"jadi, kau pulang bersamaku kan?" Tanya Alucard Kepada Miya yang sedang membereskan peralatan menulis nya.
"Iya!" Tegur Miya kesal karena Alucard sudah menanyakan hal itu hampir 100 kali.
Mereka pun berjalan menuju parkiran sekolah dan masuk kedalam mobil sport milik Alucard.
Saat di perjalanan mereka tak berbicara sama sekali, mereka fokus terhadap kegiatan masing-masing, Miya selalu fokus dengan handphone nya, dan Alucard fokus dengan jalanan.
"Kau mau singgah?" Ucap Alucard memecah keheningan.
"Eh, enggak aku mau langsung pulang," ucap Miya yang masih fokus dengan handphone nya.
Kini mereka berhenti di persimpangan karena ada lampu merah, Miya melihat seorang anak kecil berusia 5 tahun sedang jongkok di dekat sebuah halte.
"Tunggu, aku merasa kasian dengan anak itu. Bisakah kita membawanya?" Mohon Miya kepada Alucard.
"Ternyata kau punya rasa kasian ya, aku pikir tidak," goda Alucard kepada Miya.
"Tentu saja, berhenti di depan halte itu!" Perintah Miya, Alucard hanya menuruti kata-kata Miya.
Miya langsung turun dari mobil dan berjalan ke tempat anak itu.
"Hai adik kecil, nama mu siapa?" Tanya Miya tersenyum manis.
Dia hanya menggeleng kepala nya tanpa menatap dan menjawab pertanyaan Miya sama sekali.
"Hei, gak apa apa, Aku baik kok. Kamu mau coklat," tawar Miya kepada gadis kecil itu.
"Ma - makasih," ucap gadis kecil itu dengan suara menggemaskan.
"Siapa nama mu?" Ucap Miya kepada gadis mungil tadi.
"Hanah," ucap nya dengan suara yang sangat menggemaskan.
"Rumah mu dimana? Mau ku antar?" Tanya Miya kepada anak kecil tadi.
"Hanah gak punya lumah," ucap gadis kecil itu dengan suara cadel nya.
"Mama sama ayah hanah kemana?" Tanya Miya lagi.
"Udah gak ada, hanah cuma tinggal sendili waktu umul 4 tahun," jawab gadis kecil itu.
"Hanah mau ikut sama kami?" Ucap Miya dengan lembut, "nanti Hanah bisa sekolah sama punya banyak mainan, apa pun yang Hanah mau kami turuti."
"Em. Tapi Hanah mau Boneka Barbie itu," tunjuk Hanah ke arah sebuah toko di sebelah halte.
"Hanah mau? Ayo kita beli," ucap Miya.
Mereka pun masuk kedalam toko mainan tadi dan membeli banyak mainan.
"Hanah ikut sama kami kan?" Ucap Miya Kepada anak kecil tadi.
"Iya, Hanah panggil Mama ya," ucap Hanah membuat Miya terkejut dan tertawa.
Mereka pun masuk kedalam mobil, Alucard yang sudah menunggu dari tadi pun heran saat melihat Miya membawa seorang anak kecil dan banyak belanjaan.
"Dia siapa?" Heran Alucard.
"Namanya Hanah, dia gak punya rumah dan orang tua, jadi aku membawanya," jawab Miya kepada Alucard yang bertanya.
"Dia akan tinggal dengan siapa?" Ucap Alucard.
"Kau tinggal dimana?" Tanya Miya balik.
"Di apartemen."
"Jaga dia ya, tiap hari aku datang ke apartemen mu. Oke," ucap Miya tersenyum manis.
"Baiklah," jawab Alucard.
"Apa Hanah boleh panggil papa?" Tanya Hanah dengan wajah polos nan menggemaskan itu.
"Eh, bo - boleh," ucap Alucard tertawa kecil seperti terpaksa.
"Hanah punya Mama sama papa lagi belalti," girang Hanah karena dia memiliki keluarga kembali.
"Mama?" Heran Alucard.
"Maksudnya adalah aku."
Mereka pun sampai di depan rumah Miya, tetapi Miya tak turun.
"Kenapa tak turun?" Heran Alucard karena Miya tak turun.
"Orang tua ku dan adikku sedang pergi, apa boleh aku ikut," mohon Miya dengan wajah memelas.
Mereka pun langsung pergi menuju apartemen Alucard yang tak jauh dari rumah atau lebih bisa disebut istana milik keluarga Miya itu.
Saat sampai mereka pun langsung menuju ruangan milik Alucard yang berada di lantai 3 itu.
"Hanah, mandi dulu ya," ucap Miya.
"Iya, tapi Hanah gak punya baju," ucap Hanah lesu.
"Tadi sudah di belikan di toko mainan itu, ada baju tidur disana," ucap Miya Kepada anak kecil tadi.
Miya pun membawa Hanah untuk mandi, setelah selesai memandikan Hanah, Miya memasangkan pakaian Hanah.
"Hanah udah makan?" Tanya Miya kepada Hanah yang sedang bersisiran itu.
"Belum, udah 2 hali," ucap Hanah kepada Miya.
"Hanah mau makan apa?" Tanya Miya kepada Hanah.
"Ayam, Hanah pengen makan ayam goyeng," ucap Hanah yang seperti nya sangat ingin memakan ayam.
"Yasudah, Alu. Apa kau punya Ayam di, terserah mau mentah atau masak!" Teriak Miya memanggil Alucard.
"Ada, aku punya banyak persediaan di kulkas," balas Alucard dengan berteriak juga.
"Baiklah saatnya kita uji skill memasak ku," semangat 45 Miya membara.
Miya memotong ayam dengan lihai dan menumis bumbunya.
Dia juga membuat kentang goreng, jus jeruk, pancakes, dan nasi goreng."Semuanya, aku sudah siap masak, skuy makan," ucap Miya sembari melepas celemek nya.
Semua pun makan bersama, mereka memuji masakan Miya yang terbilang enak itu.
"Eh udah jam segini, aku harus ke Photoshop dulu ya, dah," ucap Miya lalu mengambil tasnya.
"Mama Miya mau kemana?" Tanya Hanah saat melihat Miya yang terburu buru.
"Mau pemotretan, dia itu model," jawab Alucard kepada Hanah yang asik memakan Ayam goreng buatan Miya tadi.
"Oh, kalo besal aku juga mau sepeti Mama Miya. Jadi model," ucap Hanah dengan gaya menggemaskan nya itu.
"Semoga saja, Hanah harus belajar banyak kalo mau jadi model. Papa Alu akan dukung Hanah."
"Papa?!" Ucap orang yang baru datang, dia masuk tanpa permisi.
"Lance ? Sedang apa kau?!" Kejut sekaligus heran Alucard karena Lancelot masuk ke apartemen nya tanpa izin.
"Jadi kau sudah punya anak? Dengan siapa?! Oh no!" Ucap Lancelot dengan gaya lebay nya itu.
"Bukan. Dia ku adopsi bersama Miya, Miya yang suruh!" Ketus Alucard kepada Lancelot.
"Oh, kupikir kau sudah melakukan hal itu dengan orang lain dan sekarang memiliki anak," ucap Lancelot, dia berjalan menuju meja makan.
"Tidak!"
"Siapa nama mu anak kecil," ucap Lancelot dengan gaya sok imut miliknya itu.
"Hanah," jawab Hanah singkat.
"Oh Hanah. Salam kenal ya, aku Lancelot, panggil aja kak Lance," balas sekaligus perkenalan diri Lancelot.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love lock
Фанфикbagaimana jika cerita tentang percintaan dialami oleh para siswa dan siswi SMA lOD (land of dawn), para siswa di sekolah terfavorit se Land of dawn harus menjalani kisah cinta. Seperti kagura si pemilik toko sushi terbesar di land of dawn jatuh cint...