explain

403 27 1
                                    

Lapangan basket hari ini dipenuhi oleh siswa-siswi sekolah SMA LOD dan siswa siswi dari sekolah lainnya.

Yap, hari ini adalah hari pertandingan basket antara dua sekolah ini. Disini Hayabusa sedang duduk menunggu pertandingan dimulai.

"Nungguin siapa? Sebentar lagi pertandingan akan dimulai. Jangan ngehalu aja!" Ujar Cloud kepada Hayabusa yang termenung.

"SEMANGAT HAYABUSA!" Teriak teman sekelasnya, dan suara yang mendominasi adalah suara dari Freya dan juga Layla.

Bukan itu yang dia tunggu, dimana gadis nya? Siapa lagi jika buka Kagura yang merupakan gadis yang ia suka.

"Hei, lima menit lagi pertandingan dimulai," ucap sang pelatih kepada mereka.

"Baik," ujar semuanya serempak dengan semangat terkecuali Hayabusa, ingat lah! Kau itu kapten Tim, jangan lesu!

Pertandingan dimulai, mereka mengawali pertandingan dengan berdoa. Semua sudah siap pada posisi masing-masing.

Pritt.

Peluit sudah ditiup, semua mengejar bola dengan lihai. Sorak sorakan dari penonton sangat terdengar, pandangan Hayabusa teralih saat melihat Kagura sedang duduk sembari melihat nya.

"K - Kagura?" Ucapnya.

Tak disadari, hal itu membuat tim lawan meraih bola yang ditangan Hayabusa, tapi dengan cepat Hayabusa mengambil nya kembali dan mencetak point.

Setelah itu pertandingan selesai dan dimenangkan oleh tim basket Hayabusa, semua orang bersorak gembira, Hayabusa kembali mencari gadis nya itu.

Nihil, Dia sudah pergi. Padahal Hayabusa sudah sangat bersemangat tadi, tapi ia kembali lesu ketika melihat Kagura sudah tak ada lagi.

Ia berlari melewati kerumunan orang mencari gadisnya itu. Ia mencari ke setiap penjuru sekolah dan melihatnya di rooftop dengan dua orang pria.

Oh, ada apa ini? Kagura tampak ketakutan. Hayabusa melihat gadis itu dibalik pintu, ia melihat Kagura sangat ketakutan hingga salah satu dari mereka menyentuh wajahnya seolah sedang menggoda nya.

"Apa yang kalian lakukan! Jauhi dia!" Ujar Hayabusa ketika melihat Kagura di sentuh oleh pria asing yang sepertinya dari sekolah lain.

"Emang kau siapa nya? Huh. Ini mangsa pertama kami dari sekolah ini, jangan halangi kami!" Bentak salah satu pria itu.

Bruk.

Amarah sudah tak tertahan lagi, Hayabusa memukul wajah pria itu, lalu terjadilah pertengkaran diantara mereka. Kagura hanya ketakutan melihat itu.

Setelah beberapa lama berkelahi, akhirnya dua pria itu lari kalang kabut. Hayabusa tak mendapat luka sedikitpun, dia tak tersentuh.

"Ma - Makasih, aku pergi dulu," ucap Kagura hendak pergi.

Tapi lengannya di tahan oleh Hayabusa. Kagura menatap nya sejenak, ada ke kecewaan dimata pria itu.

"Hanya begitu. Aku sudah menyelamatkan mu, dan kau hanya berterima kasih?" Ungkap nya. Dia menatap Kagura kecewa.

"Ta - tapi, aku sudah berterima kasih."

"Aku kecewa, aku sudah menaruh hati padamu. Aku kecewa, jadi biarkan aku melakukan hal ini untuk yang terakhir kalinya, setelah itu kau boleh menjauhi ku."

"Ha - hal apa?"

Hayabusa menarik Kagura ke pelukannya, dia menarik dagu Kagura agar menatap nya.

Ia mencium bibir Kagura, Kagura terkejut, ia berusaha melepaskan ciumannya tapi bibir nya digigit oleh Hayabusa sehingga lidah mereka menyatu.

5 menit terlewat, Hayabusa sudah melepaskan ciumannya dengan Kagura, nafasnya terengah-engah.

"Terimakasih, untuk yang terakhir kalinya," ungkap nya lalu pergi meninggalkan Kagura.

"Tu - tunggu. Kau mau kemana? Apa maksudmu?"

"Aku ingin memutus kontak dan melalui semuanya seolah kita tak saling mengenal."

"Ta - tapi, kau bilang kau menaruh hati padaku! Kau tak boleh seenaknya meninggalkan ku!"

"Kau yang meninggalkan ku! Kau menjauhi ku!"

"Tidak! Aku hanya menuruti perintah ayah ku."

"Kau lebih memilih menuruti kemauan nya? Padahal kau tau ini bukan salah ku?! Hanya karena hal bullying itu! Hanya karena itu?! Aku kecewa."

"Hayabusa! Sebegitu rendahkah aku?! Kau mencium lalu kau meninggalkanku?! Aku bukan B*tch di luar sana."

"Aku tau itu. Hanya untuk yang terakhir kalinya."

"Jangan egois. Aku akan meluruskan kesalahpahaman ini kepada ayahku, dan jangan tinggalkan aku seenak mu. Jika kau menyukai ku dekati jangan jauhi."

"Maaf, aku telah egois."

"Maaf juga telah menjauhi mu."

Mereka pun kembali menuju kelas masing-masing dan kegiatan masing-masing.
Mereka tetap berjauhan agar orang tua Kagura tak salah paham dan memarahi Kagura habis habisan.

Love lock Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang