"Setiap orang pasti memiliki cara tersendiri untuk berbahagia. Bagiku satu hal yang pasti kebahagiaan adalah ketika kita berjuang dengan sepenuh hati sehingga orang lain menghargai adanya kehadiran kita."
-Kirana Putri Nabila
•
•
•Hari mulai berganti menjadi sore. Terdengar gelak tawa beberapa orang di luar sana sambil menggendong ranselnya. Iya, waktunya pulang sekolah. Kirana tak sabar ingin mengirimkan pesan kepada Farhan untuk menerima tawarannya.
"Oke anak-anak, pelajaran Ibu dicukupkan sekian. Jangan lupa tugasnya dikerjakan ya!" seru Ibu Wita.
"Iya Bu," jawab murid-murid serempak. Terkecuali Nayla yang kini sedang melamun menopang dagu.
"Assalamu'alaikum!" Ibu Wita berjalan ke luar kelas.
"Wa'alaikumsalam!"
Kirana telah selesai mebereskan semua alat tulis ke dalam tas-nya. Namun, Nayla masih enggan untuk beralih dari lamunanya.
Kirana menyenggol lengan Nayla. "Nay! Kenapa? Lagi ada masalah?" tanyanya.
Nayla terkejut. "Eh Kirana! Kok sepi? Sudah pada pulang ya?" ucapnya.
"Dari tadi, Nay! Kamu sih gak merhatiin. Sini cerita lagi mikirin apa?" tanya Kirana lagi.
"Lagi mikirin kamu," jawabnya.
Kirana tertawa. "Buat apa mikirin aku? Lebih penting merhatiin Bu Wita daripada mikirin yang gak jelas," timpalnya.
Nayla tersipu malu. "Ya aku gak habis pikir aja. Masih bingung soal pernikahan kamu itu...kayak mimpi," ucapnya.
Kirana mendesah berat. "Aku juga awalnya gitu, Nay! Dan memang aneh ada pernikahan diusia aku yang dibilang masih dini," jelasnya.
"Terus kamu nyikapinnya kayak gimana? Gak capek ngeladenin Si tampan yang sok cool itu?" tanya Nayla.
"Insyaallah mudah-mudahan berkah. Sekarang sih sikap dia sudah mulai membaik sama aku. Tapi, itu pun karena buat nutupin kesalahannya sama aku waktu itu," jelas Kirana.
Nayla tersenyum, mengusap bahu Kirana. "Ya sudah gak apa-apa. Semoga nantinya jauh lebih membaik ya," ucapnya.
"Aamiin aamiin allahumma aamiin. Sekarang kita pulang yu? Sudah sore," Kirana menggenggam tangan Nayla, lalu berjalan.
Selama perjalanannya menuju gerbang sekolah, mereka sesekali bersenda gurau dan membicarakan sinetron yang tayang kemarin malam. Tentunya favorit mereka berdua. Namun, di tengah perjalanannya, seorang laki-laki sedang menguntit di belakangnya. Dengan cepat ia mengadang Kirana dan Nayla.
"HALO JODOHKU!" seru Farel kepada Kirana yang berhasil membuat mereka sangat terkejut.
"Astagfirullah al'azim. Gak ada kerjaan apa? Bikin orang kaget aja. Ucap salam kek! " ujar Nayla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa Yang Sama
Novela JuvenilTerdesaknya oleh keaadaan ekonomi keluarga, membuat Kirana harus terjun pada dunia pernikahan yang seharusnya tak terjadi pada usianya kini. Akibat peristiwa mengenaskan yang dulu terjadi, Farhan telah kehilangan seseorang untuk selamanya. Sifatnya...