bagian 3

465 20 0
                                        

Setelah satu jam lebih pembelajaran berlangsung kini bel istirahat pun berbunyi, seluruh siswa siswi berhamburan menuju kantin untuk mengisih perut mereka yang keroncongan. Begitupun dengan salsha steffi maupun casie.

"Kalian pesan apa" tanya salsha kepada casie dan steffi

"Aku bakso aja, dan es teh manis" ucap steffi

"Kalau aku samain aja dengan steffi"

"Yaudah. Aku pesenin dulu"

"Mang...baksonya 3 dan es teh manisnya 3 yah..."

"Baik neng tunggu bentar yah"

"Siap"

"Ini pesenanya"

"Makasih yah"

"Iya sama sama"

Setelah pesenanya datang merekapun lagsung memakanya karena perut mereka sudah keroncongan sedari tadi.

"Permisi". Ucap seseorang yang datang di meja tempat salsha dan juga sahabatnya.

"Ehh..yah, ada apa yah?" Tanya steffi

"Aku boleh gabung makan di sini gak?" Ucap lelaki tersebut dengan memegang nampan yang berisikan semangkuk bakso dan juga segelas jus.

"Maaf sebelumnya mengganggu kalian lagi makan. Soalnya meja di sini sudah pada full semua dan aku lihat di sini ada bangku yang kosong jadi aku boleh gak numpang gabung makan di sini."

"Boleh kok". Sambung steffi

"Lo bukanya yang nyariin ruang guru tadi kan?"

"Iya...kenalin aku alvaro" sembari menjulurkan tanganya.

"Casie" menerima juluran tangan alvaro.

"Steffi" melakukan hal yang sama di lakukan oleh casie tadi

"Salsha."

"Nama kamu alvaro?"

"Iya...emangnya kenapa?"

"Enggak cuma sedikit kagat aja. Soalnya nama kamu sama persis dengan sahabat aku"

"Wah...kok bisa samaan yah namanya?"

"Entahlah"

"Aku bisa kenalan gak sama sahabat kamu?"

"Kan tadi udah"

"Maksud aku sama alvaro"

Salsha tersenyum getir setelah mendengar nama itu di sebut kembali saat ini ia sangat merindukan sahabatnya yang satu ini namun entah sampai kapan ia harus menunggunya pulang.

"Kenapa diam"

"Dia gak ada di sini, 5 tahun yang lau dia berpamitan kalau dia harus ikut kedua orang tuanya di karenakan bokapnya ada tugas di luar kota"

"Lumayan lama yah, dan sekarang lo masih ingat banget sama dia?"

"Iya...dan sampai sekarang pun aku gak tau dia gimana yah sekarang?"

"Emang kalian gak sering contactkan?"

"Enggak"

"Ehhh btw gue udah selesai nih".ucap steffi

"Gue juga udah selesai" sambung casie

"Yaudah bayar dulu". Ucap salsha sembari mengeluarkan uang dari dompetnya dan tanpa di sadarinya sebuah kertai terjatuh dari dalam dompetnya.

"Al kita dluan yah?" Ucap salsha

"Luan yah" sambung steffi dan casie bersamaan

"Yoi"

Setelah kepergian salsha dan temanya kini lelaki tersebut beralih mengambil selembar kertas yang yerjatuh tadi. Dan melihatnya dan ternyata yang terjatuh tadi bukan hanyalah sebatas kertas putih tetapi sebuah foto. yang mana pada foto tersebut adalah foto salsha dan juga sahabatnya aldy.

"Ternyata foto ini masih kamu simpan juga yah cha. Maaf jika selama 5 tahun kita berpisah aku gak pernah kasih kabar ke kamu, jujur pada saat kita bertemu tadi ingin rasanya aku memeluk kamu untuk menghapus rasa rinduku selama 5 tahun ini. Tapi semua itu aku tahan dulu sampai kamu mengetahuinya bahwa sebenarya alvaro yang kamu maksud tadi itu aku. Itung itung aku mau kasi surprise untuk kamu" sembari menyimpan foto tersebut ke saku celanyanya. Dan berlalu untuk membayar bakso yang telah di pesanya tadi.

*****

jam istirahat telah berlalu dan di gantikan dengan pembelajaran yang masih berlangsung setelah jam istirahat tadi.

Kini di kelas salsha telah berlangsung pembelajaran fisika. Yang mana semua murit mengeluh dengan pelajaran ini karena menurut mereka pelajaran ini sama persis dengan matematika yang membuat otak berusaha berputar untuk menemukan jawabanya begitupun dengan kimia.

Tapi semua itu tidak terpengaruh dengan salsha. Memang salsha tidak begitu mengerti dengan ketiga pelajaran tersebut. Tapi dengan serius salsha memperhatikan guru yang menjelaskan di depan.

Steffi casie dan teman teman yang lainya sudah pada sibuk dengan kegiatan masing masing ada yang tertidur, main game, ngerumpi dan masih banyak lainya.

"Bagaimana anak anak apakah kalian sudah mengerti?"

Hening, tidak ada jawaban. Dan sang gurupun menoleh ke belakang mendapatkan mereka yang sibuk dengan dunia masing masing, dan mendapatkan salsha yang masih setia menyalin apa yang telah di jelaskanya di papan tulis tadi...

"ANAK ANAK APA KALIAN SUADAH MENGERTI?".ucapnya dengan sedikit meninggikan suaranya. Dan hanya di jawab dengan gelengan kepala oleh seluruh siswa di kelas terkecuali salsha.

"Gimana kalian bisa mengerti jika kalian gak memperhatikan saya yang sedang menjelaskan di depan"

"Ngantuk bu...kalau harus merhatiin ibu menjelaskan di depan ".ucap salah satu murit yang duduk di bangku paling belakang. Dan di soraki oleh segorombolan siswa lainya.

"Bener tuh bu"

"Yasudah sekarang kumpul buku kalian. Karena sebentar lagi akan masuk jam pulang".

"Siap buk"




..............BERSAMBUNG.............








dia yang ku tungguTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang