Taegi - Sister

1K 72 22
                                    

Cast : Taehyung and Yoongi (gs)

Rate : M

.
.
.

"Bukannya kakak udah bilang berkali-kali, pulang sekolah ya pulang, gapake keluyuran", ucap taehyung geram pada adiknya yang sudah berkaca-kaca di hadapannya. 

"Tapi aku mau kerja kelompok kak", ucap yoongi memohon pada sang kakak. Dirinya tengah berada di cafe yang terletak tidak jauh dari sekolah bersama teman-temannya untuk mengerjakan tugas kelompok. Namun belum genap 20 menit mereka mengerjakan tugas, kakak laki-laki yoongi datang dan memaksa yoongi untuk pulang.

"Gada tapi-tapian ayo pulang sekarang", taehyung menarik tangan adiknya yang mulai menangis. Mereka kini sukses menjadi perhatian, karena mereka berada didepan cafe yang saat itu tengah ramai. 

"Kak aku udah ijin bunda, dan dibolehin sama bunda", ucap yoongi masih keukeuh dengan keinginannya melanjutkan kegiatan kerja kelompok yang tertunda. Yoongi sempat melirik teman-temannya, mereka berada didalam menatap yoongi iba dari balik kaca, ingin membantu teman mereka namun mereka cukup tahu reputasi taehyung selaku kakak yoongi yang memang terkenal posesif. 

"Kakak gapeduli. Pulang sekarang atau kakak hukum kamu", ancam taehyung kemudian tanpa persetujuan menarik adiknya untuk segera memasuki mobil hitam miliknya yang terparkir di sebrang jalan. Tidak memperdulikan bahwa tas dan buku-buku yoongi masih berada didalam cafe.

Yoongi menangis didalam mobil, sementara taehyung dengan tenang mengemudikan mobilnya menuju rumah. "Kenapasi kakak kaya gini? Aku cuma mau nugas bukan main-main", ucap yoongi tersedu-sedu, pasalnya ini bukan kali pertama kakaknya mempermalukannya seperti ini. Kakak laki-laki yang dulu selalu hangat dan sayang padanya kini berubah menjadi monster posesif yang mengekang yoongi dalam sangkarnya. 

"Kamu juga kenapa kaya gini si? Kakak uda bilang berkali-kali buat nurut sama kakak, tapi kenapa kamu gapernah nurut?", jawab taehyung santai, amarahnya tadi menguap begitu saja terlebih melihat adik kesayangannya lagi-lagi ia buat menangis. Namun jika tidak begini, maka yoongi akan terus membangkang padanya.

Yoongi tidak dapat menjawab, masih terus menangis hingga keduanya tiba di rumah mereka, yoongi langsung keluar dari mobil taehyung dan berlari kedalam rumah tidak mempedulikan taehyung, taehyung pun tidak menunjukkan tanda-tanda akan mengejar sang adik. 

Begitu taehyung memasuki rumah, dirinya sudah dicecar sang bunda. "Tae, kenapa adek kamu nangis gitu? Tas nya juga kemana?"

Taehyung melepas jasnya dan melemparkan tubuhnya keatas sofa, "Biasa bun, dia pulang sekolah malah pacaran, ya kakak jemput eh dia nangis", bohongnya. Yoongi bahkan tidak berani dekat dengan laki-laki manapun setelah mendapat ancaman dari taehyung beberapa bulan lalu. 

"Tapi dia ijin sama bunda buat kerja kelompok tae"

Taehyung menegang, bodohnya taehyung melupakan fakta bahwa adiknya sudah meminta ijin pada bunda untuk mengerjakan tugas kelompok. "Dia alesan doang bun", jawabnya enteng.

Sang bunda menatap anak pertamanya tidak percaya, "Kamu tau sendiri kan yoongi anaknya jujur banget".

"Terserah bunda mau percaya sama Tae apa nggak"

.
.
.

Yoongi merasakan kepalanya pusing, dan matanya sulit dibuka. Dengan mengusap matanya berkali-kali, yoongi berusaha duduk di ranjangnya. Setelah berhasil membuka matanya, yoongi melirik jam di meja nakasnya. Dan yoongi tidak menyangka dirinya telah tertidur hingga pukul 8 malam, terlebih masih mengenakan seragamnya. 

"Tumben bunda ngga nyariin aku?", gumamnya.

Yoongi kemudian memutuskan untuk keluar dari kamarnya, memeriksa keadaan. Jam masih menunjukkan pukul 8 malam namun rumahnya sudah gelap gulita. Karena takut, yoongi memutuskan untuk menyalakan semua lampu yang ada. Yoongi menghampiri kamar orang tuanya, mengetuk beberapa kali namun tidak ada sahutan dari dalam. Padahal biasanya orang tuanya baru akan memasuki kamar pukul 9 atau 10 malam. 

"Bunda? Papa?", yoongi memanggil kedua orang tuanya sembari melongok kesana kemari guna memastikan. Yoongi bahkan mendapati kamar orang tuanya dalam keadaan terbuka, membuat yoongi semakin terheran-heran.

"Ka—", beruntung yoongi ingat bahwa  dirinya sedang kesal pada kakaknya. Mengurungkan niat dan memilih diam meskipun sangat penasaran. Yoongi kembali menuju kamarnya untuk mandi dan mengganti pakaiannya. Ah, bahkan rambutnya sangat berantakan.

Melirik pintu kamar sang kakak yang berada  di samping kamarnya, yoongi kemudian mendengus, total masih merasa kesal. Terlebih tasnya yang tertinggal disana. Yoongi mengeluarkan jari tengahnya pada pintu kamar taehyung, dan tepat saat itu pintu kamar itu terbuka.

Yoongi terkesiap dan menyembunyikan tangannya dibalik punggung. Melihat penampilan kakaknya dengan celana pendek hitam juga kaos putih yang sering kakaknya gunakan dirumah. Yoongi kemudian melengos dan masuk kedalam kamarnya.

Yoongi mengikat rambutnya asal dan segera menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang terasa lengket. Namun belum sempat melangkah menuju kamar mandi, pintu kamarnya tiba-tiba terbuka. Dan ketika berbalik, yang yoongi dapati adalah sang kakak dengan raut wajah tak terbaca.

"Ngapain kakak? Aku mau mandi terus tidur, mending kakak keluar", ucap yoongi seraya mendorong tubuh kakaknya agar segera keluar dari kamarnya. Merutuki dirinya sendiri yang tidak mengunci kamarnya.

"Kamu mandi aja, kakak nggak ganggu"

"Gamau, kakak keluar aja"

Yoongi sekali lagi akan mendorong tubuh sang kakak, namun taehyung dengan cepat mencekal kedua pergelangan tangan yoongi dan berbalik mendorong yoongi menuju ranjang dengan bed cover berwarna peach itu.

"Kak, kakak mau ngapain", tanya yoongi berusaha melepaskan diri.

Sedetik kemudian yoongi merasa tubuhnya dibanting keatas ranjang dengan taehyung yang mengungkung tubuhnya. Yoongi semakin panik, matanya memanas ketakutan. "Kakak mau ngapain?"

"Kakak mau disiplinin kamu aja"

"Maksud kakak?", tak bisa ditahannya, air mata sudah keluar dari matanya, dengan tangan yang masih dalam kuasa tangan taehyung dan kedua kakinya dihimpit sehingga dirinya tidak dapat bergerak sama sekali.

"Udah kamu diem aja, kalo kamu berisik kakak bakalan kasar"

Ketika yoongi merasakan tangan kakaknya berada didalam roknya, yoongi segera bergerak liar berharap dirinya bisa lepas, tak lupa berteriak. "Kak! Kakak ngapain? Yoongi ini adek kakak!", teriak yoongi histeris dihiasi tangis menyakitkan hati siapapun yang mendengarnya.

"Kakak bilang diem ya diem!", teriak taehyung kemudian tangannya bergerak meremas dada adiknya dengan kuat membuat yoongi berteriak kesakitan.

"Kak plis stophh"

Yoongi sadar dirinya kalah tenaga dengan sang kakak, kini dirinya hanya bisa berteriak dan berontak. Mungkin taehyung merasa risih, akhirnya ia menyumpal mulut adiknya dengan tangannya sendiri. Tangis yoongi semakin pecah, memikirkan orang tuanya, masa depannya.

Namun ketika taehyung tengah asyik menjamah tubuhnya, yoongi mendengar deru mobil dari luar. Yoongi hanya bisa berdoa semoga hanya dirinya yang mendengar suara mobil orang tuanya. Yoongi berusaha berteriak dengan mulut yang masih tertutup.

Setelah dirasa deru mobil mati, maka artinya adalah orang tuanya sudah masuk kedalam rumah. Memberanikan diri, yoongi menggigit tangan taehyung dan menggerakkan kakinya untuk menendang bagian bawah tubuh taehyung dengan kuat.

Setidaknya hal itu berhasil membuat taehyung tumbang. "Yoongi kesini kamu! Shit, kurang ajar ahh"

Yoongi berlari sekencang mungkin menuruni tangga, sembari berteriak memanggil orang tuanya. Dengan penampilan berantakan, dan kancing seragam yang hampir sepenuhnya terbuka.

"Bundaa"

Tiba didepan pintu, yoongi segera menabrak tubuh ibundanya dan menangis sesenggukan. "Yoongi? Kamu kenapa sayang?", tanya bundanya dengan sedikit menjauhkan tubuh anaknya darinya. Bunda membelalakkan matanya melihat penampilan putri bungsunya. "Yaampun sayang kamu kenapa?"

Yoongi yang tak kunjung menjawab, membuat papanya geram. "Bilang sama papa, kamu kenapa?"

Dengan sesenggukan, yoongi hanya bisa menunjuk pada kamarnya di lantai dua dan bergumam, "Kakak".

"Kurang ajar"

.
.
.

end.
ngetiknya sambil dag dig dug

Her (Oneshoot Collection)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang