BAB 1 [Awal Pertemuan]

461 15 0
                                    

🏀LOGARITMA 🏀

Bagi seorang Kyra El Diba, berkumpul bersama teman lamanya, itu sama saja memamerkan hal apa saja yang sudah di peroleh dalam beberapa tahun mereka berpisah. Seperti hari ini, gadis belia itu hanya menatap jengah beberapa teman lamanya yang menunjukkan senyum palsu. Mengapa demikian? Karena Kyra dapat melihat itu. Bagaiman teman-temannya mencoba membohongi diri mereka sendiri.

Kali ini Kyra sedang berkumpul dengan teman SD-nya dulu. Aneh memang jika harus melakukan reuni yang bahkan kita ini masih duduk di bangku SMA. Katanya sih untuk mengeratkan tali persaudaraan, tapi nyatanya jadi ajang unjuk pacar.

"Oh ya, Ky. Pacar lo mana?" tanya salah seorang teman Kyra.

Kyra tersenyum paksa mendapatkan pertanyaan dadakan seperti itu.

"Iya, dia sebentar lagi dateng kok."

Temannya itu hanya mengangguk lalu kembali mengobrol dengan orang di sebelahnya.

"Dasar. Ck." Dumal Kyra. Ia kemudian bertopang dagu sambil mengecek ponsel di tangannya. Menunggu balasan pesan dari seseorang yang selalu membuatnya kesal dan suka dalam waktu yang bersamaan.

Lama menunggu dan tak kunjung mendapatkan balasan, semakin membuat Kyra sebal. Pasalnya, pacarnya itu begitu tidak peka dan tidak penuh perhatian. Jika ada yang bertanya, 'sudah tau gak perhatian, kenapa masih di pacarin juga?' dan saat itulah Kyra akan menjawab, 'namanya juga sayang'

Dan sampai acara reuninya itu selesali, pacar kesayangannya itu sama sekali tak datang. Bahkan pesan darinya saja juga di abaikannya. Kan Kyra malu jadinya. Alhasil selama waktu berkumpul itu berlangsung, Kyra tak bicara. Dia hanya berbicara jika di ajak bicara, dan lebih memilih tidak mendengarkan ucapan yang seharusnya tidak perlu ia dengarkan.

Inilah kisah seorang Kyra. Bersama seseorang yang selalu mengisi hari-harinya, Kyra memiliki kisah yang bisa di kata menyenangkan, menyebalkan, dan tak lupa menyedihkan. Semua itu bermula pada pagi yang sial itu. Kesialanlah yang memepertemukan mereka.

Pagi itu, Kyra dan saudara kembarnya, Kyara kesiangan saat akan berangkat kesekolah. Padahal dua puluh menit lagi gerbang sekolah mereka akan di tutup. Lalu lintas pagi itu begitu padat. Arah sekolah Kyra dan Kyara berbeda. Tapi karena alasan Kyra yang tak bisa berkendara, mengharuskan Kyra selalu menebeng dengan kakaknya.

"ky, kayaknya kalau gue nganterin lo keselohan dulu, waktunya gak cukup. Gue bisa telat nanti."

"Ya terus?" Kyra merasakan sesuatu firasat yang buruk dari apa yang di ucapkan saudara kembarya itu.

"Lo pengertian dikit dong. Turun, terus naik angkot."

Dan benar bukan firasat Kyra.

"Gak bisa gitu dong! Masa gue yang harus turun sih."

"Terus? Lo mau gue yang turun? Okey. Gak masalah. Lo yang bawa mobil ini. Silahkan."

Sialan. Kyara tau Kyra tidak bisa mengendarai mobil. Itu pasti akan membuatnya mengalah.

"Kok lo gitu sih jadi kakak? Lo udah tau gue gak bisa naik mobil." Kata Kyra kesal.

"Bukannya gue jahat. Dari pada kita berdua harus terlambat, lebih baik salah satu dari kita harus ngalah. Lagian juga sekolah lo udah deket. Salah lo gak bisa mengemudi sendiri. Mobil, motor, juga ada dirumah. Lo sih gak pernah mau belajar."

"Siapa suruh motor rodanya dua! Gue kan gak bisa jaga keseimbangannya."

"Malah nyalahin motor. Emang dasar lo nya yang goblok! Udahlah sana turun! Ini bisa terlambat beneran nanti."

LOGARITMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang