Kookga - Yoongi's stupidity

2.1K 122 29
                                    

Cast : Yoongi (gs) and Jungkook
Rate : T+

.
.
.

Sudah tiga hari sahabatnya itu dirawat dirumah sakit dan tiga hari berturut turut itu pula yoongi harus mengunjungi sahabatnya sepulang kerja karena tidak ada keluarga yang mau menjenguknya. Keluarga yuna—sahabatnya—itu bahkan tidak menganggapnya ada, tanpa alasan yang jelas. Dan sejak saat itu yoongi bertekad untuk menjaga yuna layaknya keluarga mengingat nasib mereka tidak jauh berbeda. Hanya saja yoongi ditinggalkan kedua orangtuanya ketika usia 15 tahun. Kecelakaan pesawat merenggut nyawa keduanya. Namun kini yoongi memiliki yuna. Mereka memiliki satu sama lain.

Maka dari itu, sebagai satu-satunya keluarga yang dimiliki yuna, yoongi merasa bertanggung jawab dengannya. Seperti hari ini, yoongi baru saja menyelesaikan pekerjaannya. Masih dengan pakaian kantor, yoongi menaiki taksi menuju rumah sakit tempat dimana yuna berada.

Jarak kantornya dan rumah sakit cukup dekat karena berada di tengah kota. Tak lupa yoongi membelikan buket bunga mawar putih kesukaannya dan buah-buahan sebelum menuju rumah sakit.

Taksi yang mengantarnya tiba didepan rumah sakit. Yoongi membayar tarif dan mengucapkan terima kasih pada pria paruh baya yang menjadi drivernya hari itu. Setelahnya yoongi masuk kedalam bangunan rumah sakit yang akhir-akhir ini ia kunjungi.

Namun meskipun sudah beberapa kali kemari menjenguk yuna, yoongi harus selalu mengecek ponselnya untuk mengetahui di kamar nomor berapa sahabatnya dirawat. Penyakitnya yang satu ini tidak bisa dihilangkan. Ingatan tiga detik, seperti ikan, yang selalu membuatnya terkena semprotan dari atasannya karena keteledorannya.

Memastikan sekali lagi bahwa angka yang tertera di ponselnya adalah angka 63, yoongi berjalan menyusuri koridor sepi kemudian berbelok menuju lift yang akan mengantarnya menuju lantai 3. Berjalan santai seraya mengamati beberapa pasien dan perawat yang terlihat lalu lalang.

Dari sini yoongi bahkan sudah dapat melihat ruangan bernomor 63 didepan sana, tepat di samping kanannya. Tiba didepan ruangan dengan kaca kecil persegi panjang di pintunya, yoongi menggeser pintu tanpa mengetuk terlebih dahulu. Yuna pasti tahu bahwa yang datang adalah dirinya. Yoongi masuk kemudian langsung menutup pintu dan mengayunkan bunga di tangannya. "Aku membawakan bunga kesukaanmu"

Bukan wajah ceria yuna yang didapat, melainkan tatapan tajam dari beberapa orang yang berada didalam ruangan ini. Yoongi menganga, merutuki kebodohannya karena bisa salah masuk ruangan.

Di ruangan itu ada tiga pria berjas tengah duduk melingkari ranjang rumah sakit, tubuh mereka tinggi dan besar. Sementara di ranjang itu sendiri, duduk seorang pria dengan rambut hitam tebal yang menutupi dahinya. Jangan lupakan tubuhnya yang setengah telanjang karena di bagian dadanya sepertinya terdapat luka yang cukup besar sehingga harus dibungkus perban cukup tebal dan lebar. Tato entah apa mengintip di sela-sela perbannya.

Dan mereka menatapnya tajam, membuat yoongi meneguk ludah kasar dan segera membungkukkan tubuhnya meminta maaf. "Maaf, sepertinya saya salah ruangan. Maaf sudah mengganggu", dengan itu yoongi segera berbalik keluar dari ruangan itu.

Yoongi melihat lagi pintu ruangan itu yang jelas-jelas menunjukkan angka 53, bukan 63. Yoongi memukul kepalanya dengan buket bunga. Tatapan para pria itu membuatnya bergidik ngeri. Mereka tampak seperti orang berbahaya. Yoongi bahkan masih berdebar melihat tato mengerikan di tubuh pria itu.

Bergidik, yoongi berjalan cepat menuju ruangan yuna. Kali ini yoongi mengecek sekali lagi angka yang tertera di pintu ruangan itu kemudian mengintip melalui kaca kecil di pintu. Setelah memastikan bahwa ruangannya benar, yoongi segera masuk dan menutup pintu.

"Kenapa lama sekali? Apa bos mu memberimu banyak pekerjaan?", tanya yuna ketika melihat temannya datang dengan wajah lesu.

Yoongi menghela nafas kemudian meletakkan barang-barang bawaannya keatas meja yang tersedia disana lantas duduk di kursi di samping ranjang yuna. "Ada yang lebih buruk dari itu"

Her (Oneshoot Collection)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang