###Seorang gadis terlihat ragu untuk memasuki kawasan sekolah barunya. Riuh bisik tentangnya dapat ditangkap oleh indra pendengarannya. Bagaimana tidak dibicarakan, terlihat seorang gadis dengan seragam yang berbeda dengan yg lainnya. Memiliki paras yang menawan, rambut panjang, dengan hidung mungil nan manjungnya. Sepasang mata hazel menyiratkan kelembutan, bibir merah cerrynya, kulit putih dan tubuh idealnya begitu memukau.
Menarik nafas panjang dan memantapkan hatinya, gadis itu mengambil langkah mantap memasuki kawasan sekolah barunya. Segala tatapan dan bisikan kagum ataupun iri ia hiraukan, tujuannya hanya satu, mencari letak ruang kepala sekolah.
Sepasang mata indahnya menelusuri keadaan sekitar. Banyak gerombolan siswa siswi berlalu-lalang menatapnya. Senyuman dan tatapan menggoda dari para siswa begitu mengganggu'nya, serta tatapan iri dari para siswi karena merasa tersaingi sangat mengusiknya.
Ia berjalan menuju seorang siswi yang sedari tadi tidak menghiraukan kehadirannya. Dengan ragu takut mengganggu ia pun menyapanya.
"Ha-hai!" kikuk, ya ia tidak mudah akrab dengan orang baru.
Terlihat siswi itu mendongak melihat kearahnya. Ia terlihat sangat cantik. Rambut pirang sebahunya terhembus angin. Sepasang mata kecoklatan menatap kearahnya, hidung mancungnya dan bibir semerah cerrynya begitu memukau. Serta senyum manis dari bibirnya begitu menyita suasana.
"Ada apa?" tanyanya, bahkan suaranya sangat merdu.
"Em, maaf kalau ganggu, cuma mau tanya. Ruang kepala sekolah dimana ya?"
"Oh santai aja, yuk gue anterin!"
Senyuman manis terukir diwajah keduanya. Akhirnya ia tak akan tersesat mencari letak ruang kepala sekolah. Keduanya berjalan melewati koridor menuju ruang kepala sekolah dalam keheningan.
"Lo pindahan dari mana?" gadis dengan rambut sebahu itu membuka suara.
"Em, aku pindahan dari Jogja." jawabnya dengan senyum manis yang masih setia terpatri diwajahnya.
"Oalah, pindahnya karna apa?"
Pindah karena apa? Tidak mungkinkan bila Kyra mengatakan 'sesungguhnya'?
"Entahlah, tiba-tiba ayah bilang mau pindah aja." alibinya.
"Oh, ini ruang kepala sekolah, lo masuk aja, gue tinggal yah?"
"Iya makasih banyak."
"Sama-sama, santuy aja, oh ya kenalin gue Ersya, Ersya Laurelia anak XI IPA 2." perkenalan gadis dengan rambut sebahu itu yang ternyata namanya Ersya.
"Oh iya, aku Anissa Kyra Fredella, panggil aja Kyra."
Keduanya pun berjabatan tangan sambil saling melempar senyum termanisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying Boy [ Proses Revisi ]
Teen Fiction[ ⚠️ TIDAK MENERIMA PLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN ] *** Bagaimana jika dua insan yang selalu ribut menjadi satu? Ini adalah cerita tentang Davian Elvano Faresta dan Anissa Kyra Fredella. Dua insan yang selalu diibaratkan seperti air dan minyak. Tak bi...