Chapter 16

134 23 3
                                    

"Hongjoong hyung, aku ingin pinjam hp mu sebentar" Wooyoung membuka pintu kamar 'Matz Line' dan tidak melihat tanda-tanda kehidupan dari sana.

Wooyoung menggaruk belakang kepalanya. "Ke mana semua orang?" Gumamnya.

Pasalnya, di dorm hanya ada dia seorang diri. Padahal dia cuma pergi mandi selama lima belas menit, tidak mungkin kan dia ditinggalkan hanya karena mandi? Siapa yang akan menggantikannya berperan seksi nantinya?

Dia kira setidaknya San atau Hongjoong akan menunggunya, tapi ternyata semua penghianat. Tidak ada yang bisa dipercaya. Menyebalkan.

Wooyoung memutuskan untuk menunggu di kamarnya saja. Jika dia diperlukan, mereka akan kembali menjemputnya.

Iya 'kan?

....

"Appa pulang~" seru Jongho dengan nada tinggi seperti biasa. Wooyoung yang hampir terlelap langsung keluar kamar dan menyambut maknae grup ATEEZ tersebut.

"Dari mana saja kalian?" Tanya Wooyoung mengikuti Jongho, Mingi, dan Yunho yang membereskan makanan yang baru saja mereka beli tadi.

"Matamu sudah buta rupanya, nak" ucap Mingi menepuk pundak Wooyoung.

"Perlu kubuatkan jus wortel untukmu?" Tanya Yunho kemudian langsung menghindar ketika Wooyoung menatapnya.

"Lalu, ke mana yang lain?" Tanya Wooyoung setelah menahan diri untuk tidak marah pada tiga orang di hadapannya ini.

"Hongjoong hyung bilang dia ada di studio" jawab Jongho.

"Aku sudah mandi sayangnya" gumam Wooyoung.

"Jadi yang kamu perlukan hanya Hongjoong hyung" cibir Mingi.

"Untuk apa?" Tanya Yunho sambil mengunyah apel hasil belahan Jongho.

"Mencari sesuatu"

"....oh, tentang mimpi anehmu itu" ucap Mingi yang sontak mendapatkan tatapan tajam dari yang lain.

"Hah? Apa? Memangnya aku pernah cerita?" Tanya Wooyoung menangkap ada yang aneh saat ini. Seingatnya, dia tidak pernah cerita apapun tentang mimpinya pada siapapun, bahkan Hongjoong sekali pun.

"...sebaiknya kamu tanya Hongjoong  hyung saja. Keputusan memang ada padamu, tapi Hongjoong hyung yang akan memberi keputusan untuk kami" nasihat Yunho menepuk pundak Wooyoung pelan.

"Aku akan menelpon Hongjoong hyung kalau begitu" ucap Jongho kemudian pergi meninggalkan dapur.

Wooyoung memperhatikan gerak-gerik aneh Mingi dan Yunho di hadapannya.

"Maaf, Young-ah. Sekalipun kamu menangis darah, kami tetap tidak bisa memberitahumu" ucap Mingi penuh penyesalan.

Wooyoung mengangguk mengerti. "Mungkin karena ini untuk kebaikanku sendiri"

....

Delapan anggota ATEEZ berkumpul di ruang tengah dorm mereka. Hongjoong dan Wooyoung berada di tengah, karena masalah ini adalah masalah Wooyoung, dan Hongjoong sebagai leader memiliki tugas untuk membantu Wooyoung menyelesaikan masalahnya.

Hongjoong menceritakan semuanya, dimulai dari mimpi aneh Wooyoung, email dari salah seorang ayah penggemar Wooyoung, hingga Wooyoung yang tidak bangun-bangun selama tiga hari.

Selama Hongjoong bercerita, tidak ada yang mengeluarkan suara. Semua ikut mendengarkan.

Dan ketika leader itu selesai bercerita, semua menatap Wooyoung, menantikan keputusan main dancer mereka itu. Apapun keputusan yang dia ambil, mereka akan berusaha untuk menerimanya dengan lapang dada.

Tapi, Wooyoung sama sekali tidak tau harus berbuat apa. Dia benar-benar kebingungan saat ini.

"Kamu masih ada waktu, jangan tergesa-gesa mengambil keputusan atau kamu akan menyesal nantinya" nasihat Hongjoong kemudian pamit karena dia akan pergi ke studio lagi.

Wooyoung langsung masuk ke kamarnya, memikirkan setiap ucapan Hongjoong mengenai apa yang terjadi pada dirinya selama dua minggu terakhir. Bayangan yang dia kira hanyalah mimpi itu rupanya kejadian nyata, yah memang di dunia mimpi hal itu terjadi, tapi itu juga sudah masuk kejadian nyata.

Seonghwa tiba-tiba masuk. "Aku tau hal ini mungkin akan membuatmu semakin bingung. Tapi, sebaiknya, kamu cepat-cepat ambil keputusan"

Wooyoung mendengarkan dengan seksama, meski perasaannya sudah tidak enak dan rasanya dia tidak ingin mendengarkan hal ini.

"Aku membaca sebuah artikel tentang mimpi yang terikat seperti kalian. Dari yang kubaca, tapi semoga saja tidak terjadi, tapi kamu harus bersiap-siap"

"...apa?"

"Nyawa cewek bernama Maya itu dalam bahaya. Sebentar lagi, cepat atau lambat, nyawanya akan ditelan oleh roh penjaga mimpi. Sebagai ganti mempertemukan kalian di dunia mimpi" jelas Seonghwa dengan berat hati.

Sama seperti Wooyoung yang tidak tau harus berkata apa sebagai respon.

....

To be continue...

[✔] Wooyoung | InceptionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang