02

21.8K 933 106
                                    

Prilly menegak segelas air putih setelah meminum pil KB dengan cepat sebelum suaminya akan mengetahuinya.

Wanita itu menangis mengingat betapa menyedihkan hidupnya sekarang.

Flashback on

"Baiklah aku setuju." Suara itu membuat Prilly menatap Ali terkejut.

Setuju? Apa?

"Dia yang akan menggantikan putrimu satunya. Tapi aku ingin ada perjanjian."

"Perjanjian apa itu?" Tanya Rijal.

"Pernikahan ini tidak akan bertahan lama, sampai dia memberikan keturunan untukku saja dan Pricilla ditemukan."

"Jika Pricilla ditemukan, apa yang anda lakukan pada dia?"

"Aku akan menuntutnya. Dia akan masuk penjara."

Rijal menggeleng." Apa anda tidak bisa mempertimbangkannya? Saya sudah memberikan anak saya satunya untuk anda sebagai bayarannya. Mengapa Pricilla belum anda bebaskan dari kesalahannya. Saya mohon, maafkan kesalahannya. Saya janji dia tidak akan melakukan hal yang sama."

Ali menggeram. "Baiklah! Tapi dia harus bisa memberikan aku keturunan!"

Prilly menggeleng. "Papa aku-"

"Diamlah Prilly! Kamu tidak bisa menentukan pilihanmu disini." Bentak Rijal.

Prilly menundukkan kepalanya. bibirnya nampak gemetaran, dia meremas tangannya. Ternyata benar ayahnya lebih menyayangi kembarannya daripada dirinya sendiri. Sangat menyedihkan.

Bahkan dia tidak berhak menentukan hidupnya sendiri.

Miris sekali.

"Apakah kau tidak tahu betapa malunya aku karena perbuatan putri bapak yang melarikan diri itu. Aku bisa saja menarik semua modal dan saham pada pak Rijal. Aku tidak main-main pak, mengapa Pricilla bisa melakukan itu padaku setelah semua ku berikan padanya?" Suara Ali terdengar dingin. Dia menatap Prilly dengan tatapan penuh benci. Wanita itu sedari tadi hanya bisa diam. Memang mereka mirip, tapi tetap saja berbeda dimatanya.

"Jangan lakukan itu saya mohon Ali, hanya anda dan keluarga anda yang bisa membantu kehidupan kami. Maafkan kesalahannya. Saya yakin Prilly akan menjadi istri yang patuh pada suaminya dan ya dia akan memberikan banyak keturunan padamu jika kau mau. Tapi tolong jangan bawa masalah ini ke hukum. Dan kami banyak berhutang Budi pada keluarga anda."

Sakit rasanya,

Prilly yang tidak tahu apa-apa permasalahanya, dijadikan alat untuk menyelesaikan masalahnya.

Flashback off

Ali keluar dari kamar mandi dengan rambut basahnya. Sekilas dia melihat Prilly terduduk di tepi ranjang.

"Sedang apa kau disana?"

Prilly menggeleng. "T-tidak."

Prilly berjalan dengan tertatih. Selangkangan pahanya masih terasa perih.

"Kenapa dengan cara jalanmu itu hah? Kenapa seperti itu?" Tanya Ali datar.

Pengantin PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang