Sesuai permintaan aldy tadi kini salsha sudah berada di sebuah taman komplek. Tempat di mana terakhir kalinya mereka bertemu dan sampai pada akhirnya aldy pergi meninggalkanya.
"Aldy mana sih, katanya tadi jam 4, udah jam segini masih belum ada juga."
Kini salsha tengah mondar mandir menunggu kedatangan aldy. Tiba tiba seseorang datang menghampirinya.
"Hai"
"Eehh hai"jawab salsha
"Boleh duduk?"
"I..iya, silahkan" ucap salsha dengan sedikit gugup. Bukan apa, pasalnya sekarang salsha tidak taumenau soal lelaki yang berada di sampingnya saat ini.
"Boleh kenalan?"ucap lelaki tersebut membuyarkan lamunan salsha.
"Aku bastian." Kamu bisa panggil aku babas. Aku baru di sini.
"Salsha" ucapnya sembari menerima ulurantangan pria tersebut.
"Kamu anak sini ya?"
"Iya, rumah gue gak jauh dari sini"
"Owh, kok aku liatin kamu kok seperti orang kebingungan gitu sih. Ada apa?"
"Eng..nggak kok, gue cuma lagi nungguin teman aku aja."
"Yaudah, kalau begitu aku pergi dulu ya. Mau keliling keliling sini sekalian melihat lihat situasi sini."
"Iya"
Setelah kepergian bastian tadi tak lama kemudian aldypun datang dan menemui salsha.
"Maaf telat, kamu nungguinya lama ya?"
"Iya, kok kamu lama sih?"
"Tadi aku lagi ada kendala sebelum kesini. Maaf ya?"
"Iya, terus tujuan kamu ngajakin aku ke sini buat apa?"
"Aku ada kejutan buat kamu"
"Apa?"
"Tapi kamu harus tutup mata kamu dulu"
"Yaudah nih aku tutup"setelah salsha menutup matanya. Langsung saja aldy mengeluarkan sebuah kalung dari dalam saku celananya dan diapun berlutut di hadapan salsha senbari memegang kalung tersebut.
"Sekarang kamu boleh buka mata kamu."
Betapa terkejutnya salsha saat melihat aldy yang sudah berlutut di hadapanya dengan memegang sebuah kalung.
"Maksud kamu apa?"
"Gini, aku tau memang ini begitu cepat buat kamu. Tapi aku benar benar tidak mau kehilangan kamu untuk kedua kalinya jadi mungkin dengan cara ini kamu mau menerimanya."
"Apaan?"
"Kamu mau gak jadi pacar aku?, semua keputusan ada di kamu. Aku bakal nungguin jawaban dari kamu sampi kamu benar benar siap."
"Tapi kan, kita sahabat dy."
"Salah. Jika sahabat suka sama sahabatnya sendiri?"
"Nggak juga sih."
"Yaudah sekarang kamu pikir pikir aja dulu. Aku bakal tunggu jawaban dari kamu. Sampai kapan pun."
"Maaf ya, aku belum bisa jawab sekarang"
"Iya, nggak papa. Yaudah sekarang kita pulang yuk. Aku antar kamu sampai rumah kamu."
" iya"
KAMU SEDANG MEMBACA
dia yang ku tunggu
Teen Fictionmenceritakan tentang persahabatan yang telah lama terjalin dan terpisahkan karena pekerjaan orang tua meraka yang mengakibatkan mereka berdua harus berpisa untuk beberapa tahu kedepanya dan tak tau kapan akan bertemu kembali