Gausah cuap cuap deh. Langsung baca aja yuk. Tadi aku nyoba test mau double eh beneran mau kalian.
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote + komen di book abal abal aku ini hehe.
.
.
.
.'Tap
'Tap
'TapSuara langkah kaki bergema dilorong panjang sebuah rumah sakit. Sosok itu nampak panik saat berapa menit yang lalu menerima telpon bahwa minhee terluka dan dilarikan kerumah sakit.
'Brak' (hobi bener gebrak gebrak lo malen 😑)
Pintu ruang perawatan itu terbuka dan menampakkan raut panik dari sosok itu. Dengan cepat sosok namja dominan itu berjalan menghampiri simanis yang tengah duduk diatas ranjang rumah sakit.
"Sayang..."
Iris kelam itu melihat sebuah perban berwarna coklat melilit dari bagian pergelangan tangan kanan sampai kejari jari ranting simanis. Lalu atensinya beralih untuk melihat wajah manis yang disana terlihat berantakkan dengan beberapa bekas air mata yang mengering menghiasi pipi cubby berfreklessnya.
"Apa yang terjadi? Oh ya tuhan.."
Yunseong segera membawa simanis kedalam dekapan hangatnya.
Disisi sebelah kanan ranjang, eunsang hanya dapat diam melihat interaksi pasangan suami istri itu dengan senyum tipis.
"Siapa yang berani menyakitimu sayang? Katakan padaku.. apa dia?"
Yunseong spontan saja menatap tajam kearah sinamja mungil yang sedari tadi hanya diam.
"Kak.. bukan, esa lah yang membawaku kesini kak.. i-ini k-kecelakaan kok hehehe.. benar kan esa?"
Minhee mencoba sebisa mungkin ttidak gugup saat mengucapkan sebuah kebohongan sambil melemparkan tersenyum kearah eunsang yang nampak mengerutkan keningnya hendak protes.
"I-iya mas... tadi itu kak mini terpeleset dan pigura itu jatuh. Iya begitu"
Yunseong hanya mendengus atas jawaban kedua istrinya. (uhuk iya dua istrinya tau kok)
"Apa sakit? Mau pulang?"
Sang dominan mengelus pipi cubby simanis dengan penuh kelembutan dan simanis yang mendapat perlakuan seperti ini spontan memejamkan matanya menikmati.
"Sedikit kak, rasanya seperti 'nyut nyut' tapi aku tidak apa kak. Hu'um mau pulang..hungg~"
Ok sifat manja simanis tiba tiba saja keluar disaat seperti ini, membua sang dominan menahan gemas.
.
.
.
.Minhee sudah jatuh tertidur saat diperjalanan menuju pulang. Dengan perlahan yunseong membaringkan tubih ramping simanis keatas ranjang lalu menyelimutinya sebatas dada. Diraihnya bantal disisi kanannya lalu dengan gerakan teramat pelan meletakkan tangan kiri simanis yang dibalut oleh perban. Dia takut dengan gerakan sedikit saja akan menyakiti kesayangannya.
"Engh~ sakit~hh" rintih simanis dalam tidurnya.
"Syuttt... tidurlah... sakitnya akan hilang hmm..?"
Diusapnya kening simanis dan membubuhkan kecupan disana.
"Jalja.. istriku cepatlah sembuh"
Didepan pintu kamar, eunsang nampak berdiri sambil membawa nampan berisikan air hangat dan beberapa perban baru untuk digunakan besok pagi. Dan dengan sopan namja mungil itu melangkah masuk dan meletakkan baskom kecil berisi air hangat diatas meja nakas.
"Ini mas airnya.. permisi"
"Hmm.."
Setelahnya namja mungil itu berlalu keluar dari sana.
Rencananya yunseong akan mengompres dan membersihkan tubuh simanis yang nampak berkeringat dingin menggunakan air hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] ✔Two Rings, One Love (HwangMini)
FanfictionUdah tamat, tapi ga papa kalau mau baca lagi silahkan. └──» ✎END/FINISH ✔BxB ✔Mpreg ✔Marriage Life Hwang Yunseong pewaris perusahaan Hwang Ent. yang menikah dengan seorang namja biasa bernama Kang Minhee. Dua tahun menikah, sang ibu menuntutnya u...