46. perpustakaan (revisi)

94 16 3
                                    

Alurnya  maju mundur ya

Happy reading

"Kamu tau ngga bintang yang paling mami banggain?"

"Apa ya mi?" Tanya gadis kecil itu seraya menatap langit yang dipenuhi dengan bintang-bintang

"Kamu sayang." Ucap wanita itu lalu memeluk erat putrinya

"Mami" gadis itu bergumam kecil dalam pelukan sang mami

"Hem."

"Lindu ngga mau mami pelgi,
Lindu pengen selalu dekat sama mami, Lindu kan sayang banget sama mami."

"Mami ngga akan ninggalin Rindu kok, mami kan sayang kamu." Wanita itupun langsung memeluk sang buah hati, seakan-akan mengisyaratkan tak ingin berpisah.

"Anak mami manja ya!" Wanita itu mencubit pipi anaknya karna terlalu gemas

"Rindu sekolahnya gimana?"

"Asik mi, ada banyak temen tapi, di kelas aku ada satu cowok dia pendiem banget mi." Gadis itu berbicara antusias

"Masa mi Lindu tanyain namanya dia malah bengong, telus aku ajak dia ke kantin malah diem."

"Terus terus." Tanya sang mami

"Aku kan hebat, akhilnya dia mau ngenalin dili telus main baleng sama Lindu."

Loventi pun tersenyum lalu wanita itu bertanya. "Namanya siapa kok ngga dikenalin sih?"

"Oh iya Lindu sampai lupa kapan-kapan Lindu ajak main deh ke rumah

Namanya itu —"

"Rin bangun woi udah satu jam Lo tidur." Ucap Violet

Rindu yang mendengar ucapan Violet lalu terbangun dari tidurnya

"Cuma mimpi." Gumam Rindu. Atau mungkin masa lalu?

"Lo mimpi apaan?" Tanya Violet penuh selidik

"Ngga penting kok." Jawab Rindu

"Rin, temenin gue doang ke perpus."

"Ngapain?"

"Nyari buku."

"Oke."


R&R

"I bu, ibu. Per-r-gi, pergi. Ibu pergi."

"Ini perpus nyet lu malu-maluin terus napa, ngga ada bosan-bosannya?" Ucap Reza seraya menatap Rido dengan sengit

"Caper dia nyet." Sahut Alex

"Kayak anak Tk." Tuding Rendi

"Au tuh udah SMA juga masih aja kayak anak TK." Sahut Alex

"Nyesel gue tadi ngga bawa buku." Gumam Rey seraya membolak-balikkan halaman ke halaman buku tersebut.

"Tumben ya buk Venus marahnya kebangetan?" Sahut Rendi heran

"Pms kali itu buk Venus." Sahut Reza

"Bisa jadi bisa jadi." Ucap Rey menganggukkan kepalanya.

"Bacot!" Umpat Rey kesal.

"Eh Do. Tengok noh, tu ada Riani." Ucap Rendi penuh selidik

"Mane-mane?" Tanya Rido cepat seraya melempar asal buku yang sedari tadi dipegangnya

Memeluk Rindu [TAMAT] [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang