Kookga - White Rose

106 22 3
                                    

Cast : Jungkook and Yoongi (gs)
Rate : T

.
.
.

Di ruang BK yang biasanya penuh dengan keheningan dan ketegangan, suasana kali ini terasa agak berbeda. Terbuka dengan pintu yang sedikit berderit, ruang BK tampak seperti zona perang antara dua siswa yang tengah bertengkar, dan guru BK yang tampak seperti mediator yang kelelahan. Ruangan yang dihiasi poster-poster motivasi dan deretan kursi untuk pertemuan ini terasa lebih menegangkan dari biasanya.

Di tengah ruangan, seorang siswa laki-laki dengan rambut berantakan dan kaus hitam polos yang sudah tampak usang berdiri dengan sikap menantang. Seragamnya entah menghilang kemana, yang jelas ini sudah menjadi pemandangan yang biasa.  Sementara itu, di sisi yang berlawanan, seorang siswi perempuan dengan rambut terjepit rapi dan seragam sekolah yang sangat terawat berdiri dengan ekspresi marah. Lengannya dilipat di dada, menunjukkan betapa dia merasa frustrasi.

Guru BK, seorang wanita muda dengan wajah yang cukup lelah namun tetap profesional, duduk di meja di depan keduanya. Dia menyandarkan tangannya di atas meja, memiringkan kepalanya sedikit dengan tatapan penuh perhatian.

"Jadi kenapa lagi kalian bertengkar?" tanyanya dengan nada suara yang penuh penekanan, mencoba menetralkan ketegangan yang ada. Suaranya jelas mengandung kelelahan, menandakan bahwa ini bukan pertama kalinya dia menghadapi situasi serupa.

"Dia tuh bu yang mulai duluan," tuding si laki-laki dengan nada yang penuh emosi, menunjuk ke arah si perempuan dengan wajah yang mengungkapkan ketidakpuasan. Dia tampak sedikit bersandar pada kursi dengan sikap yang menunjukkan keengganan untuk terlibat lebih jauh.

Si perempuan, dengan wajah merah karena kemarahan, langsung menangkis tudingan tersebut. "Heh, gue gaakan jambak rambut lo kalo kaki lo minggir dari jalan. Gara-gara kaki dia, bu, saya jatuh. Wajar dong, bu, saya marah? Orang dia sengaja banget biar saya jatuh." Suaranya penuh dengan nada menuntut, menunjukkan betapa dia merasa tidak adil diperlakukan.

Guru BK mengalihkan pandangannya dari satu siswa ke siswa yang lainnya, berusaha menangkap inti permasalahan. Namun, si laki-laki tidak terima dengan tudingan itu dan segera membela diri. "Fitnah dia, bu. Mana ada saya ngelakuin hal kaya gitu. Childish banget." Katanya dengan nada yang memprotes, matanya melotot menahan frustrasi.

Si perempuan yang merasa tidak mendapatkan simpati yang cukup dari guru BK, melemparkan senyum sinis yang penuh dengan rasa superioritas. "Gue baru tau ada cowo mulutnya lemes banget," ujarnya dengan nada mengejek. Tangannya yang terlipat di dada menggambarkan bahwa dia merasa sudah benar dan tidak ada yang bisa merubah pendapatnya.

"Siapa yang lo bilang mulutnya lemes?"

"Ya lo lah! Sadar diri dikit dong."

Di tengah suasana yang tegang, suara Jungkook menggemparkan ruangan dengan kata-kata yang memicu perdebatan lebih jauh. "Masih untung gue nggak mukul cewe," ujarnya dengan nada menantang. Ekspresi wajahnya menunjukkan campuran kemarahan dan ketidakpedulian.

Mendengar itu, Yoongi langsung merespons dengan menaikkan dagunya, matanya berkilat menantang. Dia berdiri tegak, sikapnya menunjukkan keberanian yang jelas, meski ia sedang dalam posisi yang kurang menguntungkan. "Mau lo pukul juga nggak masalah. Lo kira gue nggak bisa ngelawan?" katanya dengan suara tegas dan penuh keyakinan, mengarahkan tatapan tajamnya ke arah Jungkook.

Yoongi memutar tubuhnya sedikit ke arah Jungkook, matanya penuh determinasi. Bibirnya menyunggingkan senyuman sinis, seolah ingin menunjukkan bahwa dirinya tidak akan gentar menghadapi segala ancaman. Pakaian seragamnya yang sedikit kusut dan jepitan rambutnya yang menonjol menambah kesan bahwa dia benar-benar siap melawan jika diperlukan.

Her (Oneshoot Collection)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang