03.Jawaban Kembali

201 20 6
                                    

"Es batu?" Dimas menyerahkan kantong kain putih ke laki laki didepannya yang hanya berterimakasih ringan ....mereka terdiam ...suasana pinggir jalan Jakarta sore itu hangat dan ramai ...tapi kesunyian terbit diantara mereka ...

**********
Siang itu beberapa saat sebelumnya

"Orangnya udah di parkiran sayang..." Lapor Nadia

"Aku gak pernah tau deh ,si maul maul ini ...kok gak pernah nongol pas meeting...?"
Tanya Dimas

"Dia owner-nya sayang ,biasanya juga gak nemuin klien,ini aja tumben mau wrap up ,biar kalo ada yang kurang kurang dia bisa back up " Jelas Nadia yang kemudian melambaikan Tangan

"Mas maul ,sini mas!!" Lanjut Nadia

Seorang pria awal 30an tersenyum menghampiri mereka,kepala plontos dengan kacamata minus frameless .memakai sweatshirt lengan panjang warna tembaga dan chinos krem , serius tapi tidak intimidatif .santai tapi tetap berpower .

"Mbak Nadia ,sori saya sedikit terlambat..." Ujar laki laki itu seraya menjabat tangan Nadia .

"Gapapa mas baru sebentar kok,oh Iya ini Dimas Samudra ,my groom " Ujar Nadia seraya memperkenalkan Dimas

Mata kedua laki laki itu berpandangan

"Selamat siang mas , Mauliate Nasution..." Ujarnya sambil mengulurkan tangan ,napas Dimas memburu dan tinju Kirinya melayang ke Pipi pria tampan di depannya,keadaan menjadi ramai

"Dimas Apa apaan " Nadia terperanjat

"Lo tuh bangsat te !!! Lo tuh bangsat !!!" Dimas berteriak teriak histeris

******

"Yang kanan mau gue tonjok lagi? Biar seimbang?" Ujar Dimas memulai pembicaraan

"Kalo aku  lapor polisi kamu juga gak bakalan di penjara kan? Anak pak lurah..." Sahut Ate sinis

"Oh jadi sinis Lo sama orang kaya....?"

Ate tertawa mengejek  "Mana bisa? Gak ada modal aku buat sinis, aku yatim piatu ,inget? orang tuaku ditabrak Papanya Allegro inget? Kalian dengan sangat dermawannya mau berbagi kehidupan sama aku,inget?"

"Dan Lo menikmati rasa bersalah mereka sampe sekarang? Lo seneng orang gak nyenyak tidur karena dikejar dosa? Lo pikir yang Lo lakukan itu perbuatan orang baik ?" Mata Dimas menyala nyala

" Aku gak pernah mengklaim bahwa aku orang baik" Jawab Ate dingin

"Lo orang baik te " Dimas menunduk dan airmatanya satu persatu menetes

"Bahkan sampe Lo tiba tiba pergi ,sampe elo gak ada di hidup kami ,kami tetep nganggep Lo orang baik" lanjut Dimas lirih

"Mas...." Mauliate tergagap

" Gue kesel Lo tiba tiba pergi ,gue kesel Lo tinggal Allegro begitu aja,gue kesel ngeliat dampak yang Lo tinggalkan ,tapi kami gak pernah mikir elo orang jahat ,cuma"

"Cuma?" Alis Mauliate terangkat satu

"Cuma kenapa? Kenapa Lo giniin kami? Gak bisa kami dapat maaf?"

Wajah Mauliate mengeras"mungkin kalian salah,aku bukan orang baik"

Mauliate merapikan tas nya dan menaruh kantong es rapi rapi disampingnya, kemudian berdiri dan mengulurkan tangan pada Dimas

"Kalo mas Dimas berkenan kami akan tetap urus acara mas Dimas dan mbak Nadia ,nanti anak buah saya yang urus, saya jamin semua terlaksana sesuai keinginan mas dan mbak ,saya mohon diri" ujarnya sambil menjabat tangan Dimas

02.Kidung KesianganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang