10

16.5K 840 55
                                    

"Hai Prilly."

Prilly terkejut ketika membukakan pintunya terlihat Pricilla yang berdiri disana bukannya Ali. Prilly pikir tadi itu yang mengetuk pintunya adalah Suaminya. Sedikit heran juga karena sudah memang dari kemarin Ali pergi keluar kota ada urusan penting menemui klien dan pergi untuk beberapa hari disana tidak pulang-pulang. Ternyata dugaannya salah, Ali belum pulang.

"Pricilla."

Pricilla masuk begitu saja tanpa persetujuan Prilly. Dia mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Prilly menutup pintu dan menarik Pricilla agar menghadap dirinya. "Kamu tidak bisa masuk begitu saja Pricilla! Bagaimana jika Ali tahu? Lagian kamu kemana saja Pricilla? Kenapa kamu kabur dari rumah waktu itu dan kembalikan uang papanya Ali."

Pricilla menepis tangan Prilly.
"Apaan sih. Diam ya! Kau tenang saja Prilly. Aku akan kembalikan uangnya! Tapi apa kau bisa kembalikan tunanganku darimu?"

"Apa?"

Pricilla menatap Prilly tajam.
"Memangnya aku tidak tahu hah! Kurang ajar sekali kamu malah menikah dengan Ali! Dia itu calon suamiku! Kenapa kamu yang malah menggantikan posisiku! Memangnya aku menyuruhmu untuk melakukan itu hah?"

Prilly hampir tersandung meja karena Pricilla terus menghimpit tubuhnya. "Pricilla!"

Prilly sedikit mendorong tubuh Pricilla sehingga wanita itu melangkah mundur dan tersenyum sinis. "Berani sekali kau mengambil Calon Suamiku."

"Menjauh dariku! Aku tidak mengambil Ali darimu, Pricilla!"

"Kalau memang begitu. Kenapa kamu malah menikah dengan Ali!" Bentak Pricilla.

Prilly memejamkan matanya sejenak. Lalu kembali menatap saudara kembarnya itu. "Itu karena kamu melarikan diri dari rumah dan aku dipaksa sama Papa untuk menggantikanmu."

"Jadi begitu? Baiklah. Sekarang aku telah kembali. Kau tidak perlu repot-repot lagi untuk menggantikanku. Aku minta secara persaudaraan. Kau... Pergi. Dari. Sini." Ucap Pricilla penuh penekanan diakhir kalimatnya.

"Tidak bisa. Kau telat. Sekarang Ali adalah Suamiku. Dia bukan milikmu lagi. Kau juga sudah mengambil kekasihku."

"Jadi kau ingin balas dendam kepadaku?"

Prilly menggeleng. "Aku hanya ingin kau sadar. Apa yang bukan milikmu lagi itu tidak bisa kau miliki kembali."

Sial, Rutuk Pricilla. Prilly sudah berani menantangnya.

...

Ali mencium aroma bunga mawar berwarna putih itu. Dia sengaja memilih bunga mawar putih bukan merah. Karena putih itu melambangkan kesucian. Dia berharap cintanya kepada Prilly juga seperti makna lambang bunga mawar putih ini.

"Cieee diciumin terus bunganya. Udah buruan dibeli." Goda Dimas.

Ali menoleh kearah Dimas.
"Menurutmu apakah bunga ini bagus untuknya?"

"Bagus dan cantik bunganya. Sudah yang itu saja."

"Baiklah. Aku akan membelinya yang ini."

"Baik." Dimas segera mengurus bayarannya sedangkan Ali sudah keluar dari toko bunga dan menunggu assitennya itu.

Ali sengaja pulang cepat dikarenakan dia tidak tenang meninggalkan Prilly sendirian dirumah. Dia membelikan bunga ini agar istrinya senang. Ali sudah meninggalkan Prilly selama dua hari saja sudah membuatnya kepikiran.

Pengantin PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang