Kookga - Superior

740 69 24
                                    

Cast : Jungkook and Yoongi (gs)
Rate : T

.
.
.

Selama hidupnya, yoongi hanya pernah berpacaran sebanyak dua kali. Pertama, saat dirinya masih di bangku SMP, cinta monyet istilahnya. Kakak kelas 9 yang menembaknya di kantin saat itu mengaku menyukainya sejak dirinya kelas 7. Namun hubungan mereka tak bertahan lama karena laki-laki bernama Hoseok itu malah meninggalkannya dan berpacaran dengan teman sekelasnya.

Beruntung, yoongi tidak terlalu sakit hati karena dia tidak memiliki rasa apapun pada Hoseok. Dirinya menerima karena merasa tidak enak untuk menolak. Namun sejak saat itu, yoongi jadi memberikan stempel jelek pada laki-laki disekelilingnya, kecuali ayah dan adik-adiknya tentu saja.

Namun saat menginjak usia 17 tahun, yoongi kembali melanjutkan perjalanan kisah cintanya. Siapa sangka, tampang yoongi yang biasa-biasa saja ini bisa membuat wakil ketua osis klepek klepek. Padahal saat itu, banyak sekali siswi yang mengejar wakil ketua osis yang terkenal sangat tampan dan humble itu. Namun, sepertinya yoongi telah melakukan banyak hal baik di masa lalu sehingga wakil ketua osis bernama jungkook itu sendiri yang terkesan mengejar dirinya.

Singkat cerita, yoongi tidak merasakan hal yang sama dengan yang dirasakan jungkook. Namun jungkook memberikan hal-hal yang selama ini belum pernah yoongi dapat dan rasakan. Maka yoongi akhirnya menerima pernyataan cinta jungkook di toko buku sembari berbisik. Namun hubungan mereka tidak berlangsung lama karena yoongi mengajukan perpisahan dengan alasan, yoongi harus melakukan persiapan dini untuk memasuki universitas.

Sejak saat itulah jungkook, wakil ketua osis, laki-laki yang hangat menjadi laki-laki paling dingin yang pernah ia kenal. Keduanya bertingkah seolah tidak pernah mengenal satu sama lain. Yoongi jelas harus menerima kenyataan pahit itu karena dirinyalah yang menyebabkan pemuda itu berubah. Beberapa kali yoongi mencuri waktu demi mendapatkan maaf jungkook karena merasa bersalah, namun sekali lagi jungkook sudah berubah.

Setelah kelulusan, yoongi tidak pernah melihat laki-laki itu, dimanapun. Dan sejak hari itu pula, yoongi memutuskan untuk menghapus nama jungkook dari hidupnya. Empat tahun bukan waktu yang sebentar, selama itu yoongi berhasil melupakan laki-laki itu, tidak sulit karena yoongi selalu disibukkan dengan kegiatannya. Yoongi juga yakin, laki-laki itu pasti telah menjalani hidup yang lebih baik sekarang.

Dan dugaannya seratus persen benar. Yoongi bekerja di bagian MNI (Media Nasional Indonesia) News yang ternyata di produseri langsung oleh CEO mereka. Meski begitu, yoongi belum pernah melihat tampang atasan mereka. Namun kemarin sepertinya alam ingin mempermainkannya. Kemarin adalah hari dimana MNI News akhirnya meluncurkan segment terbaru yaitu Worldstory dimana di akhir MNI News, akan ditayangkan satu buah cuplikan yang menayangkan salah satu sejarah dari seluruh dunia.

Hal itu rupanya berhasil membuat CEO mereka menampakkan wajahnya di studio. Dan yoongi terkejut bukan main ketika mendapati seseorang yang sangat ia kenal dalam balutan jas mahal memasuki studio dimana dirinya sedang asik bergosip dengan june yang merupakan audioman. Ya, jungkook berdiri gagah disana mengamati kinerja karyawannya. Dan yoongi berusaha menyembunyikan wajahnya dibalik tubuh june entah apa alasannya.

Dan tanpa diduga, jungkook menanyakan siapa script writer yang bertanggung jawab atas berita-berita yang ditayangkan hari ini. Mau tidak mau yoongi berdiri dan harus berhadapan dengan jungkook, mantan kekasihnya saat sma. Namun yoongi sepertinya terlalu percaya diri karena saat jungkook melihatnya pun, tidak ada ekspresi berarti disana.

"Ya pak?", tanya yoongi dengan suara mencicit. Yoongi juga tidak tahu kenapa jungkook memberikan efek sebegitu besar pada tubuhnya, padahal ini sudah lama sekali sejak dirinya saling tatap dengan jungkook.

"Saya mau bicara, bisa ikut saya sebentar?", tanya jungkook dengan suara rendahnya. Masih segar di ingatan yoongi, bahwa suara kekasihnya—mantan kekasih maksud yoongi— dulu tidak seberat itu, apa faktor bertambahnya usia?

"Baik pak"

Yoongi mengekori jungkook keluar dari studio dan menuruni tangga. Rupanya jungkook mengajaknya menuju studio 3 yang tengah kosong. Kini hanya ada mereka berdua didalam ruangan yang cukup luas dan dihiasi warna hijau itu.

Yoongi memainkan cardigan rajut berwarna lilac nya dengan gugup. Berada didalam satu ruangan dengan mantan kekasihnya setelah sekian lama membuatnya gugup entah kenapa, padahal yoongi adalah tipe orang yang santai. Juga, ac di ruangan ini yang menyala sia-sia—karena ruangan ini kosong sebelumnya— pun sepertinya tidak berpengaruh padanya karena dirinya mendadak merasa panas dan berkeringat.

"Ada apa ya pak?", tanya yoongi sedikit gemas karena sejak mereka memasuki ruangan kedap suara ini, jungkook tidak kunjung membuka suara.

Jungkook berdehem sekilas kemudian merapikan jasnya yang sudah sangat rapi. "Long time no see ya".

Bahu yoongi yang sedari tadi menegang kemudian melemas, dan yoongi seketika memasang senyum kikuk, "I—iya".

"Ga nyangka sekarang kita ketemu lagi", ucap jungkook kemudian duduk di kursi yang biasanya digunakan untuk news anchor di studio.

"Iya, udah lama"

"Kamu banyak berubah ya", komentarnya seraya menelisik penampilan yoongi dari atas hingga bawah, sedikit banyak membuat yoongi tidak nyaman. "Ya kamu juga, berubah banget", jawabnya. Situasi ini kini membuatnya tidak nyaman.

"Kamu yang buat aku berubah, kan?"

Mampus kamu yoon, dia ungkit-ungkit lagi.

Yoongi menyugar rambut cokelatnya ke belakang, "Jadi kamu masih dendam sama aku?", tanyanya blak-blakan, masa bodoh dengan statusnya sebagai CEO disini. Nyatanya CEO ini pernah kepincut sama dia.

Tak disangka, jungkook justru terkekeh. "Aku gapernah dendam sama orang, kamu tau itu kan? Aku cuma menyesalkan keputusan kamu aja", curahnya pada yoongi yang kini menghela nafas berat di tempatnya berdiri.

"Terus maksud kamu bilang itu apa koo?". Frustasi hingga membuat yoongi tanpa sadar memanggil jungkook dengan panggilan kesayangannya ketika masih pacaran dulu. Yoongi seketika mengutuk mulutnya yang tidak dapat dikontrol.

Jungkook tersenyum tipis mendengarnya, "Aku cuma bilang kenyataannya".

Yoongi membuang karbondioksida sekali lagi, "Aku daridulu selalu cari waktu buat minta maaf sama kamu, tapi kayanya kamu mau liat aku aja udah eneg".

Keduanya sama-sama terdiam, ingatannya terlempar saat keduanya masih berbagi tawa beberapa tahun lalu. Hari-hari membahagiakan itu seketika berubah menjadi hari penuh penyengsaraan, tidak hanya bagi jungkook namun bagi yoongi yang merasa berhutang maaf.

"Aku emang gamau liat kamu lagi setelah itu. Kamu nggatau kan rasanya ditinggal pas lagi sayang-sayangnya?"

Skakmat.

anyway ini sebenernya mau dijadiin book dgn judul yg sama tapi ilang ide dan feel jadi yaudah ehehe

Her (Oneshoot Collection)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang