40. Jemuran kek di pantai

148 22 39
                                    


(Guys yang di atas aku minta maaf ya... Fotonya ngga tau pada kemana. Mungkin karena udah lama ngga buka wp lagi jadi hilang gitu aja. Tapi kalian tenang aja ya secepatnya bakalan aku cari:)



—Happy reading—

"Duh.. Panas banget!!"

"Ini gara-gara Lo pe'ak!" Sahut Raka yang berada di sebelah Rido dengan tatapan tajam

"Au ni Rido, gobloknya minta di tabok anjer!" Sambung Gema tak kalah serem

"Lah kok malah gue yang disalahin!" Rido menyahut pura-pura tak tahu. Gema dan Raka seketika menaikan bahunya, lalu kembali mengayunkan buku yang sedari tadi dipegangnya, berniat menghilangkan sedikit rasa gerah yang menyerang

Lapangan yang biasanya digunakan untuk kegiatan upacara bendera. Kini telah beralih fungsi menjadi tempat penjemuran ikan asin — eh, maksudnya  menjadi tempat hukuman.

Panas makin menjadi-jadinya, semua murid nampak mulai gelisah, seperti cacing yang kepanasan.

"Huf, panas banget." Gumam Rindu. "Kenapa sih, aku juga kena hukum, aku kan tadi udah selesai ngerjain tugasnya." Sambung Rindu

"Sabar ya Rin, ini emang cobaan buat kita." Sahut Violet terkekeh geli menatap Rindu dengan raut kasihan

"Ini mah semuanya gara-gara Rido!" Tukas Wulan seraya menyipitkan matanya.

"Nikmatin aja bro, anggap aja kita sekelas liburan di pantai Dubai!" Sambung Rido sedetik kemudian pria itu memakai kacamata hitam.

"Enak aja kalo ngomong." Jawab Wulan langsung sinis

"Dubai pala lo!" Tuk! perkataan Rido di hadiahi pukulan lumayan kerasa dari Gema.

"Aw! Sakit jir!!"

Raka sang ketua kelas terkekeh puas lalu bertos ria dengan Gema yang tak merasakan sedikitpun rasa bersalah.

Langit begitu cerah, matahari dengan semangatnya menyinari se isi jagat raya.

Tak ada sedikitpun nampak awan nan berlalu lalang di angkasa, hanya matahari yang memancarkan cahayanya yang menyilaukan mata.

"Kenapa ada manusia kek Rido di kelas kita? Kenapa kelas seelit kelas kita bisa ada makhluk seperti Rido!" Curhat Violet sepenuhnya meratapi nasib

"Pegel banget ni, kaki gue! Helow ngga ada yang mau kipasin gue ngga ini?" Ucap Wulan dengan gaya yang lebai khas miliknya.

"Lebay bet Lo, lan!" Balas Violet

"Sumpah! Ini panas banget!" Jawab Wulan berucap sejujurnya

"Iya, ngga tahan kaki gue berdiri terus sedari tadi ni, pengen duduk!" Ucap Lesti seraya mengelap keringatnya.

Seisi kelas XII IPA bintang sudah setengah jam kurang mereka berjamuran di lapangan ini, dengan cuaca yang sangat panas.

"WEI TEMAN-TEMAN!" Rido nampak berbicara lantang. "MAAFIN GUE, GUE SADAR KALO INI SEMUANYA SALAH GUE!"

"Tumben Lo sadar, Rido. Terbentur dimana tuh kepala?" Tanya Violet

Gema tertawa mendengar pertanyaan dari Violet. "Ups gue yang pukul barusan." Sambung nya seraya menunjuk tangan

"Bomat Vi, gue tau penderitaan kalian selama tiga tahun sekelas barang gue, gue tau!" Rido menjeda ucapannya. "Anggap aja ya kita hari ini lagi piknik liburan jemur tepi pantai, oke"

"Tumben Rido serius ngomong nya?"

"Iya in deh!" Jawab mereka kompak.

"Nah gitu dong, Natar gue teriktirin deh kalian minum es kelapa kuda Mpok Inces! Mumpung gue lagi baik-baiknya ni!"


Memeluk Rindu [TAMAT] [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang