Sope - Bad Fiancé

965 58 7
                                    

Cast : Yoongi (gs) and Hoseok
Rate : M

.
.
.

Yoongi merapatkan jaket zara nya begitu merasakan udara dingin di New york yang tengah dihujani salju. Bukan pertama kalinya yoongi kemari, sebelumnya ia kemari karena masalah pekerjaan namun hari ini yoongi datang di musim dingin karena desakan ayahnya.

Jika bukan karena ayahnya, yoongi hari ini pasti sudah berada di Bali menikmati liburannya seorang diri. Yoongi kemudian masuk kedalam taksi untuk mengantarkannya menuju suatu tempat. Di perjalanan, yoongi hanya fokus pada ponselnya mengamati kinerja pegawainya di butik selama dirinya pergi.

Kepalanya mendadak pusing karena jetlag. Ini kali kedua yoongi mengunjungi tempat itu. Sekali lagi, jika saja ini bukan permintaan ayahnya yang sedang sakit, yoongi tidak akan mau jauh-jauh pergi ke New York hanya untuk ini.

"Ah, pusing sekali", gumamnya seraya memijat pelipisnya. Hampir saja dirinya tertidur jika supir taksi tidak membangunkannya karena mereka sudah tiba di temlat tujuan. Sedikit menggigil karena jaketnya tidak cukup hangat, yoongi membayar tarif dan segera masuk kedalam gedung apartemen mewah didepannya.

Yoongi menyeret kopernya menuju lift dan menekan angka 18. Tiba di lantai 18, yoongi merogoh tasnya dan mengambil kartu akses masuk kedalam unit. Setelah mendapatkannya, yoongi segera menggesekkan kartunya pada unit didepannya.

Yoongi hanya bisa mendesah malas melihat betapa berantakannya apartemen ini. Sepatu sepatu berserakan, bahkan ada high heels berwarna merah entah milik siapa. Kakinya menendang sepatu itu hingga salah satunya masuk kebawah rak sepatu.

Yoongi meletakkan kopernya didekat sofa. "Jorok sekali", ucapnya jijik melihat celana dalam di lantai dan beberapa pasang baju lain. Belum lagi bungkus makanan dan minuman kaleng dimana-mana. "Tinggal di luar negeri membuatnya malas", gumam yoongi. Bahkan pemiliknya belum menyadari bahwa ada tamu disini.

Yoongi melepas jaket zara nya menyisakan turtle neck berwarna hitam yang memeluk erat tubuhnya. Kakinya berjalan menuju dapur untuk mencari minuman, sejak dari bandara dirinya belum meminum apapun. Membuka kulkas, yoongi hanya menemukan jajaran kaleng beer yang tak terhitung jumlahnya.

"Astaga, dia akan cepat mati jika begini". Tak ada lagi yang bisa ia minum membuatnya terpaksa meneguk satu kaleng beer. "Hoseok-ah!", teriaknya memanggil pemilik apartemen yang entah sedang berada dimana. Mungkin sedang bercinta di kamarnya di lantai dua.

Yoongi berdecak ketika tidak melihat tanda-tanda kedatangan sosok yang ia panggil hoseok itu. Dengan malas, yoongi akhirnya naik menuju lantai dua dan semakin mengernyit jijik begitu melihat banyak sekali bungkus kondom di lantai. "Astaga dia jorok sekali"

Kakinya menendang bungkus-bungkus kondom itu dengan kesal. Tangannya membuka pintu berwarna hitam didepannya dengan keras. Benar saja, pemilik apartemen tengah melakukan sesi percintaan panas dengan wanita entah darimana di atas ranjang hingga tak mendengaf teriakannya.

Wanita berambut pirang yang tengah berada di atas tubuh hoseok menoleh kaget dengan mata melotot. "Honey, siapa dia?", tanyanya pada hoseok yang berbaring santai di ranjangnya.

"Biarkan saja dia", jawabnya malas.

"Aku mengantuk, bersihkan kamarnya", ucap yoongi penuh penekanan sehingga wanita telanjang itu berdiri dan melilit tubuhnya dengan selimut yang ada di lantai. Hoseok pun akhirnya berdiri percaya diri dengan ketelanjangannya dan menghampiri yoongi yang melipat tangannya di dada.

"Hey", sapa hoseok kemudian memajukan tubuhnya bermaksud ingin mencium bibir yoongi namun yoongi menahan dada hoseok. "Suruh dia pergi dan bersihkan tubuhmu", ucap yoongi seraya melirik perempuan yang kebingungan memperhatikan keduanya.

"Honey, sebenarnya siapa dia?"

Hoseok berbalik dan memungut celananya, dengan cepat memakainya. "Tunanganku. Sebaiknya kau pulang", jawabnya santai tidak melihat raut terkejut dan marah di wajah perempuan yang masih membungkus tubuhnya dengan selimut.

Yoongi menyandarkan tubuhnya di pintu, menyaksikan apa yang akan dilakukan perempuan itu selanjutnya.  Benar saja apa yang dipikirkannya, wanita itu mendekati hoseok dan menampar wajahnya dengan keras kemudian memaki hoseok, mengatainya brengsek berkali-kali. Yoongi hanya mengangguk mengiyakan, hoseok pantas mendapatkannya.

Yoongi memiringkan tubuhnya memberi jalan keluar bagi wanita yang wajahnya memerah entah karena malu atau marah itu. "Kuberi kau 10 menit untuk pergi dari sini", bisik yoongi ketika wanita itu melewatinya.

Sementara hoseok memunguti pakaiannya di lantai, juga kondom kondom bekas yang berceceran. "Kenapa tiba-tiba?", tanyanya pada yoongi yang masih bertahan di posisinya.

"Kenapa? Kau mau memberiku surprise memangnya?", sindirnya kemudian turun ke lantai bawah untuk memastikan bahwa wanita itu telah pergi.

Yoongi duduk di sofa berwarna coklat dan melipat kakinya, menunggu hoseok selelesai dengan kegiatannya. Tak lama, hoseok turun dengan pakaian lengkap juga rambutnya yang basah, mungkin mencuci wajahnya. Hoseok duduk disamping yoongi kemudian mengecup bibirnya kilat, namun yoongi menggosok gosok bibirnya dengan tisu.

"Aku tidak mau menciummu sebelum bekas bibir wanita itu hilang"

"Aku sudah mencuci mulutku"

"Tetap saja. Kau semakin jorok dan tidak sehat"

"Karena tidak ada yang mengurusku", jawab hoseok seraya menaikkan kedua kakinya keatas sofa dan duduk menghadap yoongi.

"Lalu kau ingin aku mengurusmu?"

"Aku tidak bilang begitu"

Perkenalkan, ini hoseok dan yoongi. Sepasang manusia yang dijodohkan oleh kedua orang tua mereka satu tahun yang lalu dan menjadi tunangan hingga saat ini. Keduanya tidak saling mencintai, namun hoseok menginginkan yoongi dan yoongi tahu mengenai itu. Yoongi tidak bodoh, dirinya memiliki harga diri yang tinggi.

"Siapa wanita itu?"

"Hanya jalang yang beberapa hari ini menemaniku"

Yoongi mengangguk mengerti, "Ayah menyuruhku tinggal disini hingga bulan depan"

"Benarkah?", tanya hoseok yang hanya dijawab gumaman oleh yoongi.

"Kalau begitu, kita bisa mendekatkan diri, bukan begitu?"

Yoongi menatap hoseok dalam mencoba menelisik apa yang dipikirkan laki-laki itu sekarang. "Terserah kau saja"

Hoseok tersenyum lebar kemudian mengecup pipi yoongi dan mengangkatnya keatas pangkuannya. Yoongi otomatis mengalungkan tangannya di leher hoseok yang dihiasi kalung salib kecil.

"Dadamu semakin indah, kau merawatnya dengan baik"

"Tentu saja, aku tidak membiarkan tubuhku disentuh siapapun sepertimu"

Hoseok tertawa, yoongi adalah pribadi yang cerdas dan menyenangkan sebenarnya. Mungkin hoseok bisa berubah pikiran. Mungkin hoseok bisa memulai hidup baru dengan yoongi.

"Memangnya kau mau menikah denganku?", tanya hoseok tiba-tiba membuat yoongi menatapnya bingung.

"Apa kau baru saja melamarku?"

"Anggap saja begitu"

Yoongi terdiam, "Buat aku mencintaimu, hoseok"

.
.
.

-end

Her (Oneshoot Collection)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang