Taegi Minyoon - Greedy

1.2K 87 32
                                    

Cast : Yoongi (gs), Jimin and Taehyung
Rate : M

.
.
.

"Yoon, ada yang berantem di lapangan"

"Pisahin lah"

"Lo tau gada yang bisa misahin mereka kecuali lo"

Harusnya sebagai ketua osis, dirinya tidak perlu mengurusi hal-hal tidak penting seperti ini. Yoongi yakin oknum yang tengah baku hantam di lapangan itu adalah orang yang sama dengan kasus-kasus sebelumnya. Namun pada akhirnya, yoongi harus berdiri dari mejanya dan turun menuju lapangan.

Ini jam istirahat, seharusnya dirinya bisa memakan bekalnya di kelas dengan tenang. Benar saja dugaan yoongi, di lapangan telah berkerumun siswa-siswi yang melingkari sesuatu dan meneriakkan salah satu nama jagoannya. Guru-gurunya pada budeg apa ya?

Yoongi akhirnya memasuki kerumunan dengan mudah karena para siswa akan otomatis memberi jalan pada ketua osis. Yoongi memutar bola mata malas melihat dua orang yang masih terus menghajar satu sama lain. "Berhenti ngga?", ucapnya pelan, bahkan suaranya kalah dengan suara sorakan di belakangnya.

Namun berhasil membuat keduanya berhenti. Siswa dengan name tag Taehyung dan Jimin itu mendongakkan kepalanya dan seketika berdiri dari posisi mereka. "Eh ada ketua osis", ucap jimin dengan bibirnya yang sobek dan pipinya yang membiru lebam.

Yoongi hanya menggerakkan dua jarinya isyarat agar kedua laki-laki itu mengikutinya. Dan dengan itu kerumunan bubar dan meninggalkan tiga orang itu berjalan menuju ruang eksekusi. Yoongi sudah mengatakan bahwa hal ini sudah biasa.

Yoongi membawa keduanya menuju ruang osis, dimana hanya dirinya yang mempunyai kunci untuk membuka ruangan yang biasanya hanya digunakan untuj rapat dan pertemuan pertemuan osis lainnya. Setelah membuka pintu berwarna putih didepannya, yoongi masuk diikuti dua laki-laki dibelakangnya yang sedari tadi tidak berhenti mengumpati satu sama lain.

Yoongi duduk di kursi dimana dirinya selalu duduk disana ketika memimpin rapat. Sedangkan dua laki-laki itu duduk disamping kanan kiri yoongi. Ketiganya duduk diam, taehyung dan jimin menatap yoongi, sedangkan yoongi menatap keduanya bergantian, memperhatikan wajah keduanya yang masih tersisa bekas perkelahian sebelumnya namun sudah mendapat luka baru.

"Ga cape apa berantem terus? Gue aja cape ngurusin kalian", keluh yoongi memijat pelipisnya kemudian melirik jam dinding yang terpasang disana. Sebentar lagi jam istirahat habis, dan waktu istirahatnya hanya dihabiskan untuk mengurusi hal tidak penting ini. Bekalnya bahkan belum dimakannya.

"Api nggabakal muncul kalo nggada yang nyulut", taehyung yang sedari tadi diam akhirnya membuka suara.

"Jadi lo pikir gue yang nyulut? Bukannya lo yang duluan nyamperin gue?", tanya jimin menatap taehyung tidak suka.

"Bego banget si lo. Gue nyamperin lo karna lo cari gara-gara sama gue", ucap taehyung dengan tangan yang terkepal diatas meja. Wajahnya sedari tadi tidak menunjukkan ekspresi berarti kecuali rahangnya yang mengeras, berbeda dengan jimin diseberangnya yang ekspresif.

"Gue ga cari masalah ya bangsat", umpat jimin menanggapi pernyataan taehyung.

"Mana ada pencuri yang ngaku", desis taehyung.

Jimin sudah berdiri, bersiap menghajar taehyung namun yoongi yang sedari tadi diam dengan sigap menahan tangan jimin dan menyuruhnya kembali duduk dengan dagunya. "Emang jimin nyari masalah kaya gimana sama lo?", tanya yoongi akhirnya.

"Gue ga cari ma—", belum sempat jimin menyelesaikan ucapannya, yoongi lagi lagi menatap jimin tajam, menyuruhnya diam.

"Ko lo pake tanya sih? Dia jelas jelas udah rebut jatah gue"

Yoongi menghela nafas lelah, "Dari awal gue uda bilang, kedepannya bakalan susah"

"Asal lo tau aja, gue ga rebut jatah lo. Tapi siapa cepat dia dapat", ucap jimin penuh penekanan.

"Terus gimana? Lo mau mundur aja?" tanya yoongi pada taehyung, sementara jimin menyeringai pada taehyung setuju dengan pertanyaan yoongi.

"Nggak. Lo tau gue gaakan mundur cuma karna masalah sepele", gumam taehyung.

"Yaudah masalah selesai kalo gitu", ucap yoongi kemudian berdiri dari kursinya, bersiap keluar dari ruangan ini dan segera masuk kedalam kelas mengingat sebentar lagi bel masuk.

"Urusan kita belum kelar", ucap taehyung seraya menarik pergelangan tangan yoongi sehingga yoongi kembali terduduk. Yoongi menatap keduanya bingung. "Abisgini bel", ucal yoongi kemudian menarik tangannya dari cengkeraman tangan besar taehyung.

Kini jimin menggeser meja panjang yang menghalangi mereka kemudian berdiri dan mengunci pintu ruang osis dan memasukkan kuncinya ke dalam saku celananya. Tentu saja mengundang protes dari yoongi, "Gue belum makan dan sekarang kalian nahan gue"

Taehyung hanya mengendikkan bahunya tidak peduli, kemudian menarik yoongi untuk duduk di pangkuannya. "Lepasin ngga", yoongi terus berontak agar dilepaskan. Namun tenaganya tidak sebanding dengan taehyung yang mengikuti bela diri karate.

Jimin berdiri didepannya dengan seringaian yang paling dibencinya. "Sialan", desis yoongi yang didengar kedua laki-laki itu. Bersamaan dengan itu bel tanda masuk kelas berbunyi.

"Udah bel, gue jamin lo bakal telat sih", ucap jimin kemudian melonggarkan dasinya kemudian menarik kursi agar duduk didepan yoongi yang tengah duduk di pangkuan taehyung.

Taehyung dibelakangnya melepaskan dasi yoongi dari belakang, namun tangannya ditepis kasar oleh empunya. "Gausah aneh-aneh, mau ngapain lo? Gatau ini jam pelajaran apa?"

Jimin bergerak maju dan menahan kedua tangan yoongi agar tidak bergerak, sedangkan taehyung dibelakangnya bergerak melepaskan dasi yoongi. "Sialan lepasin ga?!"

Jimin yang kepalang kesal maju dan menyumpal bibir yoongi dengan ciuman. Taehyung merasa kesal karena jimin mencuri start darinya kemudian menyingkap rambut yoongi dan mulai mengecupi leher belakang yoongi.

Yoongi yang awalnya berontak, lama-kelamaan terbuai dengan ciuman yang diberikan dua laki-laki badung itu. Jimin melepaskan ciuman mereka ketika dirasa yoongi membutuhkan nafas. Tangannya mengusap bibir yoongi yang basah karena ulahnya.

Sementara itu, taehyung dengan cepat mengeluarkan seragam yoongi dari rok pendeknya sehingga tangannya dapat masuk menggerayangi tubuh si ketua osis. Yoongi melenguh ketika jemari taehyung menyentuh dadanya, belum lagi jimin yang menelusupkan tangannya didalam rok yoongi mengusap milik yoongi dengan ringan hingga membuat yoongi menggelinjang.

"S—stop pleasehh"

Taehyung dan jimin sontak menghentikan kegiatannya. Yoongi mengatur nafasnya sejenak, "Ngga disini, dirumah aja. Tugas gue lagi banyak", ucap yoongi berharap keduanya mengerti.

Taehyung menghela nafas kemudian membantu yoongi untuk berdiri kemudian merapikan seragam yoongi dibantu jimin yang memasangkan dasi yoongi dan merapikan rambutnya. "Harusnya kita ga sebaik ini", gumamnya diangguku taehyung.

Setelah rapi, yoongi memasang wajah datarnya dan menampar keduanya. "Dasar gatau waktu, gue bisa aja hukum kalian kalo aja kalian bukan cowo gue", ucapnya kemudian mengambil kunci di celana jimin dengan kasar. "Masuk kelas sekarang!", perintah yoongi pada dua laki-laki yang menatapnya malas.

"Tau gitu gausa dilepasin"

.
.
.

-end
up pagi pagi di hari sabtu tanda uda kelar uts. semoga suka cerita ini meski gajelas dan ga sepanjang oneshoot author lain, tapi ini buat kalian💜

Her (Oneshoot Collection)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang