Maya berbaring dengan kedua kaki diangkat di kamarnya. Wooyoung dan ayahnya saat ini sibuk menyiapkan makan malam untuk mereka bertiga, dan Maya tidak diizinkan membantu karena ujung-ujungnya dia hanya akan menambah pekerjaan ayahnya.
Itu bagus.
Dia memang perlu waktu untuk memecahkan masalah ini.
Tapi sekuat apapun dia berpikir, selalu saja dia bertemu jalan buntu. Seolah dunia ini menutup akses untuk dia berpikir lebih dari yang seharusnya.
Notif chat mengusik pikirannya. Tian Tian mengabarkan bahwa dia sudah memposting klarifikasi bahwa yang ada bersama Maya adalah dirinya.
Maya membuka akun weibo tempat satu-satunya Tian Tian bermain sosial media selain tiktok.
"APA?!"
Teriak Maya ketika membaca caption postingan terbaru Tian Tian. Cowok itu mengupload dua foto, satu foto dia dan Maya, satu lagi foto mereka berdua dengan teman-teman Maya. Pada postingan itu, Tian Tian menjelaskan bahwa cowok yang dikira Wooyoung itu adalah dia, bukan Wooyoung.
Dan dia berkata, bahwa dia adalah pacar Maya. Dan meminta wartawan berhenti menyebarkan gosip yang tidak benar.
"Maya?" Panggil ayahnya dari luar kamar. Maya sudah tidak tau lagi. Dia masih terkejut setelah membaca caption itu.
Tian Tian tidak lama menelponnya. "Apa seperti itu?"
"...kamu hanya perlu berkata bahwa cowok itu kamu, bukan Wooyoung" balas Maya memijit pelipisnya.
"Kenapa seperti itu?"
"Hah?"
"Bukankah kita berpacaran?"
"Hah?!"
"...kita tidak?"
"...mungkin. Aku akan cek dulu"
"Apa yang mau kamu cek?"
"Kewarasanku"
Setelah itu Maya memutus sambungan telpon. Dia melihat riwayat chat dia dengan Tian Tian dan menemukan adanya perubahan yang terjadi.
Jika beberapa menit yang lalu, chat mereka tidak seperti chat orang yang sedang pdkt. Tapi sekarang, dari riwayat chat, didapat bahwa mereka pdkt sejak pertama kali bertemu, dan baru saja berpacaran kemarin.
"Kalian sudah gila..." gumam Maya.
Karena, selama ini, semenjak dia mengetahui Wooyoung dan menjadi penggemarnya, Maya tidak pernah berpaling pada cowok manapun. Meskipun banyak cowok yang *ekhem* mendekatinya, tapi Maya tidak tertarik. Meskipun temannya menyuruhnya memilih antara Wooyoung dengan artis lain yang mungkin lebih tampan dari Wooyoung, Maya tetap pada keputusannya.
Ayahnya bahkan berkata bahwa Maya akan berakhir menjadi jomblo seumur hidup karena terlalu mencintai Wooyoung seperti itu.
Jadi tentu saja dia terkejut dengan hal ini.
Baiklah.
Jika nanti dia bisa keluar dari dunia mimpi ini, dia akan mulai memikirkan dirinya sendiri. Contohnya, mencari seorang pacar.
"Maya?" Panggil ayahnya sekali lagi.
Maya berdiri, membuka pintu kamarnya dan terkejut karena yang ada di depan pintu kamar bukan lagi ayahnya, melainkan Wooyoung.
Ugh. Melihat wajah tenang Wooyoung membuat Maya ingin menangis.
"Makan malam sudah siap" ucap Wooyoung tersenyum ramah.
Maya tersenyum, namun senyuman aneh karena dia juga menahan tangisnya.
"Kamu baik-baik saja?"
Maya menepuk pundak tegap Wooyoung, dan dengan penuh drama berkata. "Tenanglah, anakku. Aku akan tetap mencintaimu meski kita tidak bisa bersama"
"...ya?"
....
To be continue....
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Wooyoung | Inception
Fiksi PenggemarATEEZ Wooyoung FF 'Bagaimana rasanya ketika kamu bermimpi bertemu biasmu di saat yang tidak biasanya, akankah kamu tetap di dalam mimpi atau terbangun?'