Two Ring, One Love (Hwangmini)Pt.36

265 28 35
                                    

Langsung aja.

Heh mommy nakal ya.

"Mau liat nih?😳 yakin?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau liat nih?😳 yakin?"

"Mau liat nih?😳 yakin?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*ngintip kedalam

*ngintip kedalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hehe.. beneran mau liat? /cengegesan diliatin yunseong dipojokan

"Ga boleh! Xixixixi ini kepunyaan kak yunseong /nutupin dada pas liat yunseong natap tajam dipojokan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ga boleh! Xixixixi ini kepunyaan kak yunseong /nutupin dada pas liat yunseong natap tajam dipojokan.

Aw aw gemas bayanginnya 😭😳
.
.
.
.
.

Isakan itu semakin jelas terdengar didalam sintuasi lorong yang sepi. Junho hanya bisa memberikan usapan menenangkannya pada punggung simungil yang bergetar karna menangis. Tanpa tau jika sosok lain tengah memperhatikan mereka dengan ekspresi keterkejutan dan dengan pelahan berjalan mundur lalu berbalik, mengurungkan niat awalnya untuk menginjungi sang keponakan.

.
.

Allen bergegas berbalik dan mengurungkan niat awalnya untuk mengunjungin sang keponaka cantiknya. Dengan tergesa dia menuju parkiran dimana mobil hitamnya terparkir dan buru buru masuk lalu menjalankannya keluar dari kawasan rumah sakit.

Tadi dia tidak salah dengar bukan? Kedua telingannya masih sehat saat mendengar ucapan yang keluar dari mulut sosok yang tadi dia lihat dilorong. 'Putri kita' .
Kening allen mengkerut saat memorinya mengulang satu kata itu.

"Apa yang sebenarnya terjadi disini?"

Gumamnya sambil terus menjalankan mobilnya kejalan menuju cafe milik sang suami. Dia harus memberitahuan apa yang dia lihat tadi saat dirumah sakit secepatnya.

.
.
.
.

Suasana taman rumah sakit sedikit sepi sekarang karna ini masih pagi dan hanya ada beberapa perawat dan pengunjung yang berlalu lalang dilorong.
Dan disinilah kedua pasang kekasih itu berada, duduk disebuah kursi taman dengan sang dominan yang mengenggam tangan kiri simungil yang terdiam sendu menatap tanah berumput dibawahnya.

"Sayang~"

Junho mengelus jemari simanis yang terdapat sebuah cincin platina pada jari manisnya. Dominan itu lantas berdecih pelan saat mengingat kenapa dengan bodohnya dulu dia menyetujui perjanjian dengan iming iming uang 500juta itu dna merelakan sang kekasih hidup dengan namja lain yang sialnya malah membuat kekasihnya jatuh cinta. Junho bersumpah dia akan kembali merebut hati kekasihnya.

"Sayang~ jangan menangis lagi"

Tanpa penolakan junho menaruh kepala simanis kepu daknya dan mengelus punggung sepit yang kembali bergetar menahan isakan itu dengan sayang.

"Kakak yakin putri kita akan sembuh"

.
.
.
.

'Cklek'

Minhee segera bangkit dan menghampiri dokter ham yang baru selesai melakukan pemeriksaan pada putrinya. Dokter itu menampakkan senyumnya kepada dua orang tua didepannya.

"Bagaimana dok?"

Dokter ham memasukkan kedua tangannya kedalam saku sneli dan menghembuskan nafas pelan.

"Kondisinya sudah stabil,tapi itu hanya sementara. Ada baiknya kita harus segera melakukan kemoterapi untuk menghambat pertumbuhan sel kanker yang diderita oleh haessal"

"Lakukan dok, demi kesembuhan putriku"

Yunseong selaku ayah berucap mantap dan diangguki oleh dokter ham.  Dokter ber name taq Ham wonjin itu memberikan sebuah tepukan dibahu kiri yunseong dan segera berlalu dari sana.

'Grep'

"Apa haessal kita akan sembuh kak~?"

Yunseong membawa simanis kedalam pekukannya saat disanya simanis hendak kembali menangis saat melihat kondisi putri mereka yang tengah tertidur melewati kaca jendela ruangannya. Dari jendela dapat minhee lihat sosok kecil itu tengah terbaring lemah diatas ranjang pesakitannya, sosok gadis cantiknya yang selalu ceria dan selalu merengek padanya jika sang mama terlalu sibuk dengan urusan lain dan menjadikannya sandaran dan menjaknya bermain maupu memintanya untuk ditemani mengerjakan PR bersama sikembar.

"Kita akan berusaha menyembuhkan haessal, kakak janji sayang. Karna haessal juga darah dagingku sama seperti sikembar"

Ucapan sang dominan setelah memberikan kecupan penengannya diatas kening simanis. Minhee tersenyum disela tangisnya dan mereka kembali berpelukan menyalurkan segara rasa untuk saling menguatkan. (Aciwww.. pelukan teros)

.
.
.

TBC

Aku update pendek yah. Btw ada yang kangen eunbi ga?

[2]  ✔Two Rings, One Love (HwangMini)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang