Thats not birthday surprise but bullying surprise

486 25 2
                                    

Kagura sedang meratapi jendela dari dalam kelasnya, melihat sosok pria yang sedang bermain basket bersama teman temannya.

"Liatin apa?" Tanya Guinever sembari menyeruput es mocca nya.

"Eh, Guin. Gak liatin siapa siapa kok," ucap Kagura yang menyadari keberadaan Guinever disebelahnya.

"Owh, kak Hayabusa, ya. Kamu suka?" Tanya Guinever. Sontak Kagura tertegun dan pipinya memerah.

"Enggak, kok," ucap Kagura gugup.

"Gausah gengsian gitu. Jujur ya, aku juga suka kak Gusion tapi itu dulu. Ingatkan aku yang suka ngejar ngejar dia itu. Mikirin nya membuat kepala ku pecah, alay banget aku," ucap Guinever sembari mengibas ngibaskan tangannya.

"Ya kan kamu orang nya pemberani. lah aku, Berpapasan aja pingsan," ucap Kagura kepada Guinever.

"Kalo cinta itu dikejar, Sayang. Bukan diratapi," ucap Guinever menatap kearah Kagura.

"Akh, malu."

"Ternyata disini, dicariin tau!" Ucap perempuan bernama Karina teman dekatnya Guinever.

"Sama siapa?" Tanya Guinever balik.

"Eudora. Udah ngamuk dia."

"Astaga, bisa mati aku. Dah Kagura," ucap Guinever sambil mendadah kearah Kagura.

Kagura hanya meratapi kepergian Guinever, ia kembali melihat ke arah jendela dan terfokus kearah seorang pria yang mungkin kalian tau.

Pria itu sedang mengibas ngibaskan bajunya yang basah karena keringat yang bercucuran membasahi badannya, membuat semua wanita terpesona.

Pria yang terfokus ke bolanya itu menoleh kearah jendela kelas Kagura dan melambaikan tangannya seolah menyadari keberadaan Kagura.

Kagura membalas lambaian tangannya dan tersenyum manis sembari menteriaki kata semangat kepada Pria tersebut.

"Bucin, bego," ucap salah satu teman pria tersebut, yap pria itu adalah Hayabusa. Dan yang mengatakan itu adalah Cloud anak kelas lain yang dekat dengan Hayabusa karena satu klub basket.

"Diam, nyet," ledek Hayabusa kepada Cloud.

"Idih. Oh iya, mumpung lagi istirahat ke kantin kuy," ajak Cloud kepada Hayabusa yang terlihat kelelahan itu.

"Yaudah, yuk."

Mereka pun berjalan menuju kantin. Saat melewati koridor mereka menjadi pusat perhatian seluruh siswi.

Lalu ada seorang siswi yang memberikan sebuah surat kepada Hayabusa.

"Tolong diterima. Maaf mengganggu," ucap siswi itu gugup.

Hayabusa langsung menerima nya lanjut berjalan menuju kantin bersama Cloud yang cengar-cengir tak jelas itu.

Kini mereka berdua sedang duduk dikantin.

"Isinya apa tuch," ucap Cloud dengan alay nya.

"Nih, baca," ucap Haya menyerah kan surat itu kepada Cloud dan langsung saja dibaca.

"Ehem. Dear kak Haya, boleh gak kita dating malam ini jam 20:00 waktu Land of dawn. Di cafe Vilian. Kalo bisa telpon aku ya, nomornya 0978 8876 **** **** ."

"Jawab tu nomor, bilang gak bisa," ucap Haya kepada Cloud.

"Siap, eh kok mau disuruh suruh ya? Aduh biarin deh, siapa tau bisa pdkt ma ni cewek," ucap Cloud langsung bergegas mengambil handphone nya di sakunya.

Disisi lain tampak Kagura sedang membasuh tangan nya di dalam toilet sekolah.

"Huft. Kenapa ya kalo aku ngeliat kak Hayabusa itu ada aja yang aneh," ucapnya sembari menatap dirinya.

"Karena kamu gak pantas sama kak Haya," ucap seorang gadis yang barusan keluar dari WC.

"Lu lunox? Kamu mau ngapain?!" Ucap Kagura yang ketakutan.

"Kenapa, takut?" Tanya Lunox sembari menggulung rambut Kagura di jarinya.

"Ja jangan apa apain aku, plis."

"Aku cuma mau main dikit dikit aja sama kamu."

"Plis, Lunox jangan."

"Man teman, aku malas urus dia. urus, gih," ucap Lunox menyuruh kedua temannya.

"Oh iya, main masak masak yuk," ajak salah satu teman Lunox yang bernama karrie.

"Ayuk, aku suka," jawab yang satunya yang bernama Wan wan.

"Pertapa, masukin minyak nya," ucap Karrie sembari menyiram sebuah minyak goreng keatas kepala Kagura yang terduduk.

"Kedua, masukin telurnya," ucap Wan wan menceplok kan dua butir telur diatas kepala Kagura.

"Ketiga, masukin kecap nya," ucap Karrie

"Ke empat, pakai bubuk nya," sambung Wan wan

"Kelima, siram pakai kecap ikan. Jadi deh," seru keduanya.

"Hem, harum banget masakan nya. Kuy, tinggalin," ucap Lunox lalu bergegas meninggalkan Kagura yang menahan tangisannya.

Mereka meninggalkan Kagura dengan keadaan yang terbilang miris. Kagura tak bisa menahan tangisannya, kini air matanya sudah jatuh membasahi pipinya.

Kagura segera masuk ke dalam toilet untuk membersihkan badannya dan bajunya yang kotor karena ulah Lunox dan teman temannya.

Tok tok.

"Halo, ada orang? Kok kek ada suara nangis ya?" Tanya seseorang dari luar sana.

"A ada, ini Kagura."

"Eh, Kagura. Kok nangis, ini aku Fanny."

"Gak ada, lagi ... Lagi nonton film," jawab Kagura agar tak dicurigai oleh Fanny.

"Astaga, aku pikir ada hantu. Kok nonton di WC?"

"Gabut."

"Owh."

Setelah menyadari kepergian Fanny, Kagura bergegas keluar untuk mengambil pakaian cadangan di UKS.

"Aish, bau apa ini," ucap seorang siswi yang ada di koridor itu.

Kagura yang lewat mengundang bau menyengat sehingga orang kebauan.
Kagura bergegas lari menuju UKS dan mengambil pakaian disana.

"Kagura? Ngapain? Aduh, bau apa ini?" Ucap Miya yang kebagian tugas menjaga UKS hari ini.

"Ah, Maaf. Aku mau ngambil baju ganti ada?" Tanya Kagura kepada Miya.

"Ada, kamu kenapa? Kok kotor gini?" Heran Miya saat melihat keadaan Kagura sembari memberi sebuah seragam.

"Gak kenapa napa kak, yaudah pergi dulu ya," ucap Kagura lalu bergegas menuju toilet untuk bersih bersih.

"Eh, tadi siapa. Kenapa bau banget?" Ucap Hayabusa dan Cloud yang baru saja datang.

"Kagura. Tadi penampilan nya acak banget, kek barusan kena bullying. Aku tanya dia gak mau jawab," ucap Miya menjawab pertanyaan Hayabusa.

"Hah, emang penampilan nya kek mana?" Ucap Hayabusa sembari mengambil sebuah perban.

"Rambutnya acak-acakan, terus bajunya sama kepalanya kek ketumpahan minyak lh, telur lh, minyak ikan lh, kecap lah. Pokok kek kena bullying, atau mungkin dia ultah hari ini, tapi seingat ku dia gak ultah hari ini deh," jelas Miya panjang lebar.

Hayabusa langsung menyerahkan perban itu kepada Cloud dan langsung berlari mencari Kagura.

Love lock Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang