Miya mencari lesley kesetiap inci sekolah terkecuali kelasnya. Ia tak pernah berpikir untuk mencari lesley kesana.
Kini ia sedang berada di balkon sekolah, secara tak sengaja ia melihat kumpulan asap rokok mengepul di udara.
"Siapa itu yang merokok. Dia pikir ini warkop apa, main merokok sembarangan saja," kesal Miya, ia mencari sumber asap tersebut dan melihat seorang pria berambut putih dengan kemeja yang sudah berantakan.
"Siapa kau?, Kenapa kau merokok. Kau tau peraturan sekolah kan, dilarang merokok," tegur miya terhadap Pria yang diketahui bernama Alucard
"Nama ku alucard. Oh iya nona cantik, aku berasal dari kelas yang sama dengan mu. Kau saja yang tidak mengenal ku, padahal saat masih kelas 10 aku melihat mu setiap hari, dan baru hari ini aku dapat berbicara langsung dengan NONA CANTIK," ucap sambil menatap Miya dengan wajah yang mempesona.
"No - nona cantik, apa maksudmu. Jangan kira dengan merayu ku, kau tak akan ku laporkan!" Tegur miya sekali lagi.
Alucard berjalan mendekati miya sehingga membuat tubuh Miya menabrak tembok, tak lupa ia membuang rokok yang ia pegang.
"Jangan marah marah begitu dong. Nanti bisa keriputan, kasian nanti anak kita memikirkan bahwa ibunya adalah neneknya," ucap Alucard sembari menggulung gulung rambut miya di jari nya.
"Anak? Kau pikir aku akan menikah dengan pria seperti mu. Oh tentu saja tidak, kau jangan bermimpi," ucap miya sambil mendorong tubuh kekar Alucard.
Alucard menatap Miya dari atas hingga bawah, dan miya masih berusaha mendorong Alucard yang berbadan lebih besar darinya.
"Body mu bagus juga ya nona cantik. Dan tubuh kecil mu itu tidak bisa menandingi kekuatan ku," ucap Alucard tersenyum smirk.
"Dasar mesum. Pergi, aku ingin mencari teman ku," ucap miya sambil berusaha sekuat tenaga untuk mendorong tubuh Alucard, bukannya terjatuh malah handphone di saku baju Alucard yang terjatuh.
"Wah babe. Itu harganya mahal, kau harus mengganti nya."
"Maaf, akan ku ganti. Tapi aku tak bawa uang sebanyak itu kesekolah, besok akan kuganti, tapi menyingkirlah terlebih dahulu."
"Tidak semudah itu, harus ada jaminan nya dong, ayo berciuman, lalu aku akan memfoto kita dengan handphone ku yang satu lagi, itu sebagai jaminan nya, jika tidak kau ganti akan kusebar foto itu."
"Tidak. Kau pikir aku perempuan macam apa, seenaknya main cium sana sini. Aku bukan bit*h ya!" Ketus miya tak setuju.
Bukannya mendengarkan Alucard malah langsung mencium bibir Miya dengan cepat, dan lidah mereka menyatu karena miya asik mengomel, tanpa sadar miya juga menikmati ciuman pertama nya itu.
Ckrek
Alucard memfoto diri mereka sebagai jaminan tapi tak menghentikan ciumannya. Lama kelamaan nafas mereka semakin menipis.
"Sudah, sudah ada jaminan. Besok kuganti, huft," ucap miya menarik nafas dalam dalam, dengan cepat dia berlari meninggalkan Alucard sendiri
Miya berlari menuju kelasnya dan menggaruk kepalanya yang tak gatal sama sekali.
"Huwaa, maafkan miya mama, miya melakukan nya karena tak bawa uang. Miya tidak akan lakukan lagi," ucap miya dengan menundukkan kepalanya ke meja.
"Hei Miya, itu hanya sekedar ciuman, dan tak lebih. Jangan berlebihan deh!" Tegur Alucard yang baru datang.
"Aku tau itu, bisa kau jangan ganggu aku. Aku lelah dan sesak nafas karena mu!" Tegur miya kembali.
"Lain kali jangan ceroboh kau, main pecah pecahkan handphone orang, cih!" Balas Alucard.
"Shut up your mouth, pliss."
"Hm."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love lock
Fanfictionbagaimana jika cerita tentang percintaan dialami oleh para siswa dan siswi SMA lOD (land of dawn), para siswa di sekolah terfavorit se Land of dawn harus menjalani kisah cinta. Seperti kagura si pemilik toko sushi terbesar di land of dawn jatuh cint...