Dahlah up lagi mumpung belum ngantuk akunya. 😆😆
.
.
.
.
.Jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote + komennya.
.
.
.
.
(Maaf ya kalo sceene lahirannya rada gimana gitu. First bikin adegan ini 😂 jangan dibayangi juga..
.
.Diruang bersalin kini nampak sibuk dengan beberapa perawat yang tengah mempersiapkan peralatan yang mereka perlukan serta sang dokter yang sudah siap dengan sarung tangan karetnya.
Diatas ranjang itu, minhee nampak merintih kesakitan dengan ditemani yunseong yang dengan setia mengelus kening simanis yang terus mengekuarkan keringat panas. Dengan tangan yang saling bertaut erat simanis terus merintih, rintihan memilikan yang keluar dari belah bibirnya yang pucat.
"Akh.. sssshhh sakit kak~ hick.."
"Usttt kamu kuat sayang, demi baby" dengan telaten yunseong mengelap keringat yang membasahi kening sampai membuat beberapa helaian rambut simanis menempel pada wajahnya yang kini pucat.
"Baik calon ibu, jangan mengejan dulu sebelum jalan lahirnya terbuka lebar ok?" Ujar sang dokter yang bername taq Kim Yonghee yang tadi telah memeriksa jalur lahirnya. (Tahan ya yunseong. Ga diapa apain bini lo kok :')). Minhee baru saja melewati pase awal dalam proses persalinan. Dan sekarang minhee merasakan kontraksi ringan yang berlangsung selama 30-90 detik.
"Kak yunseong~ sakit~" rintihan itu kembali keluar dari bibir rapuh simanis. Semakin lama, kontraksi itu semakin teratur, menjasi tiap 5 menit sekali. Dokter yonghee atau biasa dipanggil fajar itu menyarankan agar minhee sedikit berjalan jalan ringan guna membantu memperlebar jalur lahirnya.
Seiring berjalannya waktu, simanis kembali merintih saat dirasa jalur lahirnya kembali melebar sedikit demi sedikit. Tepat saat itu pula sebuah cairan sejenis lendir bercampur darah mengalir menuruni kakinya. Air ketubannya.
Yunseong sebagai suami yang menemani sang istri mencoba memberi kekuatan lewat usapan dan kecupannya. Merasa sangat kasihan melihat simanis yang berjuang demi bayi mereka.
(Oh ya ini tadi sore ya. Dan sekarang udah 6 jam jadi otomatis dah malam. Catet)
6 jam berlalu dan saat simanis ingin terlelap, sebuah hantaman kontraksi kembali menyerangnya. Kontraksi yang datang pun menjadi lebih kuat dari sebelumnya, lebih lama, dan lebih sering yang simanis rasakan.
"Akh! Kak yunseong sshhh sakit hick..."
Entah sudah puluhan kali simanis mengeluh sakit padanya dengan ekspresi kesakitannya.
"Sstttt.. sabar sayang~ kamu kuat, kakak disini, nde" kecupan kecupan ringan sang dominan bubuhkan diatas telapak tangan simanis yang masih tertaut dengannya.
Dokter fajar kembali datang dan kembali memeriksa jalur lahir minhee yang kini sudah melewati fase aktif dan sekarang adalah tahapan fase transisi. Disinilah peran yunseong sangat diperlukan, saat saat dimana minhee mulai merasa kelelahan, takut, atau semakin cemas.
"Kak.. hhh.. hhh~"
Bulir bulir keringat membasahi kening simanis yang tengah berjuang demi sijabang bayi mereka. Genggaman tangan mereka semakin erat saat intensitas kontraksi semakin menjadi jadi dia rasakan.
"Akhh kak yunseong huck.. sakit..."
"Sstttt kamu kuat sayang"
Dokter fajar kembali memeriksa jalur lahir simanis yang kini telah berukuran penuh yaitu sebesar 10 cm. Dan Pada tahapan inilah semua tenaga harus dikerahkan minhee demi bayi mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] ✔Two Rings, One Love (HwangMini)
Fiksi PenggemarUdah tamat, tapi ga papa kalau mau baca lagi silahkan. └──» ✎END/FINISH ✔BxB ✔Mpreg ✔Marriage Life Hwang Yunseong pewaris perusahaan Hwang Ent. yang menikah dengan seorang namja biasa bernama Kang Minhee. Dua tahun menikah, sang ibu menuntutnya u...