BAGIAN 9

14.4K 1.4K 254
                                    

Naruto merasa lelah pagi ini. Tidak seperti hari-hari biasanya ia selalu semangat biarpun kondisi tubuhnya tidak memungkinkan dan hanya tidur sedikit. Bagian tubuhnya juga jadi mudah memar di sekitar lengan atas dan kakinya.

Naruto berjalan dengan gontai menaiki anak tangga, berjuang keras bertahan agar tidak kehilangan kesadaran. Kepalanya berdenyut, perut bagian kanannya juga terasa sakit.

Naruto terus menapakkan kakinya pada anak tangga sambil merapat pada sisi tangga dan tangan lainnya mencengkeram kuat perutnya yang terasa sakit. Setiap langkahnya seakan terasa berat, suhu tubuhnya tidak mendukung ia untuk bertahan. Badannya panas. Peluh keringat dingin terus mengucur.

Akhirnya Naruto bernapas lega telah sampai berada di depan kelasnya. Naruto melangkahkan kakinya menuju kursi namun tatapan aneh dari teman-temannya seolah bisa menguliti dirinya. Mereka melihat wajah Naruto yang terlihat pucat.

Naruto tidak ingin terlihat lemah, adapun ia seperti itu tak akan ada yang menolongnya paling juga hanya mengasihaninya dan ia tidak suka dikasihani.

Sasuke merasa ada yang tidak biasa pada Naruto, ia terus memperhatikan Naruto dari kursinya berada dan ia melihat Naruto yang saat ini sudah menduduki kursinya lalu melipat kedua tangannya dan menjatuhkan kepalanya di antara kedua tangannya.

Tidak lama bel masuk sudah berbunyi tapi tak ada satu pun guru yang masuk ke kelasnya. Sampai Shikamaru, si ketua kelas masuk dan berdiri di hadapan mereka semua.

"Teman-teman, hari ini pelajaran kosong sampai jam istirahat, karena para guru sedang ada rapat untuk membahas ujian nanti. Jadi, gunakan waktu kosong ini untuk hal yang berguna, asal jangan membuat keributan!" Kata Shikamaru setelah itu ia kembali duduk dan tidur.

Berita yang dibawa Shikamaru mendapat sorak bahagia dari seisi kelas. Ada sebagian murid yang pergi ke kantin atau ke tempat favorit mereka, ada yang merapat dan bergosip, ada yang tidur, dan ada yang bercanda. Macam-macam tapi tidak dengan Sasuke dan Naruto.

Sasuke masih tetap setia memperhatikan Naruto. Walaupun matanya terpejam, Naruto tetap terjaga dan mendengar penuturan Shikamaru. Ia mendesah lelah sampai kapan ia harus menahan sakit di perutnya.

Ingin sekali ia mengisi jam kosongnya untuk tidur, ini adalah kesempatan untuknya beristirahat penuh biar hanya empat jam namun kondisi di kelas sangat berisik dan mengganggunya.

Sasuke bisa menyimpulkan bahwa Naruto tidak nyaman dengan tidurnya karena teman sekelasnya sangat berisik. Ia pun bangkit mengambil tas hitamnya yang berisi beberapa buku dan jaket kulit hitamnya yang disampirkan di bahunya, berjalan ke meja Shikamaru yang tertidur lalu mengambil jaket Shikamaru dan menghampiri meja Naruto. Naruto yang merasa seperti ada seseorang di hadapannya mendongakkan kepala dan melihat Sasuke berdiri tegap menatapnya.

.
.

Kyuubi mengunci rumahnya dan akan berangkat ke sekolah. Ia terus mendumal merutuki sekolahnya.

Kyuubi menghentikan langkahnya yang baru akan melangkah keluar dari halaman rumah. Ia melihat ada sepasang sepatu yang berhenti di depannya.

Kyuubi tahu siapa pemilik sepasang sepatu tersebut dan itu membuatnya malas untuk mendongakkan kepalanya melihat wajah orang yang telah menghalangi jalannya.

"Hai, Kyuu." Sapa Itachi, tersenyum hangat padanya yang diabaikan Kyuubi.

Kyuubi malas untuk menjawab sapaan orang yang ada di hadapannya ini dan hanya akan membuang energinya saja.

Let This Be A Secret [ SasuNaru ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang