Part 12 | Rasa Apa Ini?

53 30 31
                                    

###Kyra berjalan melewati koridor-koridor SMA Perwira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

###
Kyra berjalan melewati koridor-koridor SMA Perwira. Mengabaikan lalu-lalang siswa-siswi di sekitarnya yang sibuk dengan urusan masing-masing.

Kyra mempercepat langkahnya ketika ia melihat sosok Ersya yang berjalan di depannya.

"Ersya!" teriaknya berhasil membuat Ersya dan beberapa murid lainnya menoleh kearahnya. Kyra hanya nyengir kuda mendapat tatapan tanya dari Ersya.

"Kenapa?" tanya Ersya.

"Ngak kenapa-kenapa cuma manggil aja biar masuk kelasnya bareng." balasnya diiringi cengiran tanpa dosanya.

"Oh, ya udah ayo."

Keduanya melangkah melewati koridor menuju kelas mereka berdua.

"Ada tugas ngak hari ini?" tanya Kyra.

"Ngak ada." balas Ersya.

"Oh."

Mereka kini sudah berada di dalam kelas. Melangkahkan kaki menuju bangku masing-masing. Kelas masih terlihat sepi pada jam setengah tujuh.

"Mau ke kantin ngak?" tanya Ersya yang baru saja menghampirinya.

"Boleh deh gue tadi juga ngak sempet sarapan." jawab Kyra.

"Oke ayo!"

Keduanya kini kembali melangkah dengan kantin yang menjadi tujuannya. Di dalam kawasan kantin juga masih terlihat sepi, maklum masih pagi.

Ersya mengajak Kyra untuk duduk di salah satu bangku yang berada di pojok agar nanti jika kantin sudah mulai agak ramai dengan para siswa siswi yang mencari sarapan mereka tidak akan terganggu dengan mereka yang berdesak-desakan.

"Mau pesen apa?" tanya Ersya.

"Nasi goreng sama susu kotak satu." jawab Kyra.

"Siip tunggu bentar." pamit Ersya lalu melangkahkan kakinya menuju penjual yang berjualan di kantin tanpa menunggu jawaban dari Kyra.

Tak selang beberapa lama dari berlalunya Ersya, Davian beserta kawan-kawannya menghampiri Kyra yang tengah asik dengan ponselnya. Hal itu sontak menjadi sorotan bagi para siswa siswi yang kini tengah berada di kantin.

Seketika kantin yang tadinya sepi kini menjadi ramai dan ricuh. Kyra mengira mungkin hanya para siswa siswi yang berdatangan untuk mencari sarapan.

"Hai Davian."

"Selamat pagi calon imam."

"Eh anjir itu Davian ngapain nyamperin anak baru itu coba?"

"Babang Dav sini aja sama dedex."

"Bang Reihan aku siap menjadi makmum'mu"

"Eh itu kak Davian nyamperin Kyra anak baru yang sok cantik itu kan?"

My Annoying Boy [ Proses Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang