"Maaf, kau cari saja pengacara pembela yang lebih profesional daripada aku. Berapapun kau bayar, aku tidak akan terima apalagi membantumu." Bales Tibra membuat Pricilla dan Rijal marah.
"Lihat saja, kau akan menyesal Tibra!"
Tibra membasuh wajahnya itu dengan aliran air di wastafel sampai tiga kali hingga wajahnya merasa segar kembali.
"Huftt.."
Tibra bercermin dan memandangi wajahnya sendiri.
"Kau salah jika menilaiku Pricilla." Ujarnya tersenyum miring.Tibra memang pernah menyimpan perasaan dengan Prilly namun tidak berarti dia harus memaksakan kehendak yang sudah tuhan tentukan untuknya. Mungkin saja Prilly bukan Jodohnya, dia tidak akan melakukan hal bodoh apalagi mengkhianati sahabatnya.
"Pengacara Tibra!"
Langkah Tibra terhenti ketika dia berjalan kaki disekitar kompleks perumahan dia tinggal.
"Tiara."
Tiara tersenyum manis sekali dihadapan Tibra. "Kau tahu Tibra. Besok adalah hari aku kembali ditugaskan untuk melakukan penyelidikan lagi."
Tiara, seorang Jaksa muda yang cantik dan ceria. Dia dan Tibra dipertemukan waktu dipersidangan.
"Oh ya? Selamat kalau begitu Jaksa Tiara."
Tiara menyikut lengan Tibra pelan dan itu membuatnya terkejut.
"Kau tidak berniat memberiku semangat?"
"Semangat Jaksa Tiara."
"Terima kasih." Bales Tiara tersenyum.
Namun dia nampak menghela nafas panjang. "Tapi ini sepertinya kasus yang sangat sulit untuk dipecahkan."
Tibra menatap Tiara. "Kasus apa jika aku boleh tahu?"
"Huem... Kasus Pembunuhan."
Degh.
"Siapa pelapornya?"
"Siapa ya? Oh, namanya kalau tidak salah ya... Fanny. Kau tahu tidak siapa pengadu pengacaranya?"
"Tidak."
"Pengacara Rasyid."
"Dia melaporkan jika salah satu anggota keluarga dari kliennya terbunuh. Bukan bunuh diri tapi sengaja ada yang melenyapkannya."
Tibra sudah menduganya.
"Kenapa? Kau ikut serta dalam kasus itu?"
Tibra menggeleng saja.
"Kau harus serius dalam kasus ini Tiara." Pesan Tibra.
Tiara menatap Tibra dalam.
"Hah? Kau tenang saja Tibra. Aku akan mencari Keadilan, seadil-adilnya.""Jika kau disuap jangan pernah diterima." Kata Tibra mengingatkan.
"Hai! Aku itu seorang Jaksa yang jujur tahu!" Tiara berjinjit untuk menjitak kepala Tibra dan berlari.
Tibra hanya tersenyum dan menggeleng. Hanya wanita itu yang berani melakukan itu kepadanya selain Prilly.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengantin Pengganti
FanfictionMenjadi pengantin pengganti dari saudara kembar yang melarikan diri. Dia harus rela menerima semua penderitaan yang dia rasakan menjadi pengantin pengganti.