Minggu terus berganti hari terus berlalu, tak terasa kini waktu kembali lagi pada hari Kamis.
"Aduh, baju renang ku ketinggalan." Gadis itu menepuk jidatnya.
"Yahh kok bisa." Violet mendengar perkataan Rindu turut sedih.
"Terus gimana ni?"
"Tenang aja, pak Bintang baik kok." Violet mengedipkan sebelah matanya.
"Bolos?"
Rindu menggelengkan kepalanya. "Kita minta izin dulu."
"Okey." Balas Violet
"Gue nelpon pak Bintang dulu." Tutur Violet.
"Hallo."
"......."
"Okey!"
"Sip." Violet mengagumkan jempol kearah Rindu.
"Lega, aku takut kena marahin."
"Santai."
"Ayok ke kelas."
"Lah, masa ke kelas ngga asik, ke kantin napa gue mau ngemil-ngemil cantik disana." Balas Violet
"Yaa udah." Gumam Rindu finis.
Mereka berdua berjalan di lorong koridor, suasana wilayah gadung IPA memang aman damai dan tentram, tak seperti gedung IPS.
Mereka terus melangkah beriringan, sesekali mereka berdua serentak menyapa guru yang berselisih jalan diantara mereka. Tak lama mereka pun telah sampai di kantin memilih kursi yang nyaman untuk diduduki.
"Aduh eneng pada manis pisan, mau persen apa neng?" Tanya Mpok Inces menghampiri mereka.
"Biasa Mpok jus lemon sama siomay aja." Balas Violet
"Sip deh ditunggu, okeyy!!" Sahut mpok Inces semangat, duh hampi saja jantung mereka copot ulah suara mpok Inces barusan
"Okeyy, Mpok Inces." Balas Violet seraya nyengir dalam hati gadis itu sedang meratapi jantungnya
"Untung gue kagak ada riwayat penyakit jantung, kalo sampe ada bisa mati mendadak gue barusan." Tutur Violet selepas kepergian mpok Inces
"Lebay banget, tapi bener juga sih suara mpok Inces bikin jantung kaget." Sahut Rindu
"Hai." Sapa seorang cowok yang langsung duduk disebelah mereka.
Membuat Rindu sedikit tertegun seperti mengenali suara orang itu. "Alex?" Rindu sedikit kaget.
"Panggil abang, Lo adek gue." Alek membenarkan perkataan Rindu barusan
"Abang." Violet bergumam, karna tak paham pembicaraan antara Rindu dengan lelaki yang asing baginya itu.
"Lo ada hutang penjelasan, Rindu." Violet berbisik ke telinga sahabatnya itu. Rindu langsung tertegun, benar juga Violet belum tau kalau papi Rindu menikah dengan mama Medina dan jangan lupakan yang ini Alex saudara kandung Medina dan resmi menjadi abang angkatnya.
Baiklah Rindu akan menjelaskan ke sahabatnya ini, gadis itu menghela nafas panjang lalu menatap Alex yang nampak membuka topik pembicaraan setelah beberapa detik keheningan menerkam
"Hai kenalin, gue Alex, abangnya Rindu." Alex menjulurkan tangannya kepada Violet.
Jelas sekali raut wajah Violet nampak bingung, bagaimanapun Violet tau sekali bahwa Rindu tak memiliki saudara apalagi seorang abang dengan wajah berparas condong kearah bule...
Violet menaikan kedua alisnya lalu berkata, "Lo siapanya, Rindu ngga punya Abang." Balas Violet.
"Vi" Rindu bergumam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memeluk Rindu [TAMAT] [Revisi]
Fiksi Remaja#1-sadgril [7 September 2020] #2-stronggril [31 Oktober 2020] Menetas [Juni 2020] Finis [31 Oktober 2020] Note: sebagai ada yang aku unpublis karena belum selesai di revisi