Happy Reading!###
Davian baru saja keluar dari kamar mandi, di depan sudah ada ketiga curutnya yang setia menunggu.
"Udah selesai?" tanya Arka saat melihat Davian sudah keluar dari dalam bilik kamar mandi. Teman-temannya yang lain pun mendongakkan kepalanya untuk melihat ke arah Davian.
"Kalo udah keluar berarti udah selesai ogeb." ucap Mirza sambil menonyor kepala belakang Arka.
"Aduuh, wooy kepala gue ntar otak gue ga berfungsi lagi gimana? Mau tanggung jawab lo?" seru Arka.
"Emang lo punya otak?" celatuk Reyhan.
"Punyalah dajjal."
"Udalah yok balik ke kelas." ajak Davian.
"Males ah mending bolos aja yuk." balas Mirza.
"Nhah bener tuh, ngantin yuk." ajak Arka.
"Ga ke kelas!" titah Reyhan.
"Kelas aja lah, males gue." setelah itu Davian dan Reyhan melangkah meninggalkan kamar mandi menuju kelas.
Arka dan Mirza hanya bisa mencak mencak tak berani melawan. Akhirnya mereka berempat berjalan kembali ke kelas dengan beriringan.
Sesampainya mereka di kelas, ternyata kelas sedang free. Guru ada rapat dadakan katanya.
"Tau gitu tadi ke kantin aja." ucap Arka.
"Males." jawab Reyhan singkat.
Mereka berjalan menuju bangku masing-masing dengan pandangan para penghuni kelas XI IPA 2 mengarah ke Davian.
"Udah lega Dav?" celatuk salah satu teman sekelasnya.
"Bacot!" jawab Davian cuek. Davian kemudian menduduki bangkunya setelah Kyra berdiri memberikan jalan untuknya.
"Sorry." ucap Kyra tiba-tiba.
"Hmmm"
"Dav?"
"Hmm"
"Lo marah?" Davian melirik Kyra sekilas sebelum menjawab.
"Ga." jawabnya.
"Kok cuek sih?"
"Lhah entar kalo gue gangguin lo lagi gue jadi sasaran amukan lo kan." jelas Davian.
"Iya juga sih." balas Kyra sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
Huft... Suara hembusan nafas Davian kini terdengar.
Teng...teng... teng...
Tak lama setelah itu bel tanda pelajaran hari ini telah usai pun sudah terdengar. Para siswa siswi SMA Perwira berhamburan keluar kelas untuk cepat cepat pulang ataupun sekedar nongkrong untuk menghilangkan penat.
Tak terkecuali dengan Kyra, kini Kyra sedang memberesi buku-buku pelajarannya, memasukkannya ke dalam tas ranselnya. Kyra kemudian menggendong ranselnya, berjalan keluar kelas menuju ke luar gerbang SMA Perwira. Disana sudah ada jemputannya yang setia mengantar jemputnya.
Kyra kemudian memasuki mobil hitam tersebut, lalu mobil itu melaju meninggalkan area SMA Perwira menuju rumah tempat Kyra tinggal.
Tak butuh waktu yang lama, mobil tersebut sudah sampai dipekarangan rumah tempat tinggal Kyra. Kyra berjalan dengan gontai memasuki rumahnya.
"Sudah pulang?" sambutan pertanyaan hangat itu yang selama ini Kyra rindukan kini terdengar.
Tatapan Kyra tertuju kepada wanita paruh baya yang sedang terduduk di sofa ruang tengah dengan secangkir kopi yang menemaninya dalam berkutat dengan laptop dihadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying Boy [ Proses Revisi ]
Teen Fiction[ ⚠️ TIDAK MENERIMA PLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN ] *** Bagaimana jika dua insan yang selalu ribut menjadi satu? Ini adalah cerita tentang Davian Elvano Faresta dan Anissa Kyra Fredella. Dua insan yang selalu diibaratkan seperti air dan minyak. Tak bi...