30. Calon menantu

155 21 5
                                    

Kini aku dan Rey berada di kantin, Rey tak henti-hentinya membicarakan hal yang tak penting, membosankan

"Rey."

"Hem." Rey mendongakkan kepalanya menatap kearah ku.

"Ayok pulang, udah jam berapa ini."

"Iya." Jawab Rey dengan nada lembut.

Memang sudah sedari tadi bel pulang berbunyi, namun Rey masih asik di kantin, katanya masih pengen ngadem ,ya mau bagaimana lagi aku hanya bisa pasrah.

"Ayok." Ajak Rey seraya memegang pergelangan tangan ku.

Kami ke kelas terlebih dahulu mengambil tas seterah itu barulah menuju parkiran. Rintikan hujan tetes demi tetes bersorak ria terjun dari ketinggian mendarat dengan mulus ke bumi.

Tetesan itu tak berlangsung lambat lagi kini mereka sudah menambah kecepatan, membuat orang-orang berlarian mencari tempat untuk berteduh.

Untung aku dan Rey Talah berada di mobil, hujan tak dapat menyentuh kami. Aku terus memandangi jalan yang lumayan buram karna tertutup oleh hujan yang deras begitu deras.

Aku sedikit meringkuk di dalam mobil itu, rasanya dingin sekali.

"Lo kedinginan?" Rey menoleh kearah ku, lalu ku balas gelengan.

"Jujur!"

Aku tertegun, "iya dingin." Balasku sedikit malu.

Dengan cepat Rey melepaskan jaket miliknya memasangkannya ke padaku dan matikan AC.

Aku tersenyum, "makasih."

"Sama-sama." Jawab Rey.

Author pov

Mobil terus berlalu dengan kecepatan sedang, Rey sangat memperhatikan jalan dengan seksama.

Begitupun dengan Rindu gadis itu masih larut dalam pemikirannya sendiri.

Ting

0855××××××××××
Hai

Rindu mengerutkan keningnya membaca pesan dari nomor seseorang yang tak sama sekali dikenalnya.

0855××××××××××
Gue tau semuanya tentang Lo

Kamu siapa? :

0855××××××××××
Lo ngga perlu tau gue itu siapa
Apakah lo ingin tahu bagaimana tragedi kejadian mami lo meninggalkan
Apa lo ngga penasaran?
Gue tau semuanya
Lo ngga tertarik, atau lo berfikir gue hanya orang iseng ya boongin Lo, Rindu?

"Dasar orang gila." Rindu bergumam, dilain sisi dia sedikit heran disisi lain dia juga ingin tahu.

Rindu menyimpan hanpon nya lalu kembali menatap keluar kaca jendela mobil itu.

"Hey, udah sampai." Tutur Rey.

Rindu tertegun, setelah berapa lama mereka berada didalam mobil. "Udah sampai?" Rindu bergumam melirik Rey

"Udah." Jawab Rey.

Rindu pun langsung turun dari mobil Rey, menatap pagar yang bewarna abu-abu, sudah lama iya tak kesini hanya sekali dan itu pun sudah lama.

"Ayok!" Ajak Rey

"Iya." Jawab Rindu

Merekapun melangkah memasuki rumah nan megah itu.

Memeluk Rindu [TAMAT] [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang