. Aku akan menjaga tubuh dan hatiku untukmu. Walaupun ku tau kalau kau mungkin tak akan membalas cintaku lagi."
.
.
.
"Kumohon jangan tinggalkan aku JiHoon-ie, aku tak ingin mimpi itu jadi nyata."
.
.
.
Chapter 17 ✨
✨✨
.
Di salah satu ruangan mewah dalam bangunan yang di sebut mansion. Ruangan dengan tatanan yang rapi dan apik. Beberapa vas bunga dengan tanaman yang segar bertengger indah pada sudut-sudut ruangan menambah kadar kenyamanan dalam ruangan tersebut. Rak-rak buku dengan meja dan kursi juga sofa kecil tampak menghiasi ruangan tersebut.
Tapi kenyamanan ruangan itu tak dapat membuat pria yang tengah duduk di kursinya itu merasa tenang. Pria paruh baya yang tengah duduk bersandar di kursinya dengan memijat pangkal hidung dan pelipisnya. Pertanda bahwa dirinya tengah frustasi saat ini. Sesekali bahkan terlihat melamun dengan kerutan dahi pertanda tengah berfikir keras.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tok~ Tok~ Tok~
Lamunannya terbuyar tatkala terdengar ketukan pintu dari ruangan tersebut. Pria paruh baya tersebut mempersilahkan seseorang yang mengetuk pintu untuk masuk. Muncullah seorang wanita paruh baya yang terlihat tak jauh beda dari pria paruh baya tadi. Masuk perlahan mendekati pria paruh baya tersebut dengan nampan kecil berisi kopi hangat ditangannya.
"Aku membuatkan kopi untukmu, minumlah sebelum dingin." ucap wanita itu sembari menaruh kopi hangat itu diatas meja kerja sang pria.
"Hm."
"Kau terlihat frustasi, apa yang terjadi?"
"Bukan urusanmu!"
Mendengar ucapan dingin dari sang pria, wanita itu hanya mampu menahan amarah dengan meremat erat tangannya. Apa kurangnya selama ini? Mengapa ia masih tak bisa menjadi satu-satunya dan prioritas bagi pria didepannya?
