kalau bayu lagi nggak narik.

2K 176 196
                                    


hari itu malam jum'at. aku sedang membereskan beberapa buku, kertas, jurnal, dan berjilid-jilid fotokopian materi yang semula berserakan di seluruh kamar indekos karena kugunakan untuk belajar selama beberapa hari belakangan tanpa sempat kubereskan.

besok adalah hari terakhir uas dan aku merasa sudah cukup belajar hari ini. bukan-bukan, cukup yang kumaksut bukan berarti aku cukup percaya diri untuk mengerjakan ujian, cukup yang kumaksut di sini adalah cukup karena aku merasa kepalaku sudah mengibarkan bendera putih, menyerah untuk menerima materi lebih banyak lagi. maka dari itu aku memilih menyudahi sesi belajarku sebelum aku malah melupakan keseluruhan materinya karena terlalu lelah.

ketika sedang menata buku kembali ke rak, kegiatanku diinterupsi suara telepon yang berdering nyaring memecah kesunyian kamar yang sebenarnya nggak sunyi-sunyi amat karena aku sejak tadi memang menyalakan lagu dari speaker yang diatur dengan volume paling kecil.

"halo, bay?" sapaku pada manusia di seberang. ponsel kujepit diantara telinga dan bahu sedang tanganku sibuk menata buku.

"halo, ly. kamu lagi ngapain sekarang?" sapa sekaligus tanyanya.

aku mengernyit bingung sembari kembali membawa ponsel dengan tangan kanan karena bukuku sudah selesai dirapikan. "baru selesai beres-beres. kenapa?"

"tapi nggak lagi sibuk, kan?" tanyanya lagi, memastikan.

"enggak. kamu mau ngajak keluar, ya?" tebakku yang mengundang sebuah ringisan darinya.

"ya ... kalo kamu mau, sih."

aku refleks mengangguk. padahal tahu bayu di seberang sana nggak akan melihatnya. "yaudah, aku tunggu di kosan," jawabku.

"okay. see you, baby," gumamnya antusias sebelum mematikan sambungan telepon kami.

"see you ...." balasku pada udara kosong seraya terkekeh dan menjauhkan ponsel dari telinga dan meletakkannya di atas ranjang kemudian langsung beranjak ke kamar mandi untuk membasuh wajah.

jujur, aku merasa sangat senang bayu mengajakku keluar malam ini. sudah lama kami tidak bertemu dan memiliki quality time berdua karena kesibukan memangkas habis waktu luang kami. studiku sudah hampir menyentuh semester akhir, dan akhir-akhir ini aku harus fokus dengan ujian akhir semester. sedangkan bayu, pekerjaannya sebagai driver taksi online juga membuatnya nggak bisa sering-sering menemuiku seperti dulu.

terkadang, aku iri melihat calvin dan naya, kalian mengenal mereka kan? pasangan yang setiap bertemu tak pernah akur namun hebatnya bisa mempertahankan hubungan selama bertahun-tahun itu, ya aku iri dengan mereka karena mereka masih bisa saling mendatangi fakultas masing-masing ketika sedang luang hanya untuk sekedar bertemu melepas rindu (alias berdebat tentang hal yang tidak penting) nggak sepertiku yang harus menunggu sampai akhir pekan untuk bertemu bayu, itupun terkadang harus dibatalkan karena acara-acara mendadak yang datang tanpa permisi memotong jadwal pacaran kami.

namun, aku lebih dari paham jika hubungan kami bukanlah satu-satunya hal yang harus dijadikan prioritas karena kami memiliki seribu satu hal lain yang harus kami kejar untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di dunia yang kejam ini. lagipula, kami sudah sama-sama dewasa walau nggak bisa kupungkiri, aku tetap sering tiba-tiba merindukan bayu. yah, itu wajar kan?

ting!

bunyi notifikasi aplikasi perpesanan pada ponsel menginterupsi kegiatanku. kuulurkan tangan untuk raih ponsel kemudian membuka pesan masuk yang ternyata dari bayu.

bayu ganteng
| ly
| aku udah di depan kos
read

tanpa membalas pesan bayu, aku langsung menyambar tas selempang yang sebelumnya sudah kupersiapkan kemudian keluar dari kamar kos dan menguncinya.

harta tahta eska. (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang