Klakson mobil selalu menggema tak henti-hentinya, jalanan yang macet sudah menjadi keseharian bagi penduduk ibukota. Polusi kendaraan, bunyi klakson motor dan mobil sungguh menyebalkan
Rindu, gadis itu nampak berjalan di tepi-tepi trotoar menyusuri jalanan dengan langkah kakinya.
Cuaca nampak tidak bersahabat lagi nampak gelap, matahari tak kunjung muncul serta angin yang lumayan berhembus kencang
Tak butuh waktu lama Rindu pun kini telah sampai ditempat tujuannya.
Toko tersebut penuh dengan berbagai macam-macam buku. Huaa Rindu memang sangat menggemari buku bahkan dari sejak kecil
Kenangan pahit teringat kembali
Flashback on
"Mi kita mau ke mol ya mi?"
"Bukan sayang kita ke toko buku ya nak, mami lagi pengen baca buku yang baru buku-buku dirumah udah mami baca semuanya, hehe." Tutur Loventi seraya mengelus puncak kepala putrinya itu
"Mami suka baca ya?" Tanya Rindu kecil dan dibalas anggukan oleh Loventi
"Lindu mau kayak mami deh, suka baca biar pinter kan mi!" Balas Rindu semangat
"Membaca itu harus dijadikan hobi sayang!!"
"Siap dong mi, yey hobi Lindu nambah lagi. Main, makan, kalate, silat, belenang, dan membaca buku."
"Anak pinter."
"Iya dong kan anak nya mami."
"Mami sangat bangga punya anak kayak kamu, mami sangat beruntung." Tutur wanita itu seraya tersenyum manis
"Walaupun, mungkin suatu hari nanti mami tak dapat lagi melihat mu, nak." Batin wanita itu, serta raut wajahnya seketika nampak sedih
"Mami sayang kamu nak."
"Rindu juga." Merekapun saling berpelukan hangat
Flashback off
"Rindu kangen."
Kenapa papi harus nikah lagi, kenapa papi jahat. Batin gadis itu
Dengan cepat gadis itu langsung menapis rasa sedih ini, biarlah semuanya terjadi
Biarlah dia merasakan Rindu ini, biarlah dia merasakan kesedihan ini, biarlah.
_
Waktu berjalan dengan cepat kurang lebih rindu nampak asik duduk santai seraya membaca buku.
Dari buku pelajaran, fiksi, novel, ilmiah, dan masih banyak lagi. Bahakan meja yang ditempatinya sudah nampak buku-buku yang menumpuk disana.
"Huaa, udah lama banget aku ngga santai kayak gini." Gumam gadis itu seraya menggeliat.
"Maaf nona, toko buku ini akan ditutup." Tutur pegawai toko itu pada Rindu. Alhasil gadis itu langsung ternganga sekejap lalu beralih melirik jam tangannya
"Udah malam ya mbak, perasan ngga salah saya sampe disini sekitaran jam sepuluh pagi." Sahut Rindu disertai nyegir
"Ahh tidak mbak, belum malam kok masih jam empat sore. Kami sengaja hari ini bakalan cepat tutup toko ini." Jawab pegawai itu lalu tersenyum ramah.
"Ohh begitu ya mbak." Rindu pun dengan tergesa-gesa mengambil lima buku dan langsung membawanya ke kasir untuk segera dibayar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memeluk Rindu [TAMAT] [Revisi]
Teen Fiction#1-sadgril [7 September 2020] #2-stronggril [31 Oktober 2020] Menetas [Juni 2020] Finis [31 Oktober 2020] Note: sebagai ada yang aku unpublis karena belum selesai di revisi