Part 8 | Hari yang Sial

63 42 28
                                    

Happy Reading!

###

Tring...tring...tring...

Suara jam weker mengusik tidur nyenyak Kyra, rasanya Kyra ingin malas-malasan hari ini saja. Semalam Kyra tak bisa tidur, banyak pikiran yang bersarang di otaknya.

Dengan malas-malasan Kyra meraih jam weker tersebut dengan mata yang masih setia tertutup, mematikan alarmnya agar tak mengusik tidur tenangnya. Kyra kembali meletakkan asal jam weker miliknya, memilih memejamkan mata sejenak.

Sepuluh menit sudah berlalu dan Kyra masih diposisi yang sama. Hingga Kyra tersadar karena bunyi ketukan pintu dan panggilan namanya.

Tok...tok...tok...

"Non?"

"Non Kyra sudah bangun?"

"Non bangun non, sudah siang non Kyra ga pergi sskolah?" mendengar nama sekolah membuat mata Kyra yang tadinya sayu kini terbuka lebar, Kyra melirik jam yang menunjukkan pukul 6 lebih lima menit. Dengan tergesa Kyra berlari memasuki kamar mandi.

Hanya butuh waktu sepuluh menit Kyra habiskan di dalam kamar mandi, kini Kyra sudah keluar dengan setelan lengkap seragam batik dan bawahan putih, hari ini hari Kamis.

Kyra lalu menyambar sepatu hitam miliknya, mengenakannya dengan tergesa. Setelah selesai Kyra menyambar ponsel miliknya lalu menyambar tas ransel biru tuanya.

Kyra dengan langkah cepat keluar dari dalam kamarnya, menuruni tangga dengan langkah tergesa. Tanpa menyantap sarapannya Kyra lalu keluar rumah, di luar sudah ada Mang Ujang yang menunggunya setelah menyiapkan mobil.

Tanpa berkata apa-apa Kyra lalu memasuki jok belakang mobil yang akan dikendarai oleh Mang Ujang. Setelah Mang Ujang melajukan mobilnya, Kyra selalu mendesak agar Mang Ujang lebih cepat melajukan mobilnya.

Sesampainya di SMA Perwira, gerbang sudah akan ditutup. Dengan tergesa Kyra berlari agar bisa cepat menjangkau gerbang tersebut. Tanpa disadari dari arah berlawanan seorang pemuda tengah mengendarai motor ninja hitam miliknya dengan kecepatan tinggi.

Untung saja pengendara tersebut mampu memberhentikan laju motornya sebelum menabrak Kyra. Kyra yang hampir saja ditabrak masih mematung di tempatnya, Kyra mengelus dadanya berharap degup jantungnya kembali normal.

"Kalau jalan bisa hati hati ga sih?!" sentak sang pengendara.

"Heh yang ada situ tu yang bawa motornya sembarangan, bisa bawa motor ga sih?!" balas Kyra.

Sang pengendara kemudian membuka helm full face yang menutupi wajahnya. Terlihatlah wajah tampan dan rupawan mirip wajah menyebalkan Davian. Eh bentar! Mirip? Sepertinya Davian tidak memiliki kembaran. Lalu siapa ini?

"Wah lo lagi, lo lagi, ga capek apa buat masalah mulu ama gue?!" seru Kyra.

"Heh lo pikir gue hobi apa buat masalah ama lo, yang ada lo tu cari gara-gara mulu ama gue." balas Davian tak kalah seru. Iya Davian tak memiliki kembaran. Hanya saja hari ini Davian terlihat berpenampilan berbeda, emm lebih ganteng? Tidak tambah jelek!

"Terserah lah terserah.!!" ujar Kyra. Kyra kini membalikkan badannya menoleh pada gerbang yang kini sudah tertutup rapat dan terkunci? What? Berarti Kyra terlambat dong?

"Gara-gara Lo tu telat kan gue.!" sentak Kyra.

"Lhah kok gue?"

"Lha emang gara-gara Lo!" seru Kyra.

"Heh tadi kalau lo ga halangi jalan gue, gue ga bakalan telat kalik!" ujar Davian.

"Mana ada, tadi kalo lo ga hampir nabrak gue gue ga bakalan telat ogeb!" bela Kyra.

My Annoying Boy [ Proses Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang