Taegi - Good in Goodbye

828 60 25
                                    

Cast : Yoongi (gs) and Taehyung
Rate : M

.
.
.

Kamar yang tidak terlalu besar itu telah berkali-kali menjadi saksi percintaan panas dari anak adam dan hawa yang tengah terengah diatas ranjang yang tidak terlalu lebar itu. Deru nafas yang bersahutan, keringan dan saliva yang membasahi tubuh keduanya, desahan dan lenguhan yang memenuhi kamar dengan penerangan seadanya.

Laki-laki dengan rambut panjang berwarna hitam itu terus menghujamkan miliknya pada lubang ketat sang kekasih. Tidak mempedulikan teriakan kesakitan juga tancapan kuku di punggungnya. Matanya telah digelapkan akan gairah. Hingga pelepasannya, laki-laki itu melepaskan kejantanannya dari tubuh sang perempuan yang terlihat berantakan.

Tanpa mengatakan apapun, laki-laki bernama taehyung itu beranjak dari ranjang dan membersihkan dirinya dengan tisu yang hampir habis kemudian mengenakan pakaiannya, membiarkan kekasihnya terlelap dalam kelelahannya. Matanya menatap perempuan telanjang itu untuk terakhir kalinya sebelum meninggalkan kamar itu.

Entah berapa jam setelah prosesi percintaan mereka yang panas, perempuan diatas ranjang itu menggeliat. Meringis kesakitan ketika mencoba mendudukkan dirinya. Tangannya bergerak mengusap wajahnya. Dilihatnya sekeliling kamar dan tidak menemukan sang kekasih yang tadi telah menghujamnya dengan membabi buta.

Yoongi, nama perempuan itu. Yoongi mengikat rambutnya asal dengan ikat rambut hitam yang selalu berada di pergelangan tangannya kemudian berdiri dan memunguti pakaiannya ssbelum pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Didepan cermin persegi panjang yang tidak terlalu besar itu yoongi melihat pantulan dirinya.

Tubuh telanjang yang dipenuhi ruam kemerahan yang yoongi yakin membutuhkan waktu lama untuk menghilang. Dada dan selangkangannya bahkan terasa sakit. Yoongi tidak tahu apa yang terjadi pada taehyung, karena akhir-akhir ini kekasihnya itu menjadi lebih sensitif dan mudah marah. Bahkan taehyung tak segan melampiaskan amarahnya pada yoongi.

Yoongi menggosok tubuhnya dengan sabun kemudian mengguyur dengan air yang keluar dari shower. Setelah dirasa bersih, yoongi keluar dari kamar mandi untuk mengenakan pakaian. Setelah selesai dengan pakaiannya, yoongi merapikan tempat tidurnya, bahkan mengganti sprei nya begitu dilihatnya banyak cairan mereka berdua mengotori ranjangnya.

Yoongi meletakkan sprei berwarna abu-abu itu ke tempat cucian kotor kemudian beranjak menuju dapur yang tergabung dengan meja makan kecil. Yoongi mengambil gelas dan menuangkan air putih dari botol besar kemudian meneguknya rakus. "Kemana taehyung?", gumamnya lalu kembali ke kamarnya guna mencari ponselnya.

Yoongi mencari kontak kekasihnya itu kemudian menghubungi taehyung. Bagaimana tidak khawatir?. Saat ini jam sudah menunjukkan pukul 1 dini hari. Dengan sabar yoongi menunggu taehyung mengangkat panggilannya. Namun sejak dering entah keberapa, panggilannya juga belum juga diangkat. Yoongi berdecak lalu mengulangi hal yang sama.

"Hm?", di seberang sana taehyung hanya menggumam.

"Kau dimana?"

"Bukan urusanmu". Jawaban taehyung membuat yoongi bingung juga kesal.

"Bagaimana bisa bukan urusanku? Cepat pulang tae, kau ti—"

"Jangan banyak bicara", ucap taehyung  kemudian memutus panggilannya.

Yoongi menghela nafas lelah. Belakangan ini, taehyung selalu seperti ini. Dan yoongi tidak tahan, yoongi juga harus memikirkan skripsinya. Mengambil laptop didalam tasnya, yoongi kemudian menenggelamkan diri pada skripsnya yang baru berjalan 15%.

Taehyung dan Yoongi resmi menjadi sepasang kekasih sejak dua tahun yang lalu. Pertemuan pertama mereka ketika yoongi baru saja dari perpustakaan untuk meminjam buku kemudian taehyung dari arah berlawanan tidak sengaja menabrak yoongi dan menumpahkan minumannya pada buku yang yoongi pinjam dari perpustakaan.

Lalu keduanya semakin dekat, dan terjadilah pertemuan-pertemuan lainnya hingga akhirnya taehyung menyatakan perasaannya di pinggir pantai. Yoongi dan taehyung bahagia, merasa bahwa mereka memang diciptakan untuk satu sama lain. Pada awalnya hubungan mereka berjalan lancar.

Taehyung dan yoongi sama-sama berasal dari kelurga sederhana dan tinggal sendiri di kota orang lain, merantau. Namun kendati demikian, taehyung selalu berusaha untuk dapat menyenangkan yoongi. Taehyung bekerja paruh waktu di beberapa tempat agar bisa memanjakan kekasihnya walau yoongi tak meminta. Sifat taehyung yang seperti itu membuat yoongi semakin mencintai taehyung.

Dan 5 bulan lalu, keduanya memutuskan untuk tinggal bersama demi menghemat pengeluaran, dan saat itu pula yoongi melepas keperawanannya untuk taehyung. Dari situ, seringkali taehyung mengajak yoongi untuk melakukan hal tersebut. Dan akhir-akhir ini menjadi lebih parah.

Pernah ketika yoongi tengah tertidur pulas, karena dirinya belum sempat tidur selama dua hari, taehyung tiba-tiba datang dan memasukkan kejantanannya kedalam lubang yoongi. Juga seperti yang sudah yoongi katakan sebelumnya, taehyung menjadi lebih pemarah.

Beberapa jam kemudian, yoongi mendengar suara pintu dibuka. Dengan tergesa, yoongi berdiri dan menghampiri taehyung. Tidak, taehyung tidak mabuk jika itu yang kalian pikirkan. "Tae? Kau kemana saja?", ucap yoongi seraya menggandeng lengan kekasihnya untuk segera masuk kedalam rumah namun tangannya ditepis oleh sang empu.

"Mau kemanapun aku, itu bukan urusanmu"

Yoongi mengernyit tidak paham, "Bukan urusanku? Kau itu kekasihku, sudah sewajarnya jika aku mengkhawatirkanmu"

Taehyung duduk di meja makan dengan yoongi yang berdiri di hadapannya. "Ceritakan padaku, apa yang terjadi padamu belakangan ini?".

Taehyung mendengus, "Tidak usah memikirkanku, pikirkan saja skripsimu", ucapnya kemudian beranjak untuk mengambil minum. Yoongi terus mengikuti taehyung di belakangnya. "Apa yang kau katakan? Kau marah padaku?"

"Pikir saja sendiri. Aku lelah"

"Tidakkah kau berpikir bahwa yang kau lakukan ini sangat kekanakan?", ucap yoongi menaikkan nada biacaranya. Dan hal itu rupanya berhasil membuat taehyung kesal. Taehyung membanting gelas kosong di tangannya kemudian menatap yoongi marah.

"Kenapa memang kalau aku kekanakan? Oh ya memang hanya kau yang dewasa disini"

Yoongi semakin tidak paham. Apa yang sebenarnya terjadi dengan kekasihnya. Yoongi menghela nafas kemudian menurunkan nada bicaranya, "Ada apa denganmu?"

"Aku lelah bekerja"

"Aku sudah mengatakan untuk tidak terlalu memaksakan diri. Aku juga bekerja"

Taehyung maju dan mencengkeram pundak yoongi. "Kau pikir kita bisa bertahan hidup dengan itu? Aku bekerja juga untuk memenuhi keinginanmu!", teriaknya.

Emosi yoongi kembali tersulut. Yoongi menatap tajam taehyung yang lebih tinggi darinya. "Aku tidak pernah meminta apapun darimu tae!"

Taehyung tersenyum remeh, dimasukkannya tangannya kedalam saku celana. "Oh ya? Kalau begitu kembalikan semua barang pemberianku".

Yoongi benar benar emosi, bahkan air matanya adalah air mata kebencian. Yoongi terdiam, masih tidak habis pikir dengan taehyung. Yoongi kemudian mendongak dan kembali menatap taehyung sengan berani. "Kalau begitu, apa kau bisa mengembalikan keperawananku?"

Pertanyaan yoongi membuat taehyung diam seribu bahasa. Yoongi mengusap kasar air matanya, "Tidak bisa bukan? Lebih kau keluar dari rumahku!"

Yoongi lagi-lagi mengusap air matanya yang terus mengalir, "Aku ingin berpisah denganmu", bisiknya lemah.

Mungkin ini memang harus terjadi. Mungkin beginilah akhirnya. Dimana yoongi dan taehyung harus berpisah. Taehyung mengangguk kemudian keluar dari rumah mereka tanpa mengatakan sepatah kata pun dan tanpa membawa apapun, meninggalkan yoongi sendirian. Entah seperti apa yoongi nantinya. Yoongi hanya berharap, percintaan mereka tidak menghasilkan apapun.

.
.
.

-end

Her (Oneshoot Collection)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang