45. Sulit untuk ditebak

116 21 24
                                    

"Malu banget sumpah, iih kenapa sih maren tu gue sampe pake acara bocor segala."

Angin terus sepoi-sepoi menyapa jalanan

"Vi?!"

"Ha apa?" Violet pun menoleh kebelakang mencari sosok yang baru saja memangilnya

"Lintang?"

"Udah lama ya gue ngga ketemu sama loh." Pria itu tersenyum lebar

"Kan kemaren ketemu dikelas." Jawab Violet

"Oh iya." Pria itu cengengesan

"Mau kemana Lo Vi?"

"Noh supermaket dekat sana mau beli roti gue." Jawab Violet

"Barengan yuk gue juga mau kesana beli soda ama permen karet." Ucapnya dibalas anggukan oleh Violet

"Kenapa pindah ke galaksi?"

"Pengen aja." Jawab Lintang

"Lagian lo sih, tinggal satu semester aja pake acara pindah sekolah segala"

"Pengen aja, lagian udah bosan. Gue di Garuda mulu dari TK." Jawabannya jujur

Lebih tepatnya dari semester dua TK. Saat itu Lintang TK di galaksi namun hanya sekitar enam bulan, cowok itu dia ajak sang papa pindah ke Garuda

Violet tertawa lebar mendengar jawaban dari Lintang

"Iya juga sih, Lo betah banget ya sekolah di Garuda, liat gue TK di Angkasa, SMP di Garuda, SMA di Galaksi." Jawab Violet bangga

"Bokap gue nyuruh di Garuda terus." Ucap Lintang

"Nyokap Lo masih kayak dulu?"

"Kurang lebih gitu." Jawab Lintang lalu menatap lurus

Mereka sangat akrap karena dulu mereka berdua bersekolah di SMP yang sama, dulu dimasanya Violet dan Lintang bersahabat tiga tahun lamanya. Lintang bagaikan sahabat lama yang kini kembali, Violet senang akan itu.

"Lo masih sama kayak dulu ternyata." Lintang bergumam lalu menatap punggung gadis itu yang talah terlebih dahulu masuk ke supermarket.

"Vi."

"Apa?"

"Lo kenal Rindu kan?"

"Ya kenal lah secara gue sahabatnya." Jawab gadis itu masih setia memilih-milih roti

Lintang tersenyum manis.

"Sebenarnya gue pindah sekolah ke Galaksi juga karena ada suatu tujuan."

"Tujuannya apa?"

"Rindu"

"Ha Rindu? Lo demen sama Rindu?" Tanya Violet cepat dengan tatapan penuh selidik

"Bukan." jawab Lintang dengan ekspresi tenang

"Terus?"

Lintang menutup sejenak kelopak matanya, dia rasa Violet bisa membantunya.

—R&R—

"Dek ada yang nyariin tuh didepan."

"Siapa?" Tanya ku pada Alex yang berdiri tegak di depan kamar ku dengan wajah yang nampak cemong.

"Ngga tau orangnya cowok." Jawab Alex

"Rey?" Tanya ku

"Bukan." Jawabnya

"Siapa dong?"

"Au tengok aja sendiri kamu ih malah banyak tanya gitu, nih tengok maskeran bang jadi rusak ni, tanggung jawab loh!"

Memeluk Rindu [TAMAT] [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang