15

12.2K 756 37
                                    

"Perut kamu makin besar." Ali mengelus-elus perut Prilly.

Prilly merasakan sentuhan tangan Ali, didalam perutnya juga bergerak-gerak. "Bayinya nendang-nendang lagi."

"Bener?"

"Iya."

Ali memeriksa perut buncitnya Prilly dengan menempelkan telinganya di perut Prilly. Dia seperti merasakan sesuatu didalam perutnya.

"Iya, dia gerak-gerak."

"Hihihi." Prilly hanya terkikik saja seraya mengelus kepala Ali yang masih mengecupi perut buncitnya.

Selama Prilly Hamil.
Ali memang tidak pernah melakukan hubungan intim lagi dengan Istrinya.

Ali tersenyum melihat wajah Prilly yang nampak terlihat bahagia.

"Kiss me." Kata Ali tiba-tiba.

Kedua pipi Prilly memanas, biasanya juga Ali main nyosor saja mencium bibirnya dengan ganas namun kali ini dia memintanya secara baik-baik tanpa paksaan apalagi kekasaran.

"Pril..."

"Eh?"

"Kiss."

"Aku ha-harus apa?"

Ali baru menyadari jika Istrinya ini masih malu-malu. Dia memakluminya.

Ali menarik tengkuk Prilly lembut dan memanggut bibir yang sedari menggodanya.

Prilly hanya memejamkan matanya menikmati serangan Ali, ciumannya yang semakin lama semakin dalam dan panas.

Prilly bisa merasakan tangan Ali bukan merembet ke perut buncitnya namun lebih keatas lagi.

Prilly masih kaku membalas setiap mempermainan bibir tebal Suaminya yang terus melumat habis bibir mungilnya. Bahkan asupan oksigen mulai berkurang.

Ali meraba punggung Prilly mencari pengait bra-nya. Berhasil, setelah terlepas Ali bisa lebih leluasa menjamah tubuh Istrinya yang indah itu.

Disela-sela ciumannya, Prilly menjambak rambut Ali.
"Ali..."

Kedua mata hitam legam milik Ali bertemu dengan mata hazel milik Prilly. Tatapannya berubah menjadi menggelap dan kembali melumat bibir ranum Prilly.

"Aku sudah tidak bisa menahannya."

Prilly melenguh panjang ketika Ali menghisap kuat bahunya dengan tangannya terus meremas payudaranya.

Prilly menggeleng cepat ketika Ali ingin melepas celana dalamnya. "Jangan Li..."

"Kenapa?" Tanya Ali cepat.

"Aku lagi hamil."

"Iya aku tahu."

"Ali... Aww!"

"Maaf."

"Jangan digigit, Sakit."

"Hmm."

Pengantin PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang