Chapter 19

248 25 6
                                    

Maya akhirnya membuka mata, dan menemukan dirinya berada di kamarnya sendiri. Dia membuka selimut yang menutupi tubuhnya dan melihat kedua kakinya bersih tanpa luka. Dia meraba seluruh tubuhnya yang tampak baik-baik saja.

Mimpi?

Dia mencubit pipinya dan merasakan sakitnya cubitan dia sendiri.

Bukan?

Atau dia sudah benar-benar terjebak di dunia mimpi?

Ketukan pintu mengejutkannya. "Maya? Boleh ayah masuk?"

"...y-ya!"

Dengan semangat Maya bangkit dari ranjangnya, namun entah mengapa kedua kakinya terasa lemah hingga dia terjatuh di lantai.

Ayahnya masuk dan dengan cepat menggendongnya, mengangkatnya kembali ke atas kasur. "Kamu masih belum sembuh, gak usah maksain diri"

"Iya..." Maya melirik ayahnya yang membungkus kembali dua kaki Maya dengan selimut. "Apa yang terjadi?"

"...cuma lumpuh sesaat, efek dari mimpi kamu" ucap ayahnya tenang lalu mengusap kepala Maya sayang.

"...berapa lama aku tertidur kali ini?"

"Hanya sehari, tapi lebih parah dari tiga hari sebelumnya. Darah keluar dari hidung kamu sewaktu kamu lagi tidur, dan perlahan wajah kamu pucat dan badan kamu terasa dingin"

Ayahnya bercerita mengenai betapa menakutkannya hari itu. Dia yang sambil mendekap Maya, keluarga dia satu-satunya berlarian di koridor rumah sakit untuk meminta bantuan dokter agar menyelamatkan Maya yang perlahan akan meninggalkan dunia.

Maya tidak bisa menahan airmatanya. Dia kembali merasakan betapa mengerikannya mimpi yang dialaminya hari itu. Meski dia terlihat berani di hadapan Wooyoung, tapi siapapun bisa tau bahwa yang paling takut adalah dia sendiri.

"Tapi sekarang gak akan terjadi lagi" ucap ayahnya sangat yakin. Dan anehnya, Maya percaya ucapan ayahnya tersebut.

....

"Pagi~" sapa Wooyoung bersemangat begitu dia keluar dari kamarnya dan Yeosang. Semua anggota menoleh melihatnya yang terlihat sudah lebih santai dan tanpa beban memakan roti.

"Sepertinya berjalan baik" komentar Hongjoong yang ada di dorm hari ini karena dia cemas dengan Wooyoung.

"Tentu saja" balas Wooyoung bangga kemudian mendapatkan usapan kepala dari San dan Seonghwa.

....

Setelah kejadian itu, mereka tidak lagi bertemu di dunia mimpi. Mereka berdua fokus pada kehidupan masing-masing. Namun dengan perasaan lebih ringan dan ingatan bahwa mereka pernah sangat dekat sampai nyawa masing-masing mereka pegang.

Dan Lucas, sebagai salah satu malaikat pencabut nyawa, mengawasi mereka dan bersiap akan mengambil nyawa mereka.

Nanti.

Jika saatnya telah datang.

....

END

....

Akhirnya, selesai juga cerita abal-abalku. Terima kasih buat kalian yang udah baca cerita ini. Sampai jumpa di cerita lainnya ^^

[✔] Wooyoung | InceptionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang