Warning⚠️
Typo bertebaran!
Happy Reading!
###
Sepanjang perjalanan Kyra tak henti-hentinya melirik jam tangan berwarna biru langit yang berada di pergelangan tangannya. Jam menunjukkan pukul 06.53, 7 menit lagi gerbang SMA Perwira akan di tutup.
Tidak lucu jika belum genap seminggu ia sekolah di SMA Perwira ia sudah datang terlambat. Mang Ujang, selaku sopir pribadinya tidak bisa mengantarkannya, lantaran sedang sakit. Ia juga tidak bisa mengendarai mobil. Karena letak sekolah dengan rumahnya tidak terlalu jauh jadi ia putuskan untuk berjalan saja. Tadi Bi Inah, selaku asisten rumah tangganya menyarankannya untuk menaiki kendaraan umum.
Karena ia memiliki trauma menaiki kendaraan umum tidak mungkin juga ia mengambil keputusan untuk menaikinya. Ia pernah hampir diculik saat ia akan pulang sekolah sewaktu SMP. Jadilah ini ia yang berlari seperti orang kesetanan agar tak terlambat datang.
Gerbang SMA Perwira sudah dekat dengan penglihatannya. Terlihat gerbang itu yang masih terbuka lebar, dan siswa siswi yang masih terlihat berlalu lalang di dalam maupun di luar gerbang.
Hap...
Dengan nafas yang ngos-ngosan Kyra akhirnya berhasil sampai di SMA Perwira. 3 menit lagi bel akan berbunyi. Dengan langkah cepat sebelum guru memasuki kelas Kyra berjalan menuju kelasnya, XI IPA 2.
Sesampainya di kelas Kyra langsung menduduki bangkunya di sebelahnya tempat duduk Davian masih kosong. Ia mengernyitkan keningnya, apakah Davian tidak masuk sekolah? Pikirnya.
"Ra lo udah ngerjain tugas fisika belum?" tanya Ersya yang tiba tiba berada di sampingnya.
"Udah." jawabnya dengan tangan yang sibuk mencari buku fisika di dalam tasnya.
Serasa ketemu ia langsung menunjukkan hasil pekerjaannya kepada Ersya.
"Nyontek yah." ucap Ersya antusias.
"Nih!"
"Thanks!" Ersya yang sudah mendapatkan buku tugas milik Kyra langsung berlari menuju bangkunya untuk menyalin pekerjaan Kyra. Sedangkan Kyra, ia memilih membaca novel barunya saja.
Tak lama setelah Ersya selesai menyalin tugas fisika dari buku Kyra, bel masuk sudah berbunyi bertepatan dengan Davian dan kawan kawan memasuki kelasnya. Mereka berjalan santai lalu menduduki bangku mereka masing masing.
"Baru dateng?" tanya Kyra sekedar basa-basi.
"Menurut lo!" jawab Davian ketus.
Kyra yang mendengar jawaban Davian hanya bisa sabar mengelus elus dadanya. Hey ia hanya basa basi setidaknya jawab kek. Ya meskipun sudah dijawab tapi bisa dijawab dengan benar kan ya?
Kyra tak ingin memikirkan itu terlalu dalam Kyra malas mengambil pusing, Kyra memilih melanjutkan fokusnya kepada novel yang tadi ia baca. Tak selang beberapa menit Pak Tri selaku guru mata pelajaran fisika mendatangi kelas mereka, beliau hanya datang untuk memberikan tugas lalu meninggalkan kelas lantaran ada rapat para guru.
Kelas yang ditinggalkan guru dan hanya diberikan tugas akan menjadi sangat ribut. Kyra yang memang anak rajin ia sudah mengerjakan tugasnya jauh jauh hari sebelum disuruh. Ia hanya tinggal duduk santai dengan novel yang berada di tangan menemaninya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying Boy [ Proses Revisi ]
Genç Kurgu[ ⚠️ TIDAK MENERIMA PLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN ] *** Bagaimana jika dua insan yang selalu ribut menjadi satu? Ini adalah cerita tentang Davian Elvano Faresta dan Anissa Kyra Fredella. Dua insan yang selalu diibaratkan seperti air dan minyak. Tak bi...