EPILOG

9.9K 720 140
                                    

Pagi ini Naruto dan adik-adiknya sedang berkemas barang-barang mereka yang masih mereka butuhkan. Naruto melipat pakaiannya dan memasukkan ke dalam tas. Kyuubi membantu Inoe dan Moegi membantu Shiori sedangkan Konohamaru dan Udon melakukannya sendiri.

Keadaan Naruto sudah membaik dengan pengobatan yang terus ia jalani di pantau langsung oleh Tsunade, dokter terbaik di sana sekaligus merupakan neneknya.
Ketika Naruto sudah selesai, Naruto melihat Udon yang kesulitan menutup ranselnya lalu Naruto membantunya untuk merapikan yang dibawa Udon kembali.

Dirasa semuanya sudah beres, Naruto memerhatikan satu per satu adiknya. “A...a...apakah ka...ka...kalian yakin?” Tanya Naruto untuk meyakinkan adik-adiknya lagi. Mereka menatap Naruto dan Kyuubi menghela napas sabar.

“Ji...jika ka...ka...kalian tidak mau da...dan berat pergi dari sini, lebih baik ki...ki...kita tetap di...di sini. Kita tidak akan pe...pe...pergi ke mana pun.”

Kyuubi menggeleng, menjawab untuk mewakili. Mereka sudah membicarakan hal ini berkali-kali dan meyakinkan Naruto tetapi Naruto selalu merasa jika adik-adiknya keberatan dan takut membuat mereka tidak nyaman.

“Kita sudah membahas ini Naru Nii. Berkali-kali. Kita tidak keberatan pindah dari rumah ini jika ini membuat kita jadi lebih baik. Di mana pun kita tinggal, jika Naruto Nii bersama kita, kita akan tetap merasa nyaman dan aman. Dan seharusnya kita yang menanyakan ini, apa Naruto Nii yakin pindah dari rumah ini?”

Naruto terdiam. Sejujurnya, Naruto belum siap namun jika dengan tinggal di rumah Namikaze, adik-adiknya akan hidup dengan layak dan tercukupi. Demi adik-adiknya, Naruto akan melakukan apa pun termasuk menerima tawaran kedua orang tuanya untuk tinggal kembali di rumahnya bersama adik-adiknya. Naruto akan baik-baik saja.

“A...a...aku sa...sangat yakin.” Naruto mengangguk dengan senyum kecil yang menenangkan mereka.

Naruto tahu, hidup tidak hanya tentang kesedihan, ada kebahagiaan yang mengiringi kesedihan. Memaafkan adalah hal terberat namun sangat melegakan saat menerima segalanya dengan memaafkan.

Kesalahan ada untuk menjadikannya pelajaran. Dan memberi kesempatan untuk memperbaikinya. Tidak ada yang terlambat bagi seseorang yang ingin berusaha, ini hanya tentang untuk memulai kembali.

Naruto belum sepenuhnya terbiasa di dekat Kushina dan Minato, tentu rasa takut itu masih ada. Perasaan takutnya seperti mencekiknya hingga kehabisan napas. Tapi Naruto ingin belajar terbiasa.

Jiraya telah mengajarkan banyak hal kepada Naruto. Bagaimana menjadi orang yang bertanggung jawab dan kebencian tidak akan pernah memiliki akhir yang bahagia. Walaupun Naruto disakiti orang tuanya, Jiraya bilang, mereka tetap orang tuanya yang telah menghadirkannya di dunia ini.

Tidak akan ada habisnya untuk membalas dendam. Hidup akan berakhir sia-sia jika terlalu banyak meninggalkan keburukan.
Mereka semua menoleh saat mendengar suara klakson mobil dari luar rumah. “Ha...hari baru te...telah di...di...dimulai. Se...se...selama ki...kita bersama, hari-hari itu tidak akan menyulitkan.”

.
.

Naruto, Kyuubi, Konohamaru, Udon, Moegi, dan Inoe berdiri dan Shiori yang duduk di kursi rodanya menatap bangunan rumah yang sangat sederhana di depan mereka.

Rumah yang menjadi pelindung mereka dan rumah yang menjadi saksi bisu suka dan duka keluarga kecil mereka. Mereka tumbuh di sana dan saling berbagi cerita dan kebahagiaan.

Sosok yang kini sudah tiada, sosok yang membuat mereka menjadi orang yang kuat dan hebat. Jiraya dan Ryuu. Mereka bertujuh tidak akan pernah melupakan kedua orang yang sangat mereka cintai dan telah mengajarkan banyak hal pada mereka.

Satu per satu adik-adik Naruto meninggalkannya sendiri untuk segera masuk ke dalam mobil Namikaze. Naruto masih menatap rumahnya.

Ini adalah hari terakhir ia dan adik-adiknya menempati rumah itu. Karena mulai hari ini, mereka akan tinggal di kediaman Namikaze.

Naruto akan belajar menerima semuanya, dan adik-adiknya juga tidak keberatan selama mereka berada di dekat Naruto.

Beberapa langkah dari Naruto, Sasuke memperhatikannya dari belakang. Menatapnya dalam diam.

Sasuke akan membiarkan Naruto mempercayainya dan menunggu Naruto memiliki perasaan yang sama dengannya. Hingga Naruto menerimanya nanti dan memaafkannya.

Walaupun sebenarnya Naruto bilang kalau dia sudah memaafkannya, tapi Sasuke ingin terus berusaha untuk menyembuhkan lukanya karena Sasuke.

Sasuke mengerti Naruto membutuhkan waktu.

Kekecewaannya tidak mudah dipulihkan dan meskipun Sasuke bukanlah orang yang mudah sabar, tapi demi Naruto, Sasuke akan bersabar untuk membuktikan perasaannya. Melakukan apa pun. Menunggunya. Sasuke akan tetap pada pendiriannya. Sasuke berjanji akan menjadi seseorang yang selalu ada untuk Naruto.

Lagi pula, pertemuan mereka tidak berkesan baik dan Sasuke berencana ingin mengulang semua dari awal dengan cara yang baik dan romantis tanpa bisa Naruto lupakan.

"Ya, setidaknya aku masih diberi kesempatan darimu. Maka Naruto, biarkan aku mengenalmu. Aku mencintaimu bukan karena taruhan bodoh ataupun permainan. Aku mencintaimu sebagai Sasuke Uchiha."

Suatu hari nanti, Naruto akan menjadi kekasihnya.

"Ayo, Naruto."

Sasuke datang menghampiri. Untuk terakhir kalinya Naruto memandang rumah tersebut. Ia akan sesekali mengunjungi rumah lamanya nanti. Naruto menoleh dan mengangguk pada Sasuke. Lalu mereka berdua pergi.

'Jiraya Touchan, Ryuu, kami pamit.'


E N D

N/N:

Ini cerita pertama aku.

Makasih banyak buat kalian yang udah baca ceritaku ini, terutama sama kalian yang vote dan komen ceritaku. Ngebaca komenan kalian selalu bikin aku semangat walaupun ada yg komen ampe nangis bacanya tapi jujur aku gak ada niat bikin nangis kalian.

Sampe ketemu di letbas 2


...

Lagu pendukung mood cerita ini:

Dan – Sheila On 7
The Truth Untold – BTS
Sign of the Times – Harry Styles

...

Jumat, 22 Desember 2017
Let This Be A Secret
END

Revisi: Kamis, 13 Agustus 2020

Napril Lian
Di sini.

Catatan Nap :

Untuk bab Epilog itu merupakan bagian dari bab 14 yang aku potong jadi bab Epilog karena aneh bagi aku cerita ini punya bab Prolog tapi gak ada bab Epilog-nya.

Dan LETBAS (1) ini sudah berkali-kali direvisi, mungkin yang pernah baca ini sebelumnya dan mungkin masih ingat dengan cerita ini, (mungkin) akan ngeh karena berbeda dari pertama kali baca.

Yang mau aku sampaikan untuk Let This Be A Secret adalah cerita ini belum banyak pengetahuannya ditambah terlalu buru-buru saat menulisnya dan lama banget sekalinya update.

Rabu, 13 Juli 2022...

Let This Be A Secret [ SasuNaru ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang