"Ayolah Prilly kau masa tidak mau reunian bersama anak-anak sih? Kau sekarang sombong ya." Kata Yasmine.
"Tidak... Bukan begitu Yas. Hanya saja aku..."
"Apa? Hanya sebentar saja Pril. Lagi pula suamimu itu lagi bekerja kan jadi mana tahu dia, istrinya keluar pergi kalau hanya sebentar."
Prilly mengigit jemarinya itu ragu-ragu. Suaminya itu jika tahu dia pergi hanya kepasar tradisional saja langsung marah-marah. Ini pergi kesalah satu acara reunian? Prilly tidak bisa membayangkan bagaimana marahnya dia nanti.
"Hhmm..."
"Ayolah... Yang lain juga merindukanmu." Bujuk Yasmine lagi. "Aku heran deh, mengapa semenjak kau menikah. Malah dikurung terus sama suamimu. Hai, kau itu manusia juga lho, bukan burung yang disangkar emas. Masa suamimu seperti itu terudt melarang-larang kau kemana-mana sih, harusnya dia memberikanmu kebebasan dong, jika dia percaya sepenuhnya padamu tidak akan macem-macem diluar sana."
Yasmine tidak tahu suaminya itu seperti apa. Yeah dia bener mungkin Prilly memang salah satunya seperti burung sangkar emas.
"Ba-baiklah." Jawab Prilly pada akhirnya. "Tapi hanya... sebentarkan?"
Yasmine mengangguk. "Iya Prilly. Hanya sebentar. Ah, aku senang sekali. Sekarang ayo kau ganti baju dan berdandan yang cantik."
"Iya."
Prilly berharap Ali tidak mengetahuinya dan kembali kerumah suaminya belum sampai dirumah sebelum dirinya.
...
Tibra melihat Prilly bersama Yasmine tersenyum. Dia pikir Prilly tidak akan datang karena setahunya, wanita itu sudah menikah dengan konglomerat.
"Hai Prilly." Sapa Tibra.
"Aku tidak disapa juga nih?" Sindir Yasmine dan Tibra tertawa.
Prilly tersenyum manis. "Hai Tibra."
"Yaudah deh, aku tidak mau menganggu kalian. Pril, aku gabung sama yang lain disana ya, nanti nyusul."
"Iya Yas. Ayo Tibra."
Tibra menahan pergelangan tangan Prilly namun tidak sengaja dia menyentuh bagian lukanya. "Aaahh..."
"Eh? Kamu kenapa?"
Prilly menggeleng saja. Dia mengecek pergelangan tangannya itu. Ternyata lukanya masih belum kering padahal dia sudah obati. Tanpa sadar Tibra juga memerhatikan luka dipergelangan tangan Prilly.
"Ini kenapa Pril?" Reflek Tibra menyentuh pelan lukanya yang berwarna kebiru-biruan.
"Assshhh, jangan disentuh."
"Maaf-maaf ini kenapa?"
"Hanya luka sedikit, aku jatuh kemarin hehee."
"Jatuh? Dimana?" Entah kenapa Tibra tidak langsung mempercayainya begitu saja. Menurutnya sangat tidak masuk akal saja, masa jatuh bisa bentuknya seperti itu. Apalagi Tibra melihat beberapa bagian bekas kemerahan di leher putih Prilly juga.
Itu seperti... Tanda...
Tibra masih berpikir...
![](https://img.wattpad.com/cover/231923819-288-k17601.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengantin Pengganti
FanfictionMenjadi pengantin pengganti dari saudara kembar yang melarikan diri. Dia harus rela menerima semua penderitaan yang dia rasakan menjadi pengantin pengganti.