Chapter 2

403 47 3
                                    

Pagi ini terasa berbeda dari pagi kemarin. Yah, memang tiap hari selalu berbeda, tapi pagi ini sangat jauh berbeda dibanding pagi-pagi sebelumnya.

Maya merasa sesuatu hal yang besar akan terjadi hari ini.

Oh, ya tentu saja.

Ketika dia melihat notifikasi di hp nya, ATEEZ mengumumkan comeback mereka.

Dan ayahnya sudah tau apa yang akan terjadi jika grup favorit Maya mendekati comeback. Setiap waktu, selama dia bebas, dia akan memutar semua lagu ATEEZ. Dengan volume maksimal, dan terkadang ikut bernyanyi.

"Jangan lupa, hari ini kamu masih harus sekolah" nasihat ayahnya saat Maya turun setelah membasuh mukanya. Maya mengacungkan dua jempolnya sebagai tanda mengerti, lalu duduk di ruang makan.

Sudah sebulan dia tinggal di Jepang, dan dia sudah hafal dengan apa saja yang harus dia lakukan setiap pagi. Jadi tidak seperti hari pertama di mana dia sudah memakai seragam jam segini, dia masih memakai piyama nya.

"Apa kamu semalam bermimpi sesuatu?"

Pertanyaan ayahnya terdengar aneh. Tidak biasanya sang ayah menanyakan hal seperti mimpi. Biasanya dia hanya bertanya apakah Maya tidur nyenyak semalam.

Lebih aneh lagi, Maya seolah terhipnotis oleh pertanyaan tersebut dan merasa dirinya ditarik oleh suatu hal yang kuat. Dan ketika dia terbangun, dia sudah berada di Kyoto mengenakan seragamnya.

Dia ingat, bahwa sekolahnya akan melakukan study tour di Kyoto bulan depan, dan dia sangat bersemangat akan hal itu.

Tapi jika tiba-tiba dia sudah ada di sini padahal belum genap satu bulan dia lalui (bahkan satu hari pun belum dia lewati), itu jelas hal yang patut dipertanyakan.

"Dan ke mana yang lain?" Gumamnya melihat sekeliling, mencari keberadaan teman-temannya.

Maya mulai melangkah, tak tentu arah. Kepalanya terasa pusing karena berada di tempat asing seorang diri dan terlebih melewati waktu yang lumayan banyak. Apakah ini mimpi?

Apakah pertanyaan ayahnya tadi merupakan suatu pertanda agar dia bergegas bangun dari mimpinya?

Maya mencubit lengannya, sekuat yang dia bisa. Namun bukannya terbangun dari mimpi, dia justru merasakan sakit di lengannya.

"Bukan mimpi?" Gumamnya.

Ugh.

Rasanya dia ingin menangis.

....

Apanya yang menangis?

Dia justru sudah menyerah menolak kenyataan sehingga dia hanya menikmati momennya saat ini.

Maya duduk di salah satu kafe, dengan segelas milkshake rasa cokelat.

Satu buku kecil dan satu pena berada di atas meja. Setelah kue pesanannya datang, Maya akan menyusun kronologi kejadian aneh ini kemudian dia akan mencari jalan keluar dari kejadian aneh ini.

Tapi untuk saat ini, mari dia menikmati enaknya milkshake ini.

Seorang cowok tiba-tiba masuk ke dalam kafe dan menghampirinya dengan nafas terengah-engah seolah dia baru saja berlari.

Hm?

Tunggu.

WOOYOUNG?!

Namun ketika dia lebih dekat, barulah Maya menyadari kalau itu bukan Wooyoung biasnya. Melainkan Tian Tian yang sekilas mirip dengan biasnya.

Hm?

Tunggu.

TIAN TIAN?!

"Sepertinya kamu cukup terkejut melihatku setelah berhasil kabur" ucap Tian Tian dalam bahasa mandarin. Dan anehnya, Maya bisa memahami apa yang dia katakan.

Wah, mimpi ini sangatlah bagus.

"Hm?" Gumam Maya setelah menyadari ada yang janggal di sini.

"Kamu lupa? Kamu memotretku tadi. Dan ketika aku mendekat, kamu langsung menghilang"

Ah, mungkin itu di saat Maya yang dilihat oleh Tian Tian tergantikan oleh Maya saat ini, dan Maya malas menjelaskannya jadi dia hanya tersenyum tipis menanggapi gerutuan cowok itu.

Lumayan juga dia bisa bertemu dengan Tian Tian. Meski dalam mimpi.

....

To be continue...

.

.

.

Congratulation~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Congratulation~

ATEEZ's Inception second win

[✔] Wooyoung | InceptionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang